Orang yang Selalu Merasa Perlu Menyenangkan Orang Lain, Biasanya Memiliki 8 Kebiasaan ini
ilustrasi seseorang yang berhenti mencoba menyenangkan orang lain/ Sumber foto: Freepik
21:38
21 Februari 2025

Orang yang Selalu Merasa Perlu Menyenangkan Orang Lain, Biasanya Memiliki 8 Kebiasaan ini

- Banyak orang mungkin berpikir bahwa selalu mengatakan "ya" membuat mereka menjadi orang yang baik. Mereka ingin dianggap ramah, bisa diandalkan, dan menyenangkan. Padahal, lama-kelamaan kalau selalu mengutamakan orang lain itu melelahkan—dan jujur saja, tidak bikin bahagia.

Menyenangkan orang lain berarti sering kali mengorbankan diri sendiri demi kenyamanan mereka. Padahal, kita bisa tetap baik dan peduli tanpa harus kehabisan energi dalam prosesnya.   Kalau kamu ingin berhenti terlalu banyak meminta maaf, terlalu sering berkomitmen, dan terlalu banyak menjelaskan, saatnya tinggalkan 8 kebiasaan ini, dikutip Jumat (21/2).   1. Mengatakan "ya" padahal sebenarnya ingin bilang "tidak"    Dulu saya takut bilang "tidak" karena khawatir dianggap kasar. Akhirnya, saya jadi sering menyanggupi sesuatu yang sebenarnya tidak saya inginkan.   Masalahnya, setiap kali kamu bilang "ya" untuk orang lain, padahal kamu tidak benar-benar mau, itu artinya kamu bilang "tidak" pada diri sendiri.    Belajar mengatakan "tidak" itu bukan berarti egois, tapi jujur. Dan orang-orang yang benar-benar peduli padamu akan mengerti.   2. Minta maaf untuk hal yang bukan kesalahanmu   Saya dulu sering minta maaf, bahkan untuk hal-hal yang tidak saya lakukan. Kalau ada orang menabrak saya di toko, saya yang bilang "maaf." Kalau teman sedang bad mood, saya merasa mungkin itu karena saya.   Tapi kenyataannya, tidak semua hal adalah tanggung jawab kita. Meminta maaf memang penting jika kita melakukan kesalahan, tapi kalau terlalu sering, itu bisa jadi tanda kita merasa harus selalu bertanggung jawab atas perasaan orang lain.   3. Mendahulukan orang lain sampai lupa diri sendiri    Terlalu sering menomorsatukan orang lain bisa membuatmu kelelahan dan merasa tidak dihargai. Jika kamu selalu mengesampingkan kebutuhan sendiri, kamu memberi sinyal bahwa waktumu tidak sepenting waktu mereka.   Menjaga diri sendiri itu penting, bukan egois. Dengan menetapkan batasan, kamu bisa tetap hadir untuk orang lain tanpa mengorbankan kesejahteraanmu sendiri.   4. Terlalu banyak menjelaskan keputusanmu   Pernah nggak, kamu bilang "tidak" lalu langsung merasa perlu memberikan alasan panjang lebar? Padahal, kamu nggak perlu menjelaskan setiap keputusan yang kamu buat.   Mengatakan "Maaf, saya nggak bisa" atau "Saya nggak mau" itu sudah cukup. Semakin banyak kamu menjelaskan, semakin terasa seperti kamu mencari izin, bukan menyatakan pilihanmu sendiri.   5. Merasa bertanggung jawab atas emosi orang lain    Peduli pada orang lain itu bagus, tapi bukan berarti kamu harus memikul beban perasaan mereka. Kamu tidak bertanggung jawab untuk membuat semua orang bahagia atau memperbaiki setiap masalah mereka.   Setiap orang bertanggung jawab atas emosinya sendiri. Melepaskan kebiasaan ini bukan berarti kamu tidak peduli, tapi kamu juga harus menjaga kesehatan mentalmu sendiri.   6. Menghindari konflik dengan segala cara    Banyak orang takut konflik karena tidak ingin membuat orang lain marah. Saya dulu juga begitu—lebih baik mengalah daripada berdebat.   Tapi, menghindari konflik bukan solusi. Perasaan yang dipendam lama-lama bisa menumpuk dan meledak di kemudian hari. Belajar menyampaikan pendapat dengan jujur tanpa harus bersikap kasar adalah kunci dari komunikasi yang sehat.   7. Selalu mencari validasi dari orang lain    Senang rasanya kalau mendapat pujian dan pengakuan. Tapi kalau kamu terlalu bergantung pada validasi orang lain, kamu akan selalu merasa kurang.   Percaya diri yang sejati datang dari dalam diri sendiri. Pendapat dan keputusanmu sudah cukup berharga, bahkan tanpa persetujuan orang lain.   8. Mengabaikan kebutuhan diri sendiri    Kamu nggak bisa terus memberi tanpa mengisi ulang energimu sendiri. Kalau kamu selalu sibuk mengurus orang lain tapi lupa merawat diri, pada akhirnya kamu akan kehabisan tenaga.   Kebutuhanmu penting. Kamu layak mendapatkan perhatian dan kasih sayang, bukan hanya dari orang lain, tapi juga dari dirimu sendiri.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #orang #yang #selalu #merasa #perlu #menyenangkan #orang #lain #biasanya #memiliki #kebiasaan

KOMENTAR