7 Perilaku Unik Orang yang Tumbuh dalam Kemiskinan Menurut Psikologi, Apa Saja?
7 Perilaku Unik Orang yang Tumbuh dalam Kemiskinan, Menurut Psikologi (Freepik)
15:50
12 Oktober 2024

7 Perilaku Unik Orang yang Tumbuh dalam Kemiskinan Menurut Psikologi, Apa Saja?

- Tumbuh dalam kemiskinan, nyatanya secara tidak langsung akan meninggalkan bekas yang lebih dalam daripada yang disadari kebanyakan orang.

Ketika Anda dibesarkan di dunia di mana uang terbatas dan tidak ada yang mudah, Anda belajar beradaptasi dengan cara yang mungkin tidak dipahami orang lain.

Ini bukan hanya tentang kesulitan keuangan, ini adalah dampak psikologis jangka panjang yang membentuk perilaku Anda hingga dewasa.

Entah itu cara kita mengelola uang, menjalin hubungan, atau memanfaatkan peluang, mereka yang tumbuh dalam kemiskinan membawa kebiasaan dan pola pikir yang berakar pada upaya bertahan hidup.

Dalam artikel yang dikutip dari geediting.com, Sabtu (12/10) ini, kita akan mengungkap tujuh perilaku unik, yang didukung oleh psikologi, yang mengungkapkan bagaimana masa lalu kita terus memengaruhi masa kini kita.

1. Daya cipta dan kreativitas

Orang-orang yang tumbuh dalam kemiskinan cenderung lebih inovatif. Mereka mampu menemukan solusi unik untuk masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.

Mereka sering melihat peluang saat orang lain melihat hambatan. Ini adalah bukti dari pola pikir mereka yang kreatif dan mampu memecahkan masalah.

2. Menghargai pengalaman lebih dari barang-barang material

Orang-orang ini menganggap pengalaman sebagai pengingat indah bahwa kegembiraan tidak terikat pada harga.

Perilaku ini sering terbawa hingga dewasa, di mana individu lebih memilih memperkaya pengalaman daripada mengumpulkan barang.

Jika Anda lebih menyukai perjalanan berkemah di akhir pekan daripada berbelanja, kemungkinan besar Anda termasuk kedalam orang-orang ini.

Sebab, itu adalah perspektif yang bisa menambah kekayaan dalam hidup, dengan cara yang tidak dapat dibeli dengan uang.

3. Meningkatnya rasa empati

Saat Anda pernah merasakan sakitnya kelaparan, dinginnya malam musim dingin tanpa kehangatan yang cukup, atau perihnya kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, Anda akan memahami apa arti sebenarnya dari rasa membutuhkan.

Pemahaman ini dapat menumbuhkan rasa empati yang mendalam. Psikologi telah menarik hubungan antara kesulitan pribadi dan meningkatnya empati.

Melewati masa-masa sulit memungkinkan Anda untuk berhubungan lebih baik dengan orang lain yang sedang berjuang.

Ini tidak berarti bahwa setiap orang yang tumbuh dalam kemiskinan akan secara otomatis bersikap empati, tetapi penelitian menunjukkan bahwa mereka lebih mungkin untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.

4. Menghargai kesenangan sederhana

Tumbuh dalam kemiskinan sering kali berarti bahwa kemewahan hanya sedikit dan jarang. Namun, kurangnya kemewahan ini dapat menuntun kepada penghargaan yang mendalam terhadap kesenangan hidup yang sederhana.

Makanan hangat, buku bagus, jalan-jalan di taman, pengalaman yang tampaknya biasa ini dapat mendatangkan kebahagiaan luar biasa.

Perilaku ini berasal dari pemahaman mendalam tentang nilai intrinsik dari kesenangan sederhana ini. Ini bukan tentang apa yang Anda miliki, tetapi seberapa besar Anda dapat menikmati apa yang Anda miliki.

Itu bukan sekadar mekanisme penanggulangan. Itu adalah pelajaran hidup, yang mengajarkan kita untuk menemukan kepuasan dalam kesederhanaan.

5. Etos kerja dan tekad yang kuat

Tahukah Anda bahwa banyak jutawan yang merintis usahanya sendiri, seperti Steve Jobs dan Oprah Winfrey, berasal dari awal yang sederhana?

Itu benar.

Tumbuh dalam kemiskinan sering kali berarti belajar nilai kerja keras sejak usia muda. Hal ini dapat menanamkan dorongan untuk memperbaiki keadaan seseorang dan penolakan untuk membiarkan kesulitan menentukan masa depan seseorang.

Pemahaman dini terhadap kesulitan keuangan dapat menghasilkan etos kerja yang lebih kuat di masa dewasa.

Seolah-olah tantangan yang dihadapi di masa lalu memicu tekad untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Ini bukan tentang mengagungkan kesulitan, tetapi tentang mengenali kekuatan dan tekad yang dapat muncul darinya.

6. Rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama yang mendalam

Ketika sumber daya langka, Anda segera belajar pentingnya bersatu dan saling membantu.

Tumbuh dalam kemiskinan sering kali berarti bergantung pada masyaraka, entah itu tetangga yang membantu, atau anggota keluarga yang mengumpulkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan.

Ini mengajarkan Anda bahwa kita semua bersama-sama dalam hal ini, dan bahwa kesuksesan bersama lebih bermanfaat daripada kemenangan individu.

Semangat komunal ini melampaui sekadar bertahan hidup, ini menunjukkan kita memahami bahwa kita bangkit dengan mengangkat orang lain.

Ini tentang mengenali keterkaitan kehidupan kita dan menghargai kesejahteraan kolektif di atas keuntungan individu.

7. Ketahanan dalam menghadapi kesulitan

Mungkin perilaku paling luar biasa dari orang-orang yang tumbuh dalam kemiskinan adalah ketangguhan mereka.

Psikologi mendukung hal ini, yang menunjukkan bahwa individu yang menghadapi kesulitan besar di awal kehidupan sering kali mengembangkan tingkat ketahanan yang lebih tinggi.

Ketahanan ini lahir dari kebutuhan. Ini adalah keterampilan bertahan hidup yang diasah selama bertahun-tahun dalam menjalani pasang surut kehidupan dengan sumber daya yang terbatas.

Tetapi begini masalahnya; ini bukan hanya tentang bertahan hidup. Ini tentang keberanian untuk terus bermimpi, untuk terus berjuang menjadi lebih baik, terlepas dari segala rintangan. Ini tentang menolak membiarkan kesulitan memadamkan harapan.

Jika Anda seseorang yang tetap penuh harapan dan tangguh dalam menghadapi kesulitan, berhentilah sejenak dan akui kekuatan Anda.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #perilaku #unik #orang #yang #tumbuh #dalam #kemiskinan #menurut #psikologi #saja

KOMENTAR