



Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual, Ini Cara Orangtua Pulih dari Rasa Bersalah
– Rasa bersalah sebagai orangtua bisa muncul ketika anak menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan seksual.
Orangtua pun bisa merasa gagal melindungi anak, bahkan mengalami gejala psikis yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Bukan hanya anak yang menjadi terganggu, tapi orangtuanya juga bisa mengalami rasa bersalah, ketakutan, dan reaksi fisik seperti gemetar atau gangguan tidur,” ujar psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ dalam wawancara bersama Kompas.com, Senin (16/6/2025).
Menurutnya, perasaan bersalah seperti ini merupakan reaksi yang wajar, tapi perlu ditangani secara serius agar orangtua tetap bisa mendampingi proses pemulihan anak dengan stabil.
Orangtua perlu dukungan psikologis, bukan disalahkan
Rasa bersalah sebagai orangtua bisa muncul ketika anak menjadi korban pelecehan seksual atau kekerasan seksual. Bagaimana menghadapinya?
Rasa bersalah yang dialami orangtua sering bersumber dari pikiran-pikiran seperti, “Saya kurang menjaga,” atau “Saya gagal menjadi orangtua.”
Kondisi ini bisa memicu kecemasan, stres berat, dan bahkan depresi bila tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, dukungan psikologis dan pendampingan dari tenaga profesional menjadi penting.
Menurut dr. Jiemi, baik psikolog maupun psikiater berperan penting untuk menenangkan orantua secara mental dan fisik.
“Tujuannya agar orang tua berada dalam kondisi yang lebih stabil sehingga mampu menemani anaknya yang juga sedang berjuang untuk pulih,” jelasnya.
View this post on Instagram
Perlukah mengonsumsi obat?
Pendekatan yang diberikan kepada orangtua korban pelecehan seksual bergantung pada kondisi psikisnya. Bila masih dalam tahap ringan hingga sedang, psikoterapi bisa menjadi pilihan utama.
Dr. Jiemi menambahkan, pendekatan yang diberikan kepada orangtua bergantung pada kondisi psikisnya. Bila masih dalam tahap ringan hingga sedang, psikoterapi bisa menjadi pilihan utama.
Namun, jika gejala fisik dan psikis sudah berat, maka terapi kombinasi dengan pengobatan dapat diberikan.
“Kalau kondisinya berat, ya bisa saja pakai obat (sesuai anjuran dokter). Tapi kalau cukup dengan psikoterapi, itu juga bisa jadi pilihan,” ujar dr. Jiemi.
Fokus pada pemulihan anak dan orangtua
Dalam banyak kasus, anak membutuhkan dukungan penuh dari orangtuanya untuk memulihkan trauma akibat kekerasan seksual.
Namun, bila orangtua justru terpuruk dalam perasaan bersalah yang berkepanjangan, pemulihan anak bisa terhambat.
Penting bagi orangtua untuk memahami bahwa mereka juga berhak menerima bantuan, dan bahwa proses pemulihan bukan hanya milik anak, melainkan seluruh anggota keluarga.
View this post on Instagram
Tag: #anak #jadi #korban #kekerasan #seksual #cara #orangtua #pulih #dari #rasa #bersalah