Sulit Percaya Orang Lain? Mungkin Kamu Miliki 7 Pengalaman Ini Saat Tumbuh Dewasa menurut Psikologi
Pengalaman tumbuh dewasa yang jadikan sulit percaya orang lain menurut Psikologi (Freepik)
13:18
4 November 2024

Sulit Percaya Orang Lain? Mungkin Kamu Miliki 7 Pengalaman Ini Saat Tumbuh Dewasa menurut Psikologi

– Kepercayaan adalah fondasi penting dalam setiap interaksi sosial, tapi tidak semua orang mudah percaya dengan orang lain.

Bagi sebagian orang, rasa sulit untuk membuka diri sering kali berasal dari pengalaman masa lalu yang berpengaruh besar.

Menurut Psikologi, pola kepercayaan terbentuk selama masa tumbuh dewasa, dan pengalaman tertentu bisa membentuk seseorang menjadi lebih waspada, tertutup alias sulit percaya dalam suatu relasi sosial.

Dikutip dari Hack Spirit pada Senin (4/11), diterangkan bahwa terdapat tujuh pengalaman saat tumbuh dewasa yang menjadikan kamu sulit percaya pada orang lain menurut Psikologi.

1. Lingkungan yang tidak menentu

Kepribadian seseorang sering kali terbentuk dari situasi rumah yang dihadapinya sejak kecil. Mereka yang tumbuh dalam atmosfer keluarga yang tidak stabil, penuh kekacauan, dan perilaku pengasuh yang tidak terduga cenderung mengalami dampak mendalam pada jiwanya.

Ketidakpastian ini membuat anak-anak mengembangkan rasa was-was dan gelisah yang terus menerus. Kebiasaan selalu waspada ini akhirnya terbawa hingga dewasa, membuat mereka kesulitan menurunkan pertahanan diri dan membuka hati pada orang lain.

2. Pola asuh yang terlampau keras

Kita mungkin mengira bahwa kedisiplinan tinggi dengan aturan ketat akan menciptakan rasa aman. Namun faktanya, anak yang dibesarkan dengan tangan besi justru mengalami kesulitan dalam menjalin relasi.

Kesalahan sekecil apapun yang tidak ditolerir dan keharusan tampil sempurna membuat mereka takut dinilai. Akibatnya saat dewasa, mereka cenderung menutup diri karena trauma akan kritik dan hukuman.

3. Kurang penghargaan emosional

Ketika perasaan seorang anak terus menerus diabaikan atau disepelekan, dampaknya akan sangat dalam.

Ucapan seperti “kamu berlebihan” atau “perasaanmu itu salah” membuat mereka kehilangan kompas emosi. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk mengenali dan meyakini perasaan sendiri di masa dewasa.

4. Mengalami penghianatan di masa kecil

Rasa sakit akibat dikhianati di usia belia, baik itu janji yang tidak ditepati atau teman yang menusuk dari belakang, meninggalkan luka yang mendalam. Peristiwa ini membuat seseorang kesulitan membuka diri di masa dewasa karena takut tersakiti lagi.

Ketakutan akan pengkhianatan membuat mereka memasang tembok tinggi dalam hubungan. Trauma masa lalu ini seringkali membutuhkan waktu panjang untuk bisa pulih.

5. Tidak adanya ruang yang nyaman

Setiap anak membutuhkan zona aman untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi atau dihukum. Ketiadaan ruang seperti ini membuat mereka kesulitan mengungkapkan perasaan dan membuka diri pada orang lain.

Pola ini seringkali berlanjut hingga dewasa, di mana mereka terus mencari rasa aman yang tidak pernah didapatkan semasa kecil. Kebutuhan akan tempat yang aman ini sering tercermin dalam hubungan dewasa mereka.

6. Diabaikan dan ditinggalkan

Pengabaian dan perasaan ditinggalkan meninggalkan jejak mendalam dalam jiwa seorang anak. Ketika kebutuhan dasar mereka terus-menerus tidak dipenuhi, mereka belajar bahwa tidak ada yang bisa diandalkan dalam hidup.

Pola pikir ini membuat mereka kesulitan menjalin hubungan dekat dengan orang lain saat dewasa. Proses pemulihan dari pengalaman ini membutuhkan pembelajaran ulang tentang makna hubungan yang sehat.

7. Kekerasan fisik dan mental

Pengalaman menghadapi kekerasan, baik secara fisik maupun mental, memberikan dampak yang sangat mendalam pada kemampuan seseorang untuk membuka diri. Kekerasan dalam bentuk apapun adalah pengkhianatan kepercayaan yang membuat dunia terasa seperti tempat yang berbahaya.

Trauma ini seringkali membuat seseorang membangun benteng yang sangat tinggi dalam hubungan mereka di masa dewasa. Meski proses penyembuhan membutuhkan waktu yang panjang dan penuh tantangan, pemulihan tetap mungkin dilakukan dengan dukungan yang tepat.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #sulit #percaya #orang #lain #mungkin #kamu #miliki #pengalaman #saat #tumbuh #dewasa #menurut #psikologi

KOMENTAR