Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1062: Zelensky Sanksi Pembelot dan Propagandis yang Bekerja untuk Rusia
Presiden Ukraina, Voldymyr Zelensky meminta AS untuk memberikan jaminan keamanan terhadap Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menandatangani dekrit yang memberlakukan keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) mengenai sanksi terhadap individu-individu yang membelot ke Federasi Rusia. Sanksi dari Zelensky diberikan sebagai bentuk respons terhadap tindakan mereka yang dianggap mengkhianati Ukraina dan mendukung Rusia. 
10:30
20 Januari 2025

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1062: Zelensky Sanksi Pembelot dan Propagandis yang Bekerja untuk Rusia

Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1062 pada Senin (20/1/2025).

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menandatangani dekrit yang memberlakukan keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) mengenai sanksi terhadap individu-individu yang membelot ke Federasi Rusia.

Zelensky juga menginstruksikan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umyerov, untuk menunjuk Kolonel Roman Kachur sebagai kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Petro Sahaidachny.

Simak peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1062:

Zelensky Terapkan Sanksi Terhadap Pembelot dan Propagandis yang Bekerja untuk Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menandatangani dekrit yang memberlakukan keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) mengenai sanksi terhadap individu-individu yang membelot ke Federasi Rusia.

Keputusan ini diumumkan pada Minggu (19/1/2025) setelah NSDC mengambil langkah tersebut.

Zelensky mengungkapkan melalui jejaring sosial bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memblokir individu-individu yang bekerja sebagai propagandis untuk Rusia dan yang berpihak pada musuh Ukraina.

Presiden juga menegaskan bahwa penghargaan negara, seperti gelar Pahlawan Ukraina, akan terus dicabut dari mereka yang tidak benar-benar mengabdikan hidup mereka untuk Ukraina.

Sanksi Terhadap 18 Orang, Termasuk Tokoh Terkenal

Dalam keputusan ini, 18 individu dikenakan sanksi ekonomi dan pembatasan lainnya, Suspilne melaporkan.

Beberapa nama yang termasuk dalam daftar tersebut antara lain warga negara Ukraina Nestor Shufrych, Yevgeny Muraev, Oleg Voloshyn, Petro Symonenko, Yuriy Boyko, serta oligarki asal Rusia, Kostyantyn Hrygoryshyn.

Selain itu, tokoh-tokoh terkenal seperti komposer Ilya Reznik, konduktor Yuriy Bashmet, penyanyi opera Vasyl Gerello, dan koreografer Vadim Pisarev juga masuk dalam daftar sanksi.

Sanksi yang diterapkan meliputi pencabutan penghargaan negara, pemblokiran aset, serta pencegahan penarikan modal dari Ukraina.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memerangi propaganda yang mendukung Rusia dan memperkuat integritas negara Ukraina di tengah perang.

Sanksi Baru dan Rencana Selanjutnya

Zelensky juga mengungkapkan bahwa keputusan sanksi baru akan segera diambil, sebagai bagian dari langkah-langkah lanjutan yang terus dilakukan oleh NSDC untuk mempersempit ruang gerak mereka yang mendukung Rusia.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/1/2025), Zelensky mengungkapkan bahwa NSDC sedang mempersiapkan keputusan baru mengenai sanksi tambahan terhadap individu atau entitas yang terlibat dalam mendukung agresi Rusia terhadap Ukraina.

Keputusan terbaru ini menggarisbawahi komitmen Ukraina untuk terus melawan pengaruh Rusia dan mempertahankan kedaulatan negara.

Zelensky Tunjuk Kolonel Kachur Sebagai Kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Ukraina

Dalam perkembangan lain, Zelensky menginstruksikan Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umyerov, untuk menunjuk Kolonel Roman Kachur sebagai kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Petro Sahaidachny.

Keputusan ini diumumkan dalam pesan video yang disampaikan Zelensky pada tanggal 19 Januari, seperti yang dilaporkan oleh layanan pers Kantor Kepresidenan Ukraina.

Zelensky mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah survei yang dilakukan dalam aplikasi "Army+" mengenai calon kepala baru Akademi Angkatan Darat.

Proses pemilihan ini melibatkan masukan dari militer Ukraina, dan lima kandidat yang diajukan oleh Panglima Angkatan Darat termasuk Brigjen Serhiy Baranov, Mykhailo Sydorenko, Kolonel Yevhen Lasiychuk, Oleksandr Bakulin, dan Kolonel Roman Kachur.

Kolonel Kachur, yang saat ini memimpin Brigade Artileri Terpisah ke-55, memperoleh suara terbanyak dalam survei tersebut.

Berdasarkan hasil ini, Presiden Zelensky memberikan instruksi kepada Menteri Pertahanan untuk melantik Kolonel Kachur ke posisi penting ini.

Menanggapi instruksi tersebut, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umyerov, mengumumkan melalui akun Facebook-nya bahwa ia telah menandatangani perintah resmi untuk pengangkatan Kolonel Kachur sebagai kepala Akademi Angkatan Darat Nasional Sahaidachny.

Keputusan ini diharapkan dapat memperkuat posisi akademi dalam mendidik dan melatih para perwira militer Ukraina di tengah situasi keamanan yang terus berkembang.

Rusia: Ukraina dan Inggris Tak Bisa Kerja Sama di Laut Azov

Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa Ukraina dan Inggris "tidak punya ruang" untuk bekerja sama di Laut Azov.

Dikutip dari The Guardian, pernyataan ini dilontarkan sebagai tanggapan terhadap perjanjian kemitraan 100 tahun yang baru diumumkan oleh Kyiv dan London.

Para pemimpin kedua negara mengungkapkan perjanjian tersebut pada hari Kamis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova berkomentar melalui situs web kementerian.

"Setiap klaim terhadap wilayah perairan ini merupakan campur tangan besar dalam urusan internal negara kami dan akan ditentang dengan tegas," katanya.

Laut Azov berbatasan dengan Rusia di bagian barat daya, serta wilayah selatan Ukraina yang kini dikuasai Rusia.

Selain itu, Laut Azov juga mencakup semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #perang #rusia #ukraina #hari #1062 #zelensky #sanksi #pembelot #propagandis #yang #bekerja #untuk #rusia

KOMENTAR