Ghosting vs. Ditolak Langsung, Mana yang Sebenarnya Lebih Menyakitkan?
Ilustrasi chat dengan seseorang di dating apps.(FREEPIK/BENZOIX)
14:10
12 Oktober 2025

Ghosting vs. Ditolak Langsung, Mana yang Sebenarnya Lebih Menyakitkan?

Cinta bertepuk sebelah tangan adalah hal yang wajar, siapa pun mungkin pernah mengalaminya. Tapi, kalau kamu harus ditolak, bagaimana kamu ingin itu terjadi? Dengan kalimat klise “bukan kamu yang kurang, tapi aku”? Dengan kejujuran yang to the point? Atau justru tanpa kata-kata sama sekali, hanya hening, tanda centang biru, dan susah dikontak lagi?

Bagi sebagian orang, ghosting terasa seperti mimpi buruk di era digital, setelah berhari-hari rajin berbalas chat atau komen di medsos, tapi mendadak orang itu lenyap tanpa jejak. 

Setiap orang mungkin punya versi penolakan mana yang lebih menyakitkan, tapi bagaimana menurut sains?

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behaviour mencoba menjawab pertanyaan ini. Para peneliti merekrut peserta untuk studi yang konon tentang “interaksi daring”. 

Mereka dipasangkan dan diminta mengobrol setiap hari selama 15 menit, selama enam hari berturut-turut. Tanpa sepengetahuan separuh peserta, rekan bicara mereka sebenarnya adalah asisten peneliti.

Pada hari keempat, asisten itu melakukan salah satu dari tiga hal: menghilang begitu saja, jujur mengatakan tidak ingin melanjutkan percakapan, atau tetap melanjutkan seperti biasa.

Hasilnya? Mereka yang di-ghosting dan mereka yang ditolak sama-sama merasa ditinggalkan dan dikucilkan. Tapi kelompok yang di-ghosting melaporkan dampak emosional yang lebih berat dan berkepanjangan. Rasa bingung, kehilangan arah, dan perasaan bersalah yang muncul tidak cepat reda. 

Para peneliti menyimpulkan bahwa ketidakpastian adalah yang paling melukai; ketika tak ada penjelasan, pikiran terus berputar, mencoba mencari makna di antara kekosongan.

Dengan kata lain, kejelasan, betapapun menyakitkannya, lebih menyembuhkan daripada diam yang tak terjelaskan.

Tentu saja, studi ini hanya simulasi. Dalam kehidupan nyata, ghosting dari seseorang yang pernah benar-benar dekat dengan kita bisa terasa jauh lebih menghancurkan. Tapi siapa pun yang pernah mengalaminya tahu: kehilangan tanpa kata perpisahan sering kali terasa seperti luka yang dibiarkan terbuka.

Jadi, katakan saja kebenarannya, meski terdengar canggung atau klise. Karena ketika seseorang memilih diam, yang tertinggal hanyalah spekulasi.

Tag:  #ghosting #ditolak #langsung #mana #yang #sebenarnya #lebih #menyakitkan

KOMENTAR