7 Perilaku Seseorang yang Tidak Pernah Merasa Benar-Benar Dicintai Saat Masih Anak-Anak
Setiap orang pasti memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda. Pengalaman hidup membentuk pribadi mereka, seperti cara berkomunikasi, berteman, dan berperilaku.
Bagi mereka yang tidak pernah merasa benar-benar dicintai atau kurang kasih sayang dapat membentuk berbagai perilaku saat dewasa. Memahami perilaku ini bukan hanya tentang analisis diri, ini juga tentang empati.
Dilansir dari geediting.com, ini membantu kita memahami hubungan yang rumit dengan lebih baik, dan bahkan dapat menawarkan bantuan kepada seseorang yang mungkin sedang berjuang karena mereka tidak merasakan cinta saat masih anak-anak.
Berikut tujuh perilaku yang ditunjukkan oleh orang yang tidak pernah merasa dicintai saat masih anak-anak:
1. Terlalu menekankan pada kemandirian
Orang yang memiliki rasa kemandirian yang kuat saat dewasa. Mereka akan selalu berusaha untuk bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Hal itu disebabkan karena pengalam masa kecil yang tidak merasakan cinta dan diperhatikan.
Hal ini secara tidak sadar membuat mereka sangat bergantung pada diri mereka sendiri dan berpikir tidak membutuhkan bantuan orang lain. Penekanan berlebihan pada kemandirian membuat mereka merasa sulit untuk meminta bantuan orang lain.
Bagi mereka ketidakmampuan adalah sebuah pengakuan kelemahan. Meskipun kemandirian adalah hal bagus, tetapi itu bukanlah pendekatan yang baik.
Kita pasti memerlukan bantuan orang lain, tetapi bagi mereka yang tidak pernah merasakan cinta, butuh waktu untuk memahami bahwa meminta bantuan orang lain tidak membuat Anda lemah.
2. Takut ditinggalkan
Ketakutan saat ditinggalkan adalah luka yang mendalam bagi semua orang. ketakutan itu akan terus menghantui, berbisik di telinga Anda bahwa Anda akan ditinggalkan. Ketakutan ini disebabkan karena pengalaman yang mereka alami sebelumnya.
Orang yang tidak pernah merasakan cinta saat masih anak-anak akan selalu takut jika ditinggal sendirian. Mereka perlu belajar menghadapi ketakutan ini secara langsung.
Dengan memahami bahwa orang yang meninggalkan kita adalah sebuah keputusan mereka dan hal yang tidak dapat kita kontrol.
3. Kesulitan menjalin hubungan yang bermakna
Pengalaman hidup sering kali dibentuk oleh hubungan yang kita jalin selama ini. Bagi mereka yang tidak pernah merasakan cinta saat masih anak-anak, menjalin sebuah ikatan hubungan bisa menjadi tantangan.
Bukan karena mereka tidak ingin terhubung dengan orang lain, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk memulainya. Kehangatan dan kenyamanan yang penuh kasih sayang adalah hal yang asing bari mereka.
Perilaku mereka sering disalahpahami sebagai sikap acuh tak acuh. Namun pada kenyataannya, hal ini merupakan sebuah pertahanan diri dari potensi rasa sakit akibat penolakan dan diabaikan.
Seiring berjalannya waktu dengan kesabaran dan pengertian, mereka dapat belajar untuk membentuk hubungan yang bermakna dengan orang lain.
4. Kepekaan terhadap kritik
Orang-orang yang tidak pernah merasakan benar-benar dicintai saat masih anak-anak seringkali memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kritikan.
Hal ini karena tidak adanya cinta dan dukungan selama masa kecil mereka, sehingga kritikan bagi mereka adalah sebuah serangan pribadi.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jonice Webb, seorang psikolog terkenal menemukan bahwa individu seperti itu sering kali merasakan kritikan jauh lebih intens daripada orang lain.
Hipersensitivitas ini dapat membuat kritikan menjadi seperti penilaian kasar, membuat mereka bersikap defensif. Memahami kepekaan ini adalah kunci komunikasi yang efektif, terutama saat menyampaikan kritik.
Hal ini bukan tentang bersikap hati-hati, tetapi tentang menyampaikan kritik dengan cara yang lebih halus yang penuh perhatian dan empati.
5. Kesulitan mengekspresikan emosi
Emosi bisa menjadi perasaan yang rumit, dan bagi mereka yang tidak pernah merasa dicintai saat masih anak-anak, menunjukkan sebuah emosi sangatlah sulit.
Mereka sering kesulitan bagaimana mengekspresikan perasaan mereka karena kurangnya validasi emosional.
Kesulitan ini membuat mereka lebih memilih memendam perasaan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan luapan emosi yang tidak terkontrol. Hal ini membuat mereka sulit bersimpati dengan emosi orang lain.
Dampaknya mereka akan mengalami kesulitan untuk membentuk hubungan yang mendalam.
Namun, dengan kesabaran, pengertian, dan bantuan psikolog jika diperlukan, mereka dapat belajar mengekspresikan emosi mereka lebih efektif.
6. Berjuang dengan harga diri
Orang yang tidak pernah merasa dicintai saat masih anak-anak akan sulit untuk percaya bahwa mereka layak mendapatkan cinta, kesuksesan, atau kebahagiaan.
Kurangnya cinta dan kasih sayang dapat membentuk diri mereka pada keyakinan kuat bahwa mereka tidak cukup baik.
Hal ini ditandai dari perilaku merusak diri sendiri hingga terus-menerus meminta validasi dari orang lain.
Mengenali perilaku ini dapat menjadi awal untuk mengatasi perasaan kurang dicintai. Mereka akan memahami bahwa setiap orang berhak untuk dicintai dan dihormati. Tidak ada kata terlambat untuk menumbuhkan rasa cinta dan menerima diri sendiri.
7. Ketangguhan
Banyak sekali perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang tidak pernah merasa dicintai saat masih anak-anak. Mereka harus menanggung cobaan emosional yang tidak dapat dipahami oleh banyak orang.
Ketangguhan ini merupakan bukti kekuatan mereka. Dengan ketangguhan yang mereka miliki, membuat mereka dapat belajar, tumbuh, dan mengatasi hambatan yang ditimbulkan dari masa lalu mereka.
Perjalanan hidup mereka mungkin sulit, tetapi akan selalu ada peluang untuk pertumbuhan dan perubahan pribadi yang lebih baik.
Penutup
Kompleksitas perilaku mereka yang kurang kasih sayang dapat membentuk diri menjadi pribadi yang kuat. Bagi mereka penerimaan bukanlah tentang kepasrahan, tetapi bentuk ketangguhan.
Tag: #perilaku #seseorang #yang #tidak #pernah #merasa #benar #benar #dicintai #saat #masih #anak #anak