Pangkalan Udara AS di Ladang Gas Koniko Suriah Dirudal, Proksi Iran Mulai Serang Pendukung Israel
Sebuah pangkalan Amerika Serikat (AS) di dekat ladang minyak al-Omar di provinsi Deir ez-Zor di timur laut Suriah menjadi sasaran penembakan rudal. 
18:20
14 Agustus 2024

Pangkalan Udara AS di Ladang Gas Koniko Suriah Dirudal, Proksi Iran Mulai Serang Pendukung Israel

Pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di dekat ladang gas Koniko di provinsi Deir ez-Zor, Suriah, dibom dengan rudal.

Laporan itu dilansir Reuters yang mengutip sumber para pejabat AS.

"Rudal yang ditembakkan ke pangkalan udara Amerika di ladang gas di provinsi Deir ez-Zor, Suriah, tidak mengenai pangkalan itu," kata sebuah sumber dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024).

Sumber lain mengatakan kepada agensi tersebut bahwa, menurut data awal, tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.

Para prajurit yang menjadi bagian dari Komite Koordinasi Perlawanan Irak Para prajurit yang menjadi bagian dari Komite Koordinasi Perlawanan Irak (IRCC) menyiapkan roket untuk diluncurkan. Seiring memanasnya eskalasi di Timur Tengah, Kepentingan Amerika Serikat di Irak dan Suriah mulai mendapat serangan intensif dari kelompok perlawanan.

Proksi Iran Mulai Beraksi Balas Dendam

Sebelumnya, seorang pejabat keamanan AS mengatakan kepada agensi media tersebut kalau “kelompok yang didukung Iran” menembakkan 6 rudal ke pangkalan tersebut.

Gelombang rudal tersebut mendarat di dekat fasilitas itu.

Hal ini mengindikasikan, walau serangan langsung Iran ke Israel belum terlaksana, proksi-proksinya mulai melancarkan serangan yang menyasar para pendukung negara pendudukan tersebut, termasuk AS.

Dia menambahkan, pasukan koalisi pimpinan AS merespons serangan itu dengan tembakan artileri.

Radio Sham FM mengonfirmasi kalau ladang tersebut menjadi sasaran serangan empat roket, diikuti oleh penerbangan helikopter dan drone yang intens di atas wilayah tersebut.

Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada Reuters kalau sejumlah anggota pasukan Amerika dan koalisi terluka dalam serangan pesawat tak berawak di pangkalan koalisi “Kharab al-Jir” di pedesaan Hasakah, Suriah timur.

Pangkalan Amerika Serikat di Suriah Sebuah pangkalan Amerika Serikat (AS) di dekat ladang minyak al-Omar di provinsi Deir ez-Zor di timur laut Suriah menjadi sasaran penembakan rudal.

IRCC Ancam Serang Kepentingan AS Jika Pakai Wilayah Udara Irak untuk Menyerang Iran

Pada Senin (12/8/2024), Komite Koordinasi Perlawanan Irak (IRCC) memperingatkan kalau mereka akan membals jika Iran dibom melalui wilayah udara Irak.

IRCC merupakan faksi milisi bersenjata yang mencakup kelompok Syiah yang didukung oleh Iran, terdiri dari Kataib Hizbullah, Asaib Ahl Al-Haq, Kataib Sayyid al-Shuhada, dan Harakat Hizbullah al-Nujaba, yang sebelumnya mengklaim melakukan serangan terhadap sasaran militer AS di Irak.

Komite tersebut menyatakan, “Meskipun terjadi serangan brutal terhadap rakyat dan perlawanan kami, kekuatan arogansi memprioritaskan keamanan entitas Zionis di atas keamanan regional, mengabaikan kedaulatan Irak dan kepentingan negara-negara yang menentang kebijakan kriminal mereka.”

“IRCC tidak memiliki batasan, dan jika pasukan AS menargetkan warga kami di Irak atau menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, respons kami tidak akan terbatas.”

Hal ini menyusul pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang mendorong Iran bersumpah akan membalas, sementara AS telah menjanjikan dukungan untuk Israel jika terjadi serangan.

Sebelumnya, sumber swasta mengatakan kepada Kantor Berita Shafaq kalau “Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani tentang rencana faksi Irak yang didukung Iran untuk melakukan eskalasi melawan pasukan AS di Irak dan wilayah tersebut.”

Dalam konteks ini, Blinken menekankan komitmen pemerintah AS untuk melindungi kekuatan dan kepentingannya, sementara Al-Sudani bekerja keras untuk mencegah eskalasi oleh faksi-faksi yang menentang kepentingan Amerika.

Namun, sumber tersebut melaporkan bahwa “Al-Sudani meminta jaminan Amerika untuk mencegah serangan baru terhadap Pasukan Mobilisasi Populer dan faksi mereka untuk menjaga ketenangan antara kedua belah pihak.”

Khususnya, Amerika Serikat memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak sebagai bagian dari Koalisi Internasional melawan ISIS.

Irak telah meminta agar pasukan dari koalisi militer pimpinan AS mulai menarik diri pada bulan September dan secara resmi mengakhiri misi koalisi tersebut pada bulan September 2025.

(oln/rntv/shfq/*)

Tag:  #pangkalan #udara #ladang #koniko #suriah #dirudal #proksi #iran #mulai #serang #pendukung #israel

KOMENTAR