



Selalu Overthinking Terhadap Penilaian Orang Lain? Sadari 8 Hal Ini, Anda akan Merasa Jauh Lebih Tenang
Tanpa disadari overthinking terhadap penilaian orang lain tentang diri Anda akan melelahkan mental. Anda terus-menerus meragukan diri sendiri dan hidup di bawah mikroskop.
Tapi, dengan kesadaran yang kuat, Anda dapat mengendalikan overthinking ini dan menghadirkan kembali kedamaian dalam diri.
Sekarang, duduklah rileks, dan mulailah pelajari delapan hal yang mampu menghentikan overthinking terhadap penilaian orang lain terhadap diri Anda seperti yang dilansir JawaPos.com dari geediting pada Jumat (17/10), berikut ini.
1. Sejatinya Orang Lebih Fokus pada Diri Mereka Sendiri
Anda terlalu pusing memikirkan pandangan orang lain terhadap Anda, padahal kenyataannya orang-orang terlalu asyik dengan kehidupan pribadinya. Buktinya, berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memikirkan diri sendiri dibandingkan memikirkan orang lain? Jadi, sebenarnya diri sendirilah pengkritik terbesar itu.
Bila di kepala Anda memberi tahu bahwa semua orang terus-menerus mengamati dan menghakimi setiap tindakan Anda, itu bohong! Mereka lebih peduli dengan masalah, rasa tidak aman, dan kehidupan mereka sendiri.
Mereka tidak menganalisis tindakan atau perkataan Anda sebanyak yang Anda pikirkan. Sadarilah hal itu, Anda akan merasa jauh lebih tenang, meringankan beban Anda, dan lebih fokus menjadi diri sendiri yang autentik.
Jadi, jangan berasumsi kalau orang lain terus-menerus memikirkan Anda. Mereka hanya mencoba menjalani hidup mereka sendiri, sama seperti Anda.
2. Persepsi Anda tentang Diri Sendiri seringkali Bias
Sering kali persepsi pribadi tentang diri sendiri bias, karena dipengaruhi rasa tidak aman yang dirasakan. Alhasil, kekurangan yang ada pada diri sendiri dibesar-besarkan dalam pikiran.
Padahal, kenyataannya sering kali hal tersebut tidak penting, tidak terlihat orang lain, atau justru jadi sesuatu yang orang lain hargai dalam diri Anda. Jadi, jangan terlalu memikirkan kekurangan diri sendiri. Ingat, Anda mungkin melihatnya dari sudut pandang yang terdistorsi.
3. Kesempurnaan adalah Mitos
Mengejar kesempurnaan hanya menyebabkan kesehatan mental memburuk. Bahkan studi menunjukkan, mengejar kesempurnaan berkaitan erat dengan depresi, kecemasan, dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya. Ini disebabkan gagasan 'sempurna' yang pada dasarnya keliru.
Jadi, tidak ada seorang pun yang sempurna. Setiap individu pasti memiliki kekuatan dan kelemahan, kemenangan dan juga kegagalan. Itulah bagian dari menjadi manusia.
Sering kali overthinking tentang bagaimana orang lain memandang Anda bermula dari keinginan untuk terlihat sempurna. Sementara mempertahankan kedok 'sempurna' itu melelahkan dan membuat stres.
Lepaskanlah keinginan untuk menjadi sempurna, maka kedamaian akan menghampiri Anda. Kesadaran ini juga membuat Anda mampu menerima kekurangan dan belajar dari kesalahan alih-alih terobsesi dengannya. Lalu, menerima ketidaksempurnaan pun membuat Anda lebih mudah dipahami dan didekati orang lain.
4. Anda Tidak Dapat Mengendalikan Opini Orang Lain
Mungkin sulit diterima, tapi pahamilah bahwa Anda tidak dapat mengendalikan bagaimana orang lain memandang Anda. Orang lain membentuk opini berdasarkan pengalaman, bias, dan perspektif mereka sendiri.
Lalu, sering kali opini mereka tidak terlalu berkaitan dengan Anda, namun lebih berkaitan dengan narasi internal mereka sendiri.
Jadi, obsesi membuat semua orang menyukai atau menyetujui Anda hanya akan melelahkan Anda, karena pasti ada saja orang yang tidak setuju dengan Anda atau tidak melihat sesuatu seperti Anda. Itu tidak apa-apa!
Fokuslah pada apa yang bisa Anda kendalikan, seperti tindakan, perkataan, dan reaksi Anda, alih-alih mencoba mengendalikan cara orang lain memandang Anda.
Ingatlah, Anda tidak bisa menyenangkan semua orang, itu bukan tugas Anda. Tugas Anda hanya setia pada diri sendiri dan menjalani hidup bersama hal-hal yang membuat Anda bahagia dan bangga. Dengan cara itu, orang yang tepat akan menghargai Anda apa adanya.
5. Anda Lebih dari Sekadar Bagian-Bagian Diri Anda
Sering kali Anda terlalu terpaku pada kekurangan dan kesalahan diri sehingga lupa melihat gambaran yang lebih besar. Ingat, Anda bukan sekadar kumpulan sifat atau tindakan! Anda adalah individu kompleks dan unik dengan mimpi, pengalaman, dan kisah yang membentuk pribadi Anda.
Mungkin Anda terlihat gagap saat gugup atau bukan sosok yang terbaik dalam olahraga. Namun, itu bukan definisi diri Anda, melainkan bagian-bagian kecil dari perjalanan hidup Anda.
Jadi, pikirkan tentang orang-orang yang Anda cintai. Anda melihat mereka bukan karena kekurangan mereka bukan? Tetapi karena kekurangan itu sendiri yang menambah kedalaman karakter mereka dan menjadikan mereka manusia.
Sama halnya dengan Anda. Kekurangan adalah bagian dari keunikan Anda dan tidak mengurangi nilai Anda.
6. Tidak Apa-Apa Merasa Rentan
Mungkin selama ini Anda menyembunyikan kesulitan untuk Anda simpan sendiri dan Anda khawatir jika orang lain tahu, mereka akan meremehkan Anda.
Padahal memendam emosi berdampak buruk pada kesehatan mental, menyebabkan Anda merasa terisolasi dan stres. Jadi, tidak apa-apa berbagi pejuangan yang memungkinan orang lain melihat diri Anda yang sebenarnya. Hal tersebut justru memperkuat hubungan Anda.
Tidak apa-apa menjadi rentan. Itu tidak akan membuat Anda lemah, justru membuat Anda menjadi manusia. Sadarilah bahwa setiap manusia memiliki tantangan dan kemundurannya masing-masing.
Berusaha mempertahankan kesan sempurna bisa melelahkan. Sementara membiarkan orang lain masuk dan menunjukkan kerentanan terasa membebaskan, bahkan membantu orang lain merasa lebih nyaman untuk terbuka kepada Anda.
Anda tidak harus melewati masa-masa sulit seorang diri. Sebaliknya, Anda mungkin akan terkejut dengan dukungan dan kebaikan orang lain ketika Anda memperlihatkan kerentanan Anda.
7. Pendapat Orang Lain Tidak Menentukan Nilai Anda
Sering kali Anda terlalu menekankan bagaimana orang lain memandang Anda, sampai-sampai memengaruhi harga diri dan rasa harga diri Anda. Tetapi sadarilah bahwa pendapat orang lain hanyalah pendapat.
Pendapat itu bukan fakta dan tidak bisa mendefinisikan siapa atau nilai Anda sebagai pribadi. Nilai-nilai Anda bersifat inheren, tidak terikat pada apa yang orang lain pikirkan, kesalahan yang Anda buat, atau faktor eksternal lainnya.
Anda berharga hanya karena itu Anda. Anda membawa sesuatu yang unik dan tidak tergantikan kepada dunia. Jadi, jika Anda selalu overthinking terhadap pendapat orang lain kepada Anda, ingatlah, diri Anda apa adanya sudah cukup!.
Nilai diri Anda bukan hal yang perlu diperdebatkan dan tentu saja tidak ditentukan oleh pendapat orang lain.
8. Anda Memiliki Kekuatan Mengubah Pola Pikir Anda
Sadari kalau Anda memiliki kekuatan untuk mengubah cara berpikir. Overthinking tentang bagaimana orang lain memandang Anda adalah kebiasaan dan seperti kebiasaan lainnya, itu dapat diubah meski membutuhkan waktu dan usaha.
Berhentilah sejenak jika Anda mulai terjerumus dalam overthinking. Akui pikiran Anda, lalu buat keputusan sadar untuk mengalihkan fokus. Ingat, Anda bukanlah pikiran Anda. Jadi, Anda memiliki kekuatan untuk memilih perspektif dan mengendalikan kemana perhatian Anda tertuju.
Pilih kebaikan dan penerimaan terhadap diri sendiri. Pilihlah fokus pada nilai diri dan kualitas-kualitas yang membuat Anda unik. Kekuatan untuk berhenti overthinking mampu menuntun Anda ke jalan kedamaian di dalam diri.
Demikian delapan hal yang dapat membuat sadar untuk berhenti overthinking terhadap penilaian orang lain kepada Anda. Praktikkanlah, niscaya hidup Anda jauh lebih tenang dan damai.***
Tag: #selalu #overthinking #terhadap #penilaian #orang #lain #sadari #anda #akan #merasa #jauh #lebih #tenang