3 Mitos Hubungan yang Sering Dianggap Normal tapi Sebenarnya Salah dan Bisa Merusak Kebahagiaanmu
Berhenti percaya bahwa cinta sejati butuh pengorbanan tanpa batas kebahagiaanmu juga penting dalam hubungan. (Freepik)
23:20
21 Juni 2025

3 Mitos Hubungan yang Sering Dianggap Normal tapi Sebenarnya Salah dan Bisa Merusak Kebahagiaanmu

- Tak terhitung jumlah pendapat orang soal hubungan asmara. Dari artikel, kolom nasihat, sampai omongan keluarga dan teman semuanya punya opini masing-masing tentang seperti apa hubungan yang seharusnya.

Namun, menurut penelitian dari American Psychological Association (APA), mengenali mitos-mitos ini justru bisa membantu kita membangun hubungan yang lebih sehat dan realistis.

Tapi bagaimana jika sebagian besar kebenaran yang selama ini kita percaya ternyata hanya mitos belaka? Bagaimana jika rahasia menemukan cinta sejati adalah dengan menentukan sendiri jalan terbaik versi kita? Toh, ini hidup kita sendiri, bukan?

Dilansir dari Your Tango, berikut tiga kebohongan soal hubungan yang sering kita anggap normal, padahal bisa jadi penyebab ketidakbahagiaan:

1. Lebih baik punya pasangan daripada hidup sendiri
Jika kamu masih single, kamu pasti paham. Berapa kali orang mencoba menjodohkanmu? Berapa kali kamu ditanya, “Udah punya pacar belum?”

Masyarakat seolah menaruh nilai lebih pada hubungan romantis, hingga membuat kita merasa seolah-olah wajib punya pasangan. Tapi bagaimana jika sebenarnya hubungan adalah pilihan, bukan keharusan?

Terkadang sulit mengetahui keinginan sejati kita karena terlalu banyak suara dari luar. Cobalah bertanya pada diri sendiri pilihan mana yang terasa lebih ringan dan membuatmu lebih damai? Itulah yang kemungkinan besar benar untukmu.

2. Prince Charming itu nyata, kamu cuma perlu sabar menunggu
Sejak kecil, banyak dari kita diajarkan bahwa suatu hari nanti akan datang sosok ideal pasangan sempurna yang menyelamatkan kita dan membawa ke akhir bahagia. Tapi kenyataannya, apakah kamu benar-benar pernah melihat kisah itu terjadi dalam kehidupan nyata?

Bahkan jika seseorang datang dan terlihat sempurna, apakah itu yang kamu butuhkan? Ketika kamu menunggu seseorang untuk menyelamatkan hidupmu, tanpa sadar kamu mengecilkan potensi dan kekuatanmu sendiri.

Penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi tidak realistis atau destiny beliefs (keyakinan bahwa ada satu jodoh sempurna di luar sana) justru bisa menurunkan kepuasan hubungan dalam jangka panjang.

3. Kalau aku sayang, aku harus berkorban
Banyak dari kita diajarkan bahwa jika mencintai seseorang, kita harus rela mengorbankan diri. Tapi apakah kamu sadar bahwa mengorbankan diri terlalu sering justru membuatmu kehilangan jati diri?

Merawat diri sendiri bukan tanda egois. Justru, saat kamu mencintai diri sendiri sepenuhnya, kamu akan lebih mampu mencintai orang lain. Hubungan yang sehat bukanlah tentang pengorbanan terus-menerus, melainkan tentang saling memberi ruang untuk tumbuh.

Riset juga menunjukkan bahwa pengorbanan yang berlebihan dalam hubungan bisa menyebabkan frustrasi, kelelahan emosional, dan bahkan penurunan kepuasan dalam hubungan.

Bayangkan jika kamu hadir dalam hubungan dengan menjadi dirimu yang utuh tanpa perlu berpura-pura atau mengorbankan hal penting dalam dirimu. Hubungan seperti itulah yang seharusnya dikejar dan dibangun.

Luangkan satu jam setiap hari untuk melakukan hal yang kamu sukai. Berjalan kaki, membaca buku, menggambar, berenang, atau sekadar duduk menikmati alam. Dengan begitu, kamu bisa tetap memilih untuk bahagia dengan atau tanpa pasangan.

Karena pada akhirnya, hubungan bukan soal memenuhi ekspektasi orang lain, tapi soal menciptakan kehidupan yang selaras dengan diri kita sendiri.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #mitos #hubungan #yang #sering #dianggap #normal #tapi #sebenarnya #salah #bisa #merusak #kebahagiaanmu

KOMENTAR