5 Tips Mengatasi Krisis Karier di Usia Quarter Life Crisis, Nggak Perlu Buru-buru Resign!
- Quarter Life Crisis yang umumnya terjadi di pertengahan usia 20-an membuat banyak hal terasa tidak pasti.
Beberapa orang mulai mempertanyakan tentang tujuan hidup hingga krisis karier yang meresahkan menjadi bagian alami yang biasa terjadi.
Saat mencapai seperempat abad nilai-nilai, Hasrat, hingga tujuan jangka panjang seseorang akan berbeda dari saat masih duduk di bangku sekolah.
Beberapa yang telah melewati masa ini mengatakan, saat inilah seharusnya setiap orang sudah memiliki tujuan yang jelas.
Dilansir dari truity.com, tiga dari empat orang dewasa yang berusia 25 hingga 33 tahun, mengatakan bahwa mereka mengalami krisis dan frustasi menentukan karier yang akan mereka jalani.
Apakah harus resign dan mencari peluang lain atau terus berjuang dan bertahan di tempat kerja saat ini.
Sebelum menentukan jawabannya, luangkan waktu untuk mempelajari strategi ini, terutama buat kamu yang belakangan ingin resign dari pekerjaan saat ini.
Biar nggak lagi terjebak pada krisis usia 30-an di mana kamu nggak tau apa yang diinginkan.
1. Merenungkan tujuan dan nilai hidup
Introspeksi diri sendiri mungkin terasa sulit. Biasanya juga kritik datangnya memang dari luar atau orang terdekat.
Tetapi, untuk menentukan langkah karir yang akan dijalani, seseorang perlu menilai apa yang penting dan dapat membantu mereka untuk membuat pilihan yang baik.
Nilai dasar apa yang dapat mendefinisikan hidupnya, dan apakah itu terjadi dalam karirnya? Jika jawabannya 'tidak' maka orang tersebut perlu mengetahui alasannya.
Misalnya jika salah satu nilai dasar tersebut adalah kreativitas, maka bagaimana caranya menumbuhkan kreativitas itu di dalam pekerjaan yang saat ini lagi dijalani.
Buatlah daftar apa saja kegiatan yang dapat memicu rasa ingin tahu atau memotivasi untuk terus bekerja di sana.
Selanjutnya, cari tahu tujuan hidup. Di mana kamu melihat dirimu dalam satu tahun, lima tahun yang akan datang.
Karir yang akan dibangun harus selaras dengan tujuan dan nilai yang dibawa. Luangkan waktu untuk mencari tahu apa saja tujuan dan nilai-nilai tersebut.
2. Mengeksplorasi minat yang lain
Beberapa orang terjebak dalam jalur karir karena sejalan dengan jurusan atau ditawari sebuah pekerjaan setelah lulus kuliah, tetapi itu belum cocok.
Namun, meskipun merasa pekerjaan tersebut belum cocok, hanya sedikit orang yang mau mengeksplor minat lain dan mencari peluang.
Bahkan lebih sedikit lagi yang akhirnya mencoba untuk menemukan apa yang benar-benar disukai. Saat masuk seperempat abad atau quarter life crisis, banyak hal yang menjadi tanggung jawab terutama masalah finansial.
Namun, itu bukan berarti harus berhenti dan tidak mencoba minat yang lain. Tak hanya minat, hobi atau aktivitas yang berbeda di hari libur dapat menjadi salah satu cara untuk mencari tahu minat apa yang diinginkan.
Pikirkan hal yang disukai dan tidak, lalu bagaimana menerapkannya pada pekerjaan saat ini. Misalnya jika main sepak bola, apakah terjadi peningkatan energi saat memimpin atau mengikuti?
3. Lepaskan ekspektasi
Siapa yang bilang kalau umur segini harus sukses dengan gaji dua digit, bisa sukses memiliki sebuah brand, atau menjadi seorang influencer terkenal?
Nggak ada. Bahkan Ketika seorang teman mendapat promosi bukan saatnya untuk menyalahkan diri sendiri. Stop membandingkan diri sendiri dan berekspektasi lebih.
Pikiran konyol ini hanya akan membawa pada rasa iri dan cemburu yang membuat diri sendiri terlalu fokus pada pencapaian orang daripada fokus pada apa yang dikerjakan.
Menghadapi krisis di umur 20an akan sangat menguras emosi. Maka bersikap baiklah pada diri sendiri dengan tidak terlalu keras jika karir yang dialami tidak sama seperti orang lain.
4. Mengambil peluang
Jika kamu merasa perubahan akan datang atau sudah memutuskan untuk resign, maka ambillah kesempatan itu. Biasanya peluang hadir dengan cara yang tidak terduga.
Buatlah rencana yang jelas untuk langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan. Tidak peduli seberapa kecil, itu akan membantu untuk menemukan tujuan dan visi di karir yang selanjutnya.
Jika tidak memungkinkan untuk langsung berhenti dari pekerjaan saat ini, lebih baik gunakan waktu untuk mencari peluang dan buat rencana untuk transisi karir dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Ini akan membuat kegiatan yang bermanfaat sambil menunggu waktu itu datang.
5. Mendapatkan dukungan
Saat masa sulit menentukan resign atau tidak, mintalah saran dan bantuan dari orang lain. Ajak diskusi untuk menentukan Langkah baik apa yang harus diambil.
Seperti sahabat, saudara, pasangan, atau saudara. Kumpulkan informasi dan lihat perspektif yang berbeda dari masing-masing orang tersebut.
Jika memerlukan masukan yang lebih lanjut, nggak ada salahnya meminta bantuan profesional seperti pelatih karir atau mentor di tempat kerja.
Tag: #tips #mengatasi #krisis #karier #usia #quarter #life #crisis #nggak #perlu #buru #buru #resign