

ILUSTRASI. Sentuhan Princess Disney dalam gaya OOTD saat di rumah aja. (Pop Sugar)


7 Tanda Seseorang Berpura-pura Kaya secara Penampilan Padahal cuma FOMO, Menurut Psikologi
- Di dunia di mana tampilan luar adalah segalanya, tekanan untuk "terlihat sukses" memang nyata, tetapi kestabilan finansial jauh lebih berharga daripada sekadar pencitraan. Ketenangan pikiran dan kebebasan finansial tidak bisa digantikan dengan barang mewah atau pujian dari orang lain. Lebih baik fokus membangun keuangan yang sehat daripada sekadar berusaha terlihat kaya. Namun, faktanya memang ada seseorang yang selalu tampil mewah—liburan ke luar negeri, gadget terbaru, pakaian bermerek—tapi sebenarnya mereka hanya FOMO. Di era media sosial, mudah sekali bagi seseorang untuk terlihat sukses hanya dari tampilan luar. Namun, tidak semua yang tampak mewah berarti benar-benar kaya. Banyak orang yang rela berutang demi mempertahankan citra suksesnya. Berikut adalah tujuh tanda seseorang mungkin hanya berpura-pura sukses secara finansial, padahal sebenarnya mereka sedang kesulitan, dikutip dari News Reports, Minggu (23/2). 1) Hidup dari utang demi gaya hidup Kalau ada seseorang yang kelihatannya punya penghasilan biasa saja tapi bisa hidup bak sultan, besar kemungkinan kartu kredit dan pinjaman menjadi penyelamatnya. Mereka mungkin menggunakan utang untuk membayar makan malam mahal, gadget terbaru, atau liburan mewah yang sebenarnya di luar kemampuan mereka. Awalnya, hal ini tampak bisa dikendalikan, tetapi semakin lama, utang akan menumpuk dan menjadi beban yang sulit diatasi. 2) Selalu upgrade, tapi tidak pernah stabil Orang yang berpura-pura sukses sering merasa harus selalu memiliki barang terbaru—ponsel keluaran terbaru, mobil mewah, atau apartemen yang lebih besar. Tapi jika diperhatikan, mereka sering berpindah tempat tinggal, sering mengeluh soal keuangan, atau bahkan meminjam uang. Besar kemungkinan mereka bukan benar-benar naik kelas, melainkan hanya mengejar gengsi tanpa fondasi keuangan yang kuat. 3) Menghindari pembicaraan soal keuangan Orang yang benar-benar sukses secara finansial biasanya terbuka soal cara mereka mengelola uang. Sebaliknya, mereka yang hanya berpura-pura akan cenderung menghindari topik serius tentang keuangan. Saat diajak bicara soal tabungan, investasi, atau dana darurat, mereka akan mengalihkan pembicaraan atau memberikan jawaban yang tidak jelas. 4) Boros untuk hal besar, tapi perhitungan untuk hal kecil Mereka bisa saja membeli tas desainer seharga jutaan, tapi di sisi lain mengeluh soal harga kopi atau biaya parkir. Perilaku ini menunjukkan bahwa mereka lebih fokus mempertahankan citra sukses daripada memiliki kestabilan finansial. Jika seseorang tampak hidup mewah tetapi stres karena pengeluaran kecil, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sebenarnya sedang berjuang secara finansial. 5) Terlihat dermawan di depan umum, tapi kesulitan di belakang layar Sering kali, orang yang pura-pura sukses akan berusaha terlihat dermawan—membayar makan teman-temannya, memberi hadiah mahal, atau mentraktir orang lain. Namun, bisa jadi ini hanya cara mereka untuk mempertahankan citra sukses mereka. Ketika tidak ada yang melihat, mereka mungkin terlilit utang, menunda pembayaran tagihan, atau bahkan meminjam uang hanya untuk menjaga citra tersebut. 6) Selalu mengejar "kesempatan besar" berikutnya Mereka selalu punya proyek baru yang katanya akan membuat mereka kaya raya—bisnis baru, investasi besar, atau rencana yang “pasti berhasil.” Tapi anehnya, tidak ada satu pun dari rencana itu yang benar-benar sukses. Alih-alih membangun kestabilan keuangan secara bertahap, mereka terjebak dalam lingkaran mencari jalan pintas menuju kekayaan. 7) Gaya hidup mereka lebih tentang tampilan, bukan kenyataan Dari luar, semuanya terlihat sempurna—barang mewah, foto liburan yang estetis, dan unggahan media sosial yang penuh kemewahan. Tapi, jika melihat lebih dalam, tidak ada kestabilan finansial yang sebenarnya. Kesuksesan finansial yang sesungguhnya bukan hanya soal tampil kaya, tetapi juga tentang merasa aman dan tidak dibebani oleh tekanan finansial yang berlebihan.
Editor: Estu Suryowati
Tag: #tanda #seseorang #berpura #pura #kaya #secara #penampilan #padahal #cuma #fomo #menurut #psikologi