Menurut Psikologi: Inilah 7 Sifat Orang yang Berbuat Baik Saat Ada Maunya Saja
JawaPos.Com - Pernahkah Anda bertemu seseorang yang pada awalnya terlihat sangat ramah dan perhatian, tetapi seiring waktu, Anda menyadari bahwa kebaikan mereka memiliki batasan tersembunyi?
Mungkin mereka hanya membantu Anda saat ada sesuatu yang mereka inginkan, atau mereka menunjukkan perhatian ekstra ketika ada imbalan yang diharapkan.
Fenomena ini sering disebut sebagai conditional kindness atau kebaikan yang bersyarat, dan dalam dunia psikologi, perilaku ini menunjukkan pola yang menarik untuk dipelajari.
Tidak semua orang yang tampak baik hati melakukannya dari lubuk hati yang tulus. Beberapa orang menggunakan kebaikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi.
Ini bukan berarti semua kebaikan harus dicurigai, tetapi mengenali tanda-tanda seseorang yang berbuat baik hanya saat ada maunya sangat penting untuk melindungi diri dari manipulasi emosional atau hubungan yang tidak seimbang.
Dilansir dari Geediting.com, inilah tujuh sifat yang sering dimiliki oleh orang-orang yang hanya berbuat baik ketika mereka menginginkan sesuatu.
1. Mereka Adalah Teman Saat Cuaca Cerah
Dalam kehidupan sehari-hari, ada istilah "teman saat cuaca cerah" yang menggambarkan orang-orang yang hanya ada di saat situasi menyenangkan.
Orang-orang seperti ini hadir dengan senyuman ketika Anda berada di puncak karier, memiliki banyak hal untuk ditawarkan, atau ketika hidup Anda terlihat bahagia.
Mereka menjadi teman sejati dalam momen-momen bahagia, namun menghilang tanpa jejak ketika Anda menghadapi kesulitan.
Psikologi menyebut tipe ini sebagai fair-weather friends. Mereka hanya tertarik pada hubungan yang memberikan keuntungan atau kenyamanan bagi mereka.
Ketika Anda sedang terpuruk dan membutuhkan dukungan emosional, mereka sering kali menghilang atau bahkan menghindari Anda.
Hal ini terjadi karena mereka cenderung tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang membutuhkan pengorbanan atau komitmen jangka panjang.
2. Kebaikan Mereka Selalu Disertai Syarat Tertentu
Orang yang berbuat baik hanya saat ada maunya sering kali memiliki pola pikir transaksional.
Kebaikan mereka jarang sekali diberikan dengan tulus, melainkan selalu disertai dengan syarat atau ekspektasi tertentu.
Misalnya, mereka akan berkata, "Aku akan bantu kamu, tapi nanti kamu bantu aku juga ya."
Meskipun di permukaan terdengar seperti kerja sama, sebenarnya ini lebih menyerupai barter daripada tindakan altruistik.
Menurut psikologi, pola ini sering kali berasal dari sifat manipulatif. Orang-orang seperti ini memandang hubungan sebagai tempat untuk mendapatkan imbalan yang setara atau bahkan lebih besar.
Akibatnya, hubungan dengan mereka bisa terasa melelahkan dan tidak tulus, karena setiap interaksi didasari oleh motif tersembunyi.
3. Kebaikan Mereka Berfluktuasi Sesuai Suasana Hati
Mereka yang berbuat baik hanya saat ada maunya sering kali tidak konsisten dalam perilakunya.
Ada hari-hari di mana mereka tampak sangat perhatian dan baik hati, namun di hari lain, mereka menjadi acuh tak acuh atau bahkan dingin.
Ketidakpastian ini sering kali membuat orang-orang di sekitarnya merasa bingung dan tidak nyaman.
Fluktuasi ini biasanya terkait dengan kebutuhan pribadi mereka. Ketika mereka membutuhkan sesuatu, mereka akan bersikap sangat ramah, perhatian, bahkan rela membantu.
Namun jika tidak ada yang mereka perlukan, mereka mungkin mengabaikan Anda atau bahkan menghindari interaksi.
Ketidakkonsistenan ini menunjukkan kurangnya empati dan keinginan tulus untuk membangun hubungan yang sehat.
4. Mereka Bersikap Baik Hanya Saat Ada Penonton
Pernahkah Anda melihat seseorang yang terlihat sangat baik dan murah hati di depan banyak orang, tetapi bersikap berbeda ketika tidak ada yang melihat?
Tipe ini dikenal dengan istilah performative kindness. Orang-orang ini memanfaatkan kebaikan sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan sosial atau membangun citra diri.
Misalnya, mereka mungkin dengan antusias membantu Anda di depan umum atau memamerkan aksi kebaikan di media sosial.
Namun di balik layar, perhatian mereka hilang begitu saja. Dalam psikologi, perilaku ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk mendapatkan validasi eksternal daripada keinginan tulus untuk membantu orang lain.
Tujuan utama mereka bukanlah memberi bantuan, melainkan terlihat baik di mata orang lain.
5. Mereka Kurang Memiliki Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Sayangnya, orang yang hanya berbuat baik saat ada maunya sering kali kurang memiliki empati.
Mereka mungkin tampak peduli ketika Anda bercerita tentang masalah pribadi, tetapi sebenarnya mereka tidak mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Biasanya, mereka hanya menunggu waktu untuk mengalihkan perhatian ke kebutuhan mereka sendiri atau memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka.
Kekurangan empati ini membuat hubungan dengan mereka terasa dingin dan tidak mendalam.
Anda mungkin merasa seperti berbicara dengan seseorang yang tidak benar-benar peduli, melainkan hanya berpura-pura.
6. Kebaikan Mereka Selalu Dikaitkan dengan Keinginan Pribadi
Salah satu tanda paling mencolok dari orang yang berbuat baik hanya saat ada maunya adalah setiap tindakan mereka tampaknya memiliki agenda tersembunyi.
Jika mereka memberikan hadiah, membantu pekerjaan, atau menawarkan dukungan, biasanya ada sesuatu yang mereka harapkan sebagai imbalan.
Dalam psikologi, pola ini disebut sebagai manipulasi terselubung. Orang seperti ini menggunakan kebaikan mereka sebagai alat untuk mendapatkan kontrol atau kekuasaan dalam hubungan.
Mereka mungkin merasa berhak atas sesuatu hanya karena telah melakukan tindakan kebaikan tertentu, yang membuat hubungan menjadi tidak seimbang.
7. Mereka Jarang Melakukan Tindakan Kebaikan yang Spontan
Orang yang hanya berbuat baik saat ada maunya cenderung pasif dalam hubungan.
Mereka tidak menunjukkan sikap murah hati secara spontan dan hanya bergerak ketika melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Jika Anda meminta bantuan, respons mereka sering kali lambat atau penuh alasan.
Namun ketika mereka membutuhkan sesuatu, mereka tiba-tiba menjadi sangat perhatian dan cepat tanggap.
Pola ini menunjukkan sifat egois yang mendasari hubungan mereka. Mereka hanya terlibat dalam interaksi ketika ada sesuatu yang bisa mereka peroleh.
Ketidaktulusan ini membuat hubungan dengan mereka terasa berat sebelah dan tidak memuaskan.
***
Tag: #menurut #psikologi #inilah #sifat #orang #yang #berbuat #baik #saat #maunya #saja