Ini 7 Tanda Menantu Toxic, Pelajari Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya Agar Hubungan Jadi Lebih Sehat
Ilustrasi seorang menantu bersama ibu mertuanya. (Freepik)
21:40
2 Oktober 2024

Ini 7 Tanda Menantu Toxic, Pelajari Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya Agar Hubungan Jadi Lebih Sehat

– Menjalin hubungan keluarga kadang kalanya sulit untuk dinavigasi, terutama ketika harus berurusan dengan tanda-tanda mertua yang toxic. Konsekuensi dari perilaku ini sangat luas dan merugikan kesehatan dan hubungan Anda dengan mereka.

Ini pertanda bahwa Anda perlu untuk mengetahui indikator awal mertua yang toxic sehingga Anda dapat mengelola pertemuan Anda dengan baik sambil memastikan hidup berdampingan secara damai dalam keluarga.

Dalam artikel ini akan dijelaskan tujuh tanda mertua toxic dan memberikan saran tentang cara terbaik untuk menghadapinya, melansir dari Mind Family, Rabu (2/10).

1. Memberikan kritik terus menerus tanpa disertai saran

Jika Anda mendapati bahwa mertua Anda selalu memberikan komentar negatif kepada Anda atau pasangan Anda, hal ini dapat sangat melelahkan. Rangkaian kritik yang terus menerus ini dapat merusak pilihan gaya hidup dan bahkan gaya pengasuhan kita.

Seiring berjalannya waktu, hal negatif yang konsisten seperti itu dapat mengikis harga diri Anda dan menciptakan suasana yang penuh tekanan. Oleh karena itu, Anda perlu menghadapi tanda-tanda mertua toxic ini secara langsung.

Kita juga harus memahami bahwa perilaku ini tidak hanya menyakitkan tapi juga tidak baik. Ketika kita terus-menerus menjadi sasaran kritik, hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan juga hubungan kita dengan pasangan.

2. Tidak memberikan ruang pribadi bagi Anda dan pasangan Anda

Salah satu tanda mertua yang toxic adalah mereka sering tidak bisa menjaga ruang pribadi. Jika mereka sering muncul tanpa diundang, menyelidiki masalah pribadi rumah tangga Anda, atau mencoba mengendalikan berbagai bagian kehidupan, maka kita harus waspada.

Mereka juga dapat mengganggu dengan cara yang menyebabkan ketidaknyamanan dan melanggar ruang pribadi Anda. Kita semua memiliki hak privasi, sehingga ketika mertua melewati batas-batas ini, ada kemungkinan kemarahan/kesal akan datang.

Menetapkan batasan dengan jelas dan mengomunikasikannya secara efektif adalah cara yang penting untuk mengelola masalah ini.

3. Merusak hubungan Anda

Salah satu tanda mertua yang toxic adalah adanya campur tangan yang terus-menerus antara Anda dan pasangan. Hal ini salah satu contoh seperti mertua Anda menanamkan benih keraguan, membuat komentar yang merendahkan satu sama lain, atau sekadar memulai pertengkaran dengan sengaja.

Hal ini membuat hubungan kita menjadi tegang dan membuat kita mempertanyakan kecocokan satu sama lain, alih-alih mengatasi masalah ini bersama-sama dengan pasangan kita.

4. Memanipulasi dan membuat Anda merasa bersalah

Salah satu tanda yang paling mengkhawatirkan dari mertua yang toxic adalah jika mertua Anda sangat manipulative.

Pada saat-saat seperti itu, Anda mungkin akan merasa terbebani oleh perasaan tidak nyaman akan tugas dan kewajiban. Mengenali sifat manipulasi adalah kunci untuk mengelola interaksi ini secara efektif.

Alih-alih menyerah pada tekanan atau rasa bersalah, kita harus membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan keluarga terdekat. Berdiri teguh melawan taktik yang kurang baik bagi kesejahteraan rumah tangga Anda sangat penting untuk menjaga kedamaian kita.

5. Favoritisme

Dalam kasus-kasus di mana mertua Anda cenderung lebih menyukai satu anggota keluarga daripada yang lain, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan sedih di antara mereka yang tidak disukai.

Perilaku ini bisa sangat merusak ketika mengarah pada perlakuan yang tidak adil dan perhatian yang tidak sama. Sikap pilih kasih dapat merusak keharmonisan keluarga dan menyebabkan perselisihan yang tidak perlu.

Kita harus membicarakannya dengan cara yang mendorong keadilan dan kesetaraan setiap kali kita menemukan perilaku ini. Mendorong komunikasi yang terbuka dan mengupayakan perlakuan yang seimbang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari sikap pilih kasih.

6. Tidak sopan

Ada banyak cara untuk menunjukkan rasa tidak hormat, mulai dari komentar yang meremehkan, merendahkan, hingga kekasaran.

Mengalami perilaku seperti itu dapat mengikis rasa memiliki dan harga diri Anda, membuat interaksi dengan mertua terasa menguras tenaga.

Ketika dihadapkan pada situasi yang tidak sopan, kita harus menghadapinya dengan tenang namun tegas. Memberitahu mertua bahwa perilaku mereka tidak dapat diterima dapat membantu menetapkan batasan dan meningkatkan dinamika secara keseluruhan.

Melibatkan orang lain dengan penuh hormat sambil meminta pertanggungjawaban mereka akan membina hubungan yang lebih sehat di antara kita semua.

7. Dramatis

Salah satu tanda mertua yang toxic adalah mereka suka membuat drama dan kekacauan. Mereka terkadang menikmati kekacauan yang mereka ciptakan di dalam keluarga. Perilaku ini dapat menyebabkan pertengkaran yang tidak perlu dan stres emosional sehingga membuat pertemuan keluarga menjadi beban.

Setiap kali kita melihat mertua kita menyebabkan masalah sepanjang waktu, penting untuk tidak menjadi bagian dari konflik mereka. Sebaliknya, berkonsentrasi pada interaksi yang damai dan konstruktif akan membantu mengurangi dampak dari perilaku interupsi mereka.

Cara terbaik untuk menjinakkan mereka adalah dengan mengatasi masalah dengan tenang dan menciptakan lingkungan yang positif.

Mengidentifikasi tanda-tanda mertua yang toxic dapat memungkinkan kita untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menjaga diri sendiri dan juga hubungan yang lebih sehat di antara kerabat.

Ini cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keberadaan mertua yang toxic di keluarga Anda.

1. Tetapkan batasan yang jelas

Ketika Anda berhadapan dengan mertua yang beracun, penting untuk menetapkan dan mengkomunikasikan batasan. Anda memiliki hak untuk menentukan perilaku apa yang akan dan tidak akan Anda toleransi.

Hal ini termasuk memperjelas posisi Anda pada aspek-aspek seperti kunjungan, ruang pribadi, topik pembicaraan, dan lain-lain. Batasan yang jelas memastikan bahwa Anda tidak menderita stres yang tidak perlu atau gangguan dari mertua Anda.

Kita akan menciptakan lingkungan yang lebih saling menghormati ketika kita menetapkan batasan-batasan ini di mana kebutuhan dan keinginan kita diakui. Batasan-batasan ini harus dikomunikasikan dengan tegas namun sopan sehingga semua orang mengetahui apa yang Anda harapkan.

Memperkuat batas-batas ini secara konsisten akan memastikan bahwa kita tetap memegang kendali dan meminimalkan kemungkinan merugikan.

2. Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan Anda

Pasangan Anda berperan penting dalam mengelola hubungan dengan keluarga mereka. Oleh karena itu, komunikasi yang terbuka dapat membantu mengatasi dinamika ini secara efektif.

Salah satu tips terpenting untuk menghadapi mertua yang toxic adalah dengan memberi tahu pasangan Anda secara jujur dan terbuka tentang masalah, perasaan, atau pengalaman yang Anda alami terkait keluarganya.

Bekerja sama dengan pasangan Anda untuk menyelesaikan masalah apa pun akan memastikan bahwa Anda berdua memiliki pemahaman yang sama dan dapat menampilkan diri sebagai satu pihak. Pemikiran dan diskusi yang terbuka ini memperkuat ikatan Anda.

Namun, ketika melakukan diskusi ini, penting untuk mendekatinya dengan penuh empati mengingat pasangan Anda mungkin memiliki perasaan yang kompleks tentang keluarganya juga.

Namun, dalam kolaborasi, kerja sama yang bersahabat dapat membantu menangani interaksi anggota keluarga dengan lebih baik ketika mereka berada dalam keadaan tertentu.

3. Bersikap tenang

Penting untuk berhati-hati dengan perasaan kita saat menghadapi mertua. Bereaksi dengan kemarahan, frustrasi, atau sikap defensif hanya akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang bahkan dalam keadaan yang sangat sulit.

Dengan tetap tenang, Anda dapat berpikir sebelum bertindak dan menangani potensi konflik yang mungkin timbul dengan mudah tanpa terlibat dalam kegiatan drama yang tidak perlu.

Misalnya, aturlah diri Anda dengan menarik napas dalam-dalam atau menunggu beberapa saat sebelum merespons seseorang yang sengaja memprovokasi Anda. Dengan tetap membumi dan tetap tenang selama situasi yang menantang akan sangat membantu.

4. Bila Diperlukan, Kurangi Interaksi

Terkadang, membatasi pertemuan bisa menjadi cara terbaik untuk mengatasi mertua toxic. Menghentikan interaksi dengan mertua dapat sangat mengurangi tingkat stres dan menciptakan ruang untuk waktu pribadi yang akan membantu meningkatkan kualitas hidup serta hubungan Anda.

Membatasi berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk bertemu atau berbicara dengan mereka akan menciptakan keseimbangan yang lebih sehat dan melindungi kesehatan mental Anda dari kerusakan.

Oleh karena itu, Anda harus memberi tahu mereka dengan sopan bahwa ada beberapa jumlah interaksi tertentu untuk kebaikan mereka sendiri karena jika tidak, mereka tidak akan memahami batasan yang ditetapkan untuk mereka.

5. Lindungi hubungan Anda

Terkadang, mertua dapat menyebabkan ketegangan dan konflik antara Anda dan pasangan Anda, jadi penting untuk menjaga hubungan Anda terlebih dahulu dan mengatasi masalah dinamika keluarga jika terjadi.

Fokuslah untuk memperkuat bonding dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama dan saling mendukung satu sama lain. Pelajari cara menghadapi konflik dengan mertua sebagai sebuah tim daripada membiarkan mereka memecah belah Anda.

Melalui diskusi yang terbuka dan jujur tentang bagaimana masalah keluarga memengaruhi kesehatan ikatan antara pasangan, pasangan dapat menemukan jawaban atas masalah mereka.

Meski begitu, Anda tak perlu khawatir untuk menjalin hubungan keluarga dengan pasangan Anda. Melansir dari Goop, seorang co-author dari buku yang berjudul In-Law Relationships: Mothers, Daughters, Fathers, and Sons, Geoffrey Greif, mewawancarai lebih dari 1.500 mertua untuk membagikan bagaimana hubungan ini.

Dia melihat bahwa sebagian besar hubungan mertua dan menantu cenderung baik dan sebagian besar keluarga yang diwawancarainya merasa nyaman dan puas dengan hubungan mereka, terlepas dari beberapa masalah yang mereka ungkapkan.

Bahkan jika sebuah hubungan renggang, jelas Greif, ketahuilah bahwa segala sesuatunya dapat berubah, bahwa perjuangan akan terjadi dari waktu ke waktu, dan bahwa sebagian besar mertua berusaha keras untuk membuat hubungan tersebut berhasil dari sudut pandang masing-masing.

Yang Anda perlukan hanyalah memperbaiki hubungan Anda dan pasangan Anda, terbuka, dan memberikan saran-saran terbaik bila terjadi masalah.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tanda #menantu #toxic #pelajari #ciri #ciri #cara #mengatasinya #agar #hubungan #jadi #lebih #sehat

KOMENTAR