Kenali Gejala dan Penyebab Psikopat, Apakah Harus Dijauhi dan Diasingkan?
Ilustrasi penderita psikopat. (Sumber: freepik).
19:20
12 April 2024

Kenali Gejala dan Penyebab Psikopat, Apakah Harus Dijauhi dan Diasingkan?

- Orang yang memiliki sifat psikopat atau anti sosial seringkali tidak disadari keberadaannya. Mereka cenderung tidak memiliki empati dan sering melakukan tindakan yang merugikan orang lain. 

Penting untuk mengenali tanda-tanda psikopat agar penanganannya bisa dilakukan lebih awal, meskipun penderitanya bisa terlihat normal dan mudah disukai orang lain.

Apa Itu Psikopat?

Dikutip dari halodoc.com, Jumat (12/4), istilah "psikopat" menggambarkan individu yang kurang memiliki perasaan, emosi, dan hati nurani. Namun, istilah medis yang lebih tepat untuk kondisi ini sekarang disebut sebagai gangguan kepribadian antisosial. 

Orang dengan gangguan ini mungkin menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan norma sosial, kesulitan membedakan baik dan buruk, kurangnya empati, dan kurang tanggung jawab. Mereka juga dapat bersikap gegabah, manipulatif, dan kasar terhadap orang lain. 

Gejala serupa dengan gangguan kepribadian narsistik, namun individu dengan psikopati biasanya kurang tekun dan disiplin. Penting diingat bahwa tidak semua individu dengan kondisi psikopat adalah pelaku kriminal.

Penyebab Psikopat

Penyebab psikopati masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor berikut dapat menjadi pemicunya:

  1. Gangguan fungsi otak, dimana aktivitas bagian otak yang terlibat dalam emosi, empati, dan pengambilan keputusan seperti amygdala, insula, dan korteks prefrontal menurun. Hal ini menyebabkan penurunan respons terhadap rangsangan emosional dan pengambilan keputusan yang buruk.

  2. Faktor genetik, dimana kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua berpotensi menyebabkan gangguan kepribadian antisosial, termasuk psikopati. Ini lebih rentan terjadi pada individu yang memiliki riwayat gangguan mental dalam keluarga.

  3. Pengalaman trauma, seperti pelecehan atau kekerasan pada masa anak-anak, dapat membentuk kepribadian psikopat di kemudian hari. Hal ini sering terjadi pada individu yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sulit secara ekonomi atau mengalami pola asuh yang buruk.

  4. Kelainan struktur otak yang mengatur emosi, yang mungkin disebabkan oleh cedera selama masa perkembangan otak. Kelainan ini dapat memengaruhi respons tubuh terhadap rangsangan, tetapi individu dengan psikopati cenderung tidak menunjukkan respons emosional yang normal.

 

Gejala Psikopat

Ciri-ciri psikopat sering muncul sejak masa kanak-kanak dan semakin buruk seiring bertambahnya usia. Pada usia dini, anak-anak dengan ciri-ciri psikopat cenderung menunjukkan perilaku buruk seperti menyontek, bolos sekolah, berkelahi, menggunakan obat-obatan terlarang, dan merusak fasilitas umum.

Dikutip dari alodokter.com, Jumat (12/4), berikut ini adalah penjelasan beberapa ciri psikopat yang paling umum ditemui:

  1. Kebiasaan berbohong

Psikopat seringkali menggunakan kebohongan untuk menghindari masalah atau menjaga citra mereka. Mereka juga mungkin berbohong untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Jika tertangkap berbohong, mereka cenderung mencari alasan dan mengubah cerita untuk sesuaikan dengan situasi terbaru.

  1. Kurangnya empati

Perbedaan kunci antara psikopat dan individu normal adalah kurangnya dasar moral atau empati. Mereka tidak merasa bersalah meskipun tindakan mereka menyakiti orang lain. Psikopat jarang menunjukkan emosi dan sulit merasakan atau memahami perasaan orang lain. Mereka juga tidak peduli jika orang lain menderita, bahkan jika itu adalah teman atau keluarga mereka.

  1. Tidak Mengindahkan Aturan

Sementara kebanyakan orang memiliki pemahaman tentang apa yang benar dan salah, psikopat cenderung menolak aturan dan sering kali melanggar mereka, terlibat dalam konflik, atau terlibat dalam masalah hukum. Mereka meyakini bahwa pandangan mereka yang benar, dan tidak merasa bersalah jika mereka melakukan pelanggaran.

  1. Narsis

Meskipun tidak semua orang narsis adalah psikopat, sebagian besar psikopat memiliki sifat narsistik seperti memiliki pesona yang kuat, manipulatif, egois, terlalu percaya diri, merasa lebih superior dari orang lain, dan sombong.

  1. Kurang Bertanggung Jawab

Psikopat sering kali tidak bertanggung jawab atau bahkan menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka alami atau kesalahan yang mereka buat. Mereka juga tidak dapat diandalkan dalam menjaga janji atau memenuhi kewajiban serta sering lupa atau sengaja mengabaikan tanggung jawab dan komitmen mereka.

  1. Kurangnya Tujuan Jangka Panjang

Psikopat kadang memiliki keinginan untuk mencapai kekayaan atau ketenaran, tetapi mereka tidak memiliki rencana konkret untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka percaya bahwa mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa perlu usaha keras.

Dalam lingkup medis, istilah "psikopat" tidak lagi digunakan untuk mendiagnosis individu dengan ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas. Sebagai gantinya, dokter akan merujuk pada gangguan kepribadian antisosial.

Diagnosis Psikopat

Diagnosis psikopat dilakukan oleh dokter spesialis kejiwaan atau psikiater melalui beberapa langkah:

  1. Evaluasi riwayat kesehatan pasien dan keluarga.

  2. Wawancara medis dengan pasien dan anggota keluarga yang tinggal bersama untuk mengumpulkan informasi tentang gejala dan riwayat kesehatan mental.

  3. Pemeriksaan fisik termasuk tes status kejiwaan dan tes pendukung lainnya bila diperlukan.

  4. Diagnosis diferensial dengan gangguan kepribadian lainnya.

  5. Membandingkan hasil pemeriksaan dengan kriteria diagnosis gangguan kepribadian antisosial yang tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) dan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ III).

Pengobatan Psikopat

Sampai saat ini, cara pengobatan untuk gangguan psikopat masih menjadi topik perdebatan dalam ilmu kejiwaan, terutama terkait apakah kondisi ini dapat disembuhkan sepenuhnya atau tidak. Namun, beberapa metode pengobatan yang umumnya direkomendasikan oleh dokter untuk mengendalikan perilaku psikopat termasuk:

  1. Terapi Psikologis

  • Terapi perilaku kognitif, yang bertujuan untuk mengelola perilaku dan mengubah pola pikir penderita.

  • Terapi psikodinamika, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pikiran dan perilaku negatif.

  • Terapi mental, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan gangguan kepribadian yang dimiliki.

  1. Terapi Sosial

  • Pendekatan ini melibatkan terapi kelompok dengan individu yang mengalami gangguan mental serupa selama periode waktu yang ditetapkan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman diri dan mendorong perubahan perilaku.

  1. Penggunaan Obat-obatan yang Diresepkan

  • Psikiater dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu meredakan dan mengendalikan gejala kesehatan mental, termasuk antidepresan, pengendali mood, antipsikotik, dan obat pereda kecemasan.

Itulah informasi tentang psikopat, termasuk penyebab, gejala, diagnosis, dan opsi pengobatan. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala yang menyerupai kondisi ini, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai. 

Penting untuk diingat bahwa gangguan mental tidak boleh diabaikan atau disembunyikan.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #kenali #gejala #penyebab #psikopat #apakah #harus #dijauhi #diasingkan

KOMENTAR