



Dari Pengalaman Tio Pakusadewo, Berapa Besar Risiko Stroke Berulang?
Aktor Tio Pakusadewo baru-baru ini mengungkapkan pengalaman dan kekhawatirannya setelah terkena stroke dua kali.
Mengutip Kompas.com pada Rabu (9/4/2025), aktor senior Indonesia ini merasa cemas jika serangan stroke berikutnya bisa berujung pada keadaan lebih fatal.
Kekhawatirannya meningkat setelah sahabat dekatnya, aktor Ray Sahetapy, meninggal setelah lama menderita stroke pada Selasa (1/4/2025).
Tio Pakusadewo mengungkapkan bahwa sering terpikir tentang kematiannya.
"Sering terbayang begitu, tetapi saya mulai sadar bahwa ini adalah jalan terakhir saya. Tidak boleh salah langkah," ujar Tio saat ditemui di Jakarta.
Dari pengalaman Tio Pakusadewo, kita bisa belajar tentang risiko stroke berulang.
Berapa besar risiko stroke berulang?
Bagi seseorang yang sudah pernah mengalami stroke, serangan berulang memang mungkin terjadi.
American Stroke Association mencatat bahwa sekitar satu dari empat orang yang pernah menderita stroke akan menghadapi serangan selanjutnya di kemudian hari.
Namun, tidak ada batas pasti berapa kali seseorang bisa mengalami stroke berulang dan bertahan hidup.
Mengutip Medical News Today, mengalami beberapa kali stroke tampaknya meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini lagi.
Penelitian Yang Peng, PhD., Linh Ngo, MD., dkk., (2022) di AHA Journals menunjukkan tingkat risiko serangan stroke berulang dengan menganalisis data dari 313.162 partisipan berusia 73 tahun di Australia dan Selandia Baru.
Hasilnya, semakin panjang jangka waktu dari terkena stroke awal, semakin tinggi risiko stroke berulang terjadi.
- Tiga bulan setelah stroke pertama, risiko terkena stroke lagi sebesar 7,8 persen
- Satu tahun setelah stroke pertama, risiko terkena stroke berulang sebesar 11 persen
- Lima tahun setelah stroke pertama, risiko terjadinya serangan stroke lagi 19,8 persen
- Sepuluh tahun setelah stroke awal, risiko stroke berulang terjadi sebesar 26,8 persen.
Orang dengan stroke ringan atau mini stroke juga berisiko mengalami stroke yang lebih parah.
Menurut studi Pierre Amarenco, M.D., Philippa C. Lavallée, M.D., dkk., (2016) yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine, menunjukkan tingkat risiko stroke di kemudian hari pada orang dengan stroke ringan.
Orang dengan mini stroke berisiko mengalami terkena stroke parah sebesar:
- 1,5 persen dalam 2 hari
- 2,1 persen dalam 7 hari
- 2,8 persen dalam 30 hari
- 5,1 persen dalam satu tahun
Bagaimana dampak stroke berulang pada harapan hidup?
Semakin sering mengalami serangan stroke, seseorang memiliki harapan hidup lebih rendah.
Menurut ulasan Meredith Goodwin, MD, FAAFP di Medical News Today, stroke menyebabkan kerusakan otak.
Semakin sering stroke terjadi risiko kerusakan otak semakin besar.
Otak adalah organ manusia yang memiliki banyak peran vital.
Kerusakan otak sangat memengaruhi harapan hidup seseorang.
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, ketika suatu area otak rusak akibat stroke, bagian tubuh yang dikendalikan akan kehilangan fungsi normalnya.
Bahkan, serangan stroke bisa secara langsung menyebabkan kematian.
Risiko stroke yang sangat fatal ini utamanya terjadi jika kerusakan berlangusng di area batang otak.
Hal itu karena fungsi batang otak manusia meliputi untuk mengatur detak jantung, tekanan darah, pernapasan, serta membantu mengendalikan saraf utama untuk menggerakan mata, mengunyah, dan menelan.
Dari penelitian Yang Peng, PhD., Linh Ngo, MD., dkk., (2022) di AHA Journals juga menunjukkan hal berikut:
- Setelah tiga bulan dari stroke pertama, harapan hidup 79,8 persen
- Setelah satu tahun dari stroke pertama, harapan hidup 73 persen
- Setelah lima tahun dari stroke pertama, harapan hidup 52,8 persen
- Setelah 10 tahun dari stroke pertama, harapan hidup 36,4 persen
Demikianlah harapan hidup penyintas stroke semakin menurun, jika semakin lama seseorang mengidap penyakit kronis ini.
Tag: #dari #pengalaman #pakusadewo #berapa #besar #risiko #stroke #berulang