Orang yang Tidak Tertipu dengan Kehidupan Media Sosial Selebriti dan Influencer, Biasanya Memiliki 8 Karakter Ini, Apa Saja?
– Media sosial merupakan sebuah ruang untuk penggunanya bisa saling berinteraksi dan berbagi informasi. Meskipun dunia maya ini bisa memberikan banyak manfaat positif, penggunaan yang tidak berhati-hati juga dapat memberikan banyak kerugian.
Melihat besarnya nama pemengaruh dan selebriti di media sosial, pada akhirnya membuat banyak orang terperangkap dalam ilusi gaya hidup yang sempurna. Bahkan, tidak jarang dari mereka mulai memberikan standar tidak masuk akal pada diri mereka sendiri.
Menurut psikologi, orang tidak menyadari bahwa mereka dipengaruhi oleh orang lain karena hal itu terjadi dalam pikiran bawah sadar mereka. Sementara ada banyak orang yang percaya dalam kesalahan persepsi, beberapa diantaranya tetap bisa melihat sebagaimana adanya.
Jika Anda pernah mendapati diri Anda tidak mudah percaya dan mempertanyakan keaslian selebritas atau influencer favorit Anda, kemungkinan besar Anda memiliki beberapa sifat berikut, seperti dilansir dari laman ideapod.
Ciri-ciri berikut saling terkait dan mencerminkan pendekatan yang lebih seimbang dan sadar diri dalam menghadapi tekanan dan ilusi media sosial, ini membantu individu menjaga kesehatan mental mereka dan menghindari standar yang tidak realistis yang sering dipresentasikan oleh influencer.
1. Dewasa secara emosional
Individu yang matang secara emosional lebih baik dalam mengatasi tekanan sosial dan lebih sedikit terpengaruh oleh penolakan sosial, sehingga mereka kurang rentan terhadap perfeksionisme dan ilusi yang dipresentasikan oleh influencer. Remaja, di sisi lain, lebih mudah dipengaruhi karena mereka lebih sensitif terhadap pendapat teman sebaya dan kebutuhan untuk diterima.
2. Berpikir bebas
Para pemikir independen selalu mempertanyakan apa yang mereka lihat dan dengar, mereka melakukan penelitian sendiri, serta membentuk pendapat mereka sendiri. Mereka tidak mengikuti tren atau menerima begitu saja narasi yang didorong oleh influencer dan selebriti. Pemikiran kritis ini tidak hanya mereka terapkan di media sosial, melainkan juga dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik.
3. Skeptisisme
Individu yang skeptis selalu mempertanyakan keaslian tentang sesuatu yang mereka temui di dunia maya. Mereka dapat dengan cepat mengenali penggambaran yang dilebih-lebihkan atau tidak realistis di media sosial, seperti influencer yang menunjukkan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan sehari-hari.
4. Pencarian kebenaran
Seseorang yang memiliki sifat pencari kebenaran selalu mencari pemahaman dan pengetahuan yang lebih dalam, terutama dalam bidang seperti manipulasi media, filter, dan teknik penyampaian cerita.
Mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi ketika influencer sedang membuat citra daripada menunjukkan kenyataan. Sifat ini yang memungkinkan mereka untuk melihat momen-momen yang dibuat atau palsu di media sosial.
5. Keaslian
Orang-orang otentik adalah individu yang tetap setia pada diri mereka sendiri dan tidak memaksa untuk menyesuaikannya dengan standar orang lain. Mereka selalu bersikap jujur dan tidak merasa perlu meminta maaf atas siapa diri mereka.
Mereka tidak peduli dengan validasi eksternal, dan dapat dengan mudah mengenali ketidakautentikan, mereka menyadari bahwa influencer seringkali menunjukkan versi kehidupan yang ideal untuk mendapatkan status sosial dan validasi, yang belum tentu nyata.
6. Harga diri yang tinggi
Mereka yang memiliki harga diri tinggi dan citra diri yang sehat cenderung tidak membandingkan diri mereka dengan influencer atau selebriti. Mereka sudah merasa aman dengan diri mereka sendiri dan tidak merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan ilusi yang ditampilkan di media sosial. Rasa percaya diri ini membantu mereka menghindari terjebak dalam keinginan untuk memiliki kehidupan yang bukan milik mereka.
7. Individualisme
Orang-orang yang menganut individualisme tidak dipengaruhi oleh tren atau kebutuhan untuk menyesuaikan diri. Mereka membuat keputusan berdasarkan preferensi pribadi, bukan mengikuti apa yang sedang populer di media sosial. Mereka sadar bahwa influencer sering mempromosikan barang atau gaya hidup untuk keuntungan finansial, bukan pilihan pribadi.
8. Keterhubungan dengan realitas
Individu yang terhubung dengan realitas tidak terpengaruh oleh gambaran sempurna yang terus-menerus disuguhkan di dunia maya. Mereka memahami bahwa media sosial seringkali mewakili versi kehidupan yang telah disaring dan dipilih dengan cermat.
Mereka dapat menikmati konten-konten tersebut tanpa memberikan dampak negatif pada kesehatan mental mereka. Mereka cukup menikmatinya sebagai hiburan, tanpa bercita-cita pada kesempurnaan yang ‘tak tercapai’ yang seringkali ditampilkan.
Tag: #orang #yang #tidak #tertipu #dengan #kehidupan #media #sosial #selebriti #influencer #biasanya #memiliki #karakter #saja