Cara Mengatasi Survivor Guilt Menurut Psikolog, Jangan Dipendam Sendiri
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt, salah satunya adalah pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.(freepik)
17:10
17 Juni 2025

Cara Mengatasi Survivor Guilt Menurut Psikolog, Jangan Dipendam Sendiri

Tak semua orang langsung merasa lega karena berhasil selamat dari kejadian traumatis, seperti kecelakaan atau bencana. Sebagian justru dihantui rasa bersalah atau dikenal sebagai survivor guilt.

Psikolog Meity Arianty, STP., M.Psi., menjelaskan, survivor guilt merupakan bentuk luka psikologis yang muncul saat seseorang merasa dirinya tidak pantas selamat, apalagi jika ia melihat langsung orang lain menjadi korban.

“Biasanya terjadi pada korban bencana alam, kecelakaan, dan tragedi mematikan lainnya. Rasa bersalah ini bisa sangat mengganggu dan berkepanjangan, sampai menghambat kehidupan sehari-hari,” ujar Meity saat diwawancarai Kompas.com, Senin (16/6/2025).

Cara mengatasi survivor guilt

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt, salah satunya adalah pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.freepik.com Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt, salah satunya adalah pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt. Meity menekankan pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.

“Yang paling penting adalah dukungan dari orang-orang di sekitar, seperti keluarga, pasangan, atau teman. Dengarkan mereka, temani, dan dampingi,” ujarnya.

Selain itu, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika perasaan bersalah sudah sangat mengganggu aktivitas harian.

Peran keluarga dan orang terdekat sangat krusial dalam proses pemulihan dari survivor guilt.

Meity menyarankan agar keluarga menjadi pendengar yang baik dan aktif mendorong penyintas untuk mencari pertolongan.

“Kalau keluarga merasa tidak bisa membantu sendiri, ajak korban berkonsultasi. Bantuan profesional bisa jadi jalan keluar dibanding membiarkan korban terjebak dalam rasa bersalah berkepanjangan,” tuturnya.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Gejala survivor guilt yang sering tak disadari

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt, salah satunya adalah pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.Pexels/Juan Pablo Serrano Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi survivor guilt, salah satunya adalah pentingnya tidak memikul beban ini sendirian.

Menurut Meity, survivor guilt bisa memicu sejumlah gejala fisik dan psikologis.

Secara fisik, seseorang mungkin mengalami sakit kepala, mual, gangguan pencernaan seperti maag, jantung berdebar, dan tubuh gemetar karena stres berkepanjangan.

Secara emosional, penderita survivor guilt cenderung menunjukkan gejala seperti:

  • Merasa sangat bersalah karena masih hidup
  • Mimpi buruk dan kilas balik kejadian traumatis
  • Ledakan amarah, mood berubah drastis, atau mudah tersinggung
  • Merasa tidak berdaya, tidak berharga, bahkan ingin mati
  • Menarik diri dari lingkungan sosial atau enggan bersosialisasi
  • Terjebak dalam pikiran obsesif tentang “seharusnya aku bisa mencegah ini”

Bila dibiarkan, perasaan bersalah ini bisa berkembang menjadi gangguan stres pasca-trauma (PTSD), kecemasan berat, dan bahkan depresi.

“Dalam DSM-5 (Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorders V), rasa bersalah termasuk dalam kriteria PTSD. Jika berlarut-larut, bisa berujung pada pikiran bunuh diri karena merasa tidak layak untuk hidup,” jelas Meity.

Mengapa survivor guilt bisa muncul?

Walau penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, Meity menyebut ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi seseorang mengalami survivor guilt, antara lain:

  • Riwayat trauma masa lalu, termasuk masa kecil
  • Depresi atau gangguan mental sebelumnya
  • Faktor genetik
  • Penyalahgunaan zat
  • Minimnya dukungan dari keluarga atau lingkungan terdekat

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #cara #mengatasi #survivor #guilt #menurut #psikolog #jangan #dipendam #sendiri

KOMENTAR