Apa Itu Adiksi Adrenalin? Ini Penjelasan Ahli Psikologi dan Akibat-Akibatnya 
Ilustrasi wahana pemicu adrenalin. (Freepik)
07:48
7 Oktober 2024

Apa Itu Adiksi Adrenalin? Ini Penjelasan Ahli Psikologi dan Akibat-Akibatnya 

 

 

Ada istilah untuk orang-orang yang memiliki hobi melakukan aktivitas yang menantang nyali atau penuh dengan sensasi, yaitu adrenaline junkie atau pecandu adrenalin.

Orang-orang seperti ini biasanya memiliki minat yang tinggi terhadap aktivitas-aktivitas yang cenderung berbahaya atau biasa ditakuti orang-orang. 

Beberapa contoh aktivitas yang mereka sukai adalah balapan kendaraan, bungee jumping, memanjat tebing, dan bahkan menyukai roller coaster. 

Untuk memahami benar-benar mengenai kecanduan adrenalin ini, kita harus mengerti apa itu adrenalin. 

Dilansir dari Rosglas Recovery, adrenalin, atau epinephrine, adalah hormon yang dibuat oleh kelenjar adrenal, berada di atas ginjal kita. Hormon ini langsung masuk ke dalam aliran darah untuk mengirimkan sinyal ke berbagai organ. 

Adrenalin inilah yang mempersiapkan tubuh kita untuk memberikan respon lari atau lawan (fight or flight) saat krisis atau menghadapi bahaya. 

Ketika adrenalin diproduksi ke peredaran darah, tubuh kita mengalami banyak hal. Seperti: 

  1. Meningkatnya detak jantung

  2. Meningkatnya tekanan darah

  3. Saluran pernapasan yang melebar

  4. Pernapasan yang makin cepat

  5. Pupil mata melebar

  6. Keringat

  7. Indra-indra kita makin tajam

  8. Menurunnya persepsi akan rasa sakit

Kelenjar adrenal kita mulai bekerja dari bagian otak kita yang bernama amygdala yang bertugas untuk memproses emosi. Ketika amygdala percaya tubuh kita berada dalam bahaya, ia langsung memberikan informasi ke bagian otak lainnya yang bernama hypothalamus, yang sangat penting untuk tubuh kita, termasuk merangsang keluarnya hormon tersebut. 

Bagaimana seseorang bisa kecanduan?

Ketika seseorang mengalami gelombang adrenalin, ia merasakan indra-indranya menjadi lebih tajam dan tubuh menjadi siap untuk menghadapi mara bahaya. Akan tetapi, terkadang ada saja orang-orang yang menjadi kecanduan dengan sensasi yang ia rasakan ketika tubuhnya dibanjiri adrenalin.

Terdapat persamaan di antara adiksi obat-obatan atau alkohol dengan adiksi perilaku, dimana keduanya mengakibatkan sifat hedonistik pada orang-orangnya. 

Walaupun begitu, menurut laman Healthline, perilaku mencari sensasi ini bukan suatu penyakit adiksi menurut buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). 

Maka dari itu, kecanduan adrenalin bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan selama orang tersebut masih mengutamakan keselamatannya dan orang-orang disekitarnya. 

Saran dari ahli

Orang-orang peminat aktivitas dengan sensasi besar ini biasanya direkomendasikan untuk bekerja di pekerjaan yang dapat memanfaatkan adrenalinnya tersebut. Seperti pemadam kebakaran, petugas medis darurat, dan lain-lain. 

Para dokter juga terus mengingatkan bahwa adrenalin yang berlebihan dapat meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, insomnia, hingga kecemasan.  

Tidak hanya itu, aktivitas-aktivitas yang dipilih oleh para pecandu adrenalin cenderung sangat berbahaya. Maka, akan ada resiko luka parah, kelumpuhan, hingga kematian. 

Maka dari itu, ahli-ahli menyarankan untuk mencoba aktivitas-aktivitas yang ringan dan menenangkan juga. Seperti yoga, tai chi, atau jalan-jalan ringan saja. 

Atau pilih aktivitas adrenalin yang terjamin aman. Seperti roller coaster, balapan di track yang sesuai, nonton film horor, main ke rumah hantu atau escape room. 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #ituadiksi #adrenalin #penjelasan #ahli #psikologi #akibat #akibatnya

KOMENTAR