China Siap Perkuat Kerja Sama BRICS di Tengah Ancaman Tarif Trump
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose untuk foto keluarga BRICS pada KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 23 Agustus 2023. ANTARA/REUTERS/Gianluigi
11:28
23 Januari 2025

China Siap Perkuat Kerja Sama BRICS di Tengah Ancaman Tarif Trump

China nampaknya tidak takut dengan ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait tarif perdagangan kepada aliansi ekonomi.

Bahkan China nampaknya menantang akan memperkuat kerja sama negara anggota BRICS di tengah ancaman Trump tersebut.

"China siap memperkuat kerja sama bisnis di berbagai bidang dengan negara-negara BRICS dan berperan lebih banyak demi kestabilan pertumbuhan ekonomi global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.

Mao mengatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Trump pada Senin usai dilantik sebagai Presiden AS.

Trump mengancam akan mengenakan tarif masuk 100 persen terhadap barang-barang yang diimpor dari negara-negara BRICS jika mereka tidak mencabut rencana untuk menciptakan mata uang alternatif yang bisa menyaingi dolar AS di pasar global.

Presiden Rusia Vladimir Putin menilai terlalu dini untuk membicarakan mata uang BRICS karena hal itu bukan tujuan utama organisasi tersebut saat ini.

Mao mengatakan bahwa BRICS mengusung keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama saling menguntungkan, dan tidak terlibat dalam konfrontasi blok.

Tujuan BRICS adalah mencapai kemajuan dan kesejahteraan universal, katanya.

BRICS adalah aliansi ekonomi yang dibentuk pada 2006. Selain Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan sebagai anggota awal, lima negara lain —Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia— juga bergabung ke dalam organisasi itu. [Antara].

Editor: Andi Ahmad S

Tag:  #china #siap #perkuat #kerja #sama #brics #tengah #ancaman #tarif #trump

KOMENTAR