Ancaman Iran ke Amerika: Jangan Pikir Kami Lemah, Semua Kepentingan AS di Timur Tengah Jadi Target
Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami meninjau peralatan militer selama latihan militer pasukan darat IRGC di wilayah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. 
22:10
12 Januari 2025

Ancaman Iran ke Amerika: Jangan Pikir Kami Lemah, Semua Kepentingan AS di Timur Tengah Jadi Target

Hossein Salami, Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC), memperingatkan pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) di Washington agar tidak membuat kesalahan strategis terhadap negara itu dalam konteks geopolitik di kawasan.

Dalam pernyataannya pada Sabtu malam di sela-sela pemeriksaannya terhadap pangkalan rudal milik Garda Revolusi, Salami mengatakan, “Hati-hati, jangan membuat kesalahan strategis atau salah perhitungan,” tanpa menyebut langsung Presiden terpilih AS, Donald Trump.

Salami menambahkan, “Musuh harus menyadari bahwa kemauan politik Republik Iran dalam menghadapi hegemoni, ambisi dan ancaman musuh-musuhnya adalah kemauan tegas yang tidak dirusak oleh kesenjangan apapun, dan para pemimpin serta pejuang kita akan menghadapinya," menurut apa yang dilaporkan oleh Kantor Berita Iran (IRNA).

Dia merespons ancaman AS -sekutu abadi Israel- dalam apa yang dia sebut sebagai “musuh Republik Iran” dengan mengatakan, 

“Pertimbangkan kembali perhitungan Anda dan jangan membuat kesalahan, dan berhati-hatilah. Kami adalah pekerja, dan kami akan mengambil langkah-langkah pada waktu yang tepat dan tepat waktu. sejauh yang diperlukan tanpa mengabaikan apa pun."

Panglima Garda Revolusi Iran menambahkan, “Kami memantau pergerakan Anda, dan kami menunggu dengan segala kesiapan dan kesiapan. Kami telah mengarahkan para pemimpin militer kami untuk bersiap dan menunggu saat ketika masalah tersebut terungkap. kehebatan kekuatan ini, terima kasih kepada Tuhan, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya."

Dia melanjutkan, Iran memiliki kemampuan militer yang sangat maju di tengah anggapan kalau negara itu lemah.

Hossein Salami Hossein Salami (tehrantimes.com)

“Mungkin musuh percaya bahwa Iran telah melemah, namun kami memiliki kemampuan militer yang maju dan siap untuk pertempuran besar dan panjang melawan musuh dan sekutunya di kawasan,” kata dia menurut apa yang dilaporkan Kantor Berita ISNA".

Dia juga mengatakan, “Rudal-rudal Angkatan Bersenjata Iran setiap hari mengimbangi kemajuan teknis dalam kuantitas dan kualitas, serta dalam hal desain dan kinerja.”

Dia menambahkan, “Musuh mungkin mengklaim bahwa kapasitas produksi kami telah berhenti, namun dia harus tahu bahwa tren peningkatan kemampuan rudal kami adalah yang paling maju, dan rudal kami berkembang setiap hari dalam hal kinerja dan desain,”.

Dia  menekankan kalau “Rakyat Iran dapat menghadapi musuh-musuh mereka dengan segala kemampuan dan ketegasan.”

Salami membuat pernyataan serupa pada hari Jumat, di mana ia mengatakan bahwa kemampuan pertahanan dan pencegahan negaranya tidak terpengaruh oleh kejadian baru-baru ini di wilayah tersebut, merujuk pada jatuhnya kekuasaan Bashar al-Assad yang menjadi proksi mereka di Suriah.

Dia menekankan bahwa Iran masih memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi ancaman apa pun.

Pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf di Suriah. Pangkalan militer Amerika Serikat Al-Tanf di Suriah. (npasyria)

Semua Kepentingan AS Jadi Sasaran Iran

Senada Panglima Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kiumars Heidari juga melontarkan ancaman keras terhadap AS.

"Semua kepentingan Amerika di kawasan ini menjadi sasaran kami," kata komandan senior militer Iran itu memperingatkan pada Sabtu (11/1/2025).

"Musuh telah melancarkan perang hibrida terhadap Iran, dan kita harus selalu siap menghadapi musuh," katanya.

"Tujuan perang psikologis dan hibrida musuh adalah menguasai opini dan mengarahkan pikiran ke arah kepentingan yang tidak sah; Oleh karena itu, mengelola dan menangani pendekatan musuh ini harus menjadi agenda," tegasnya.

Ia lebih lanjut menyebutkan bahwa semua tank, helikopter, dan drone milik Angkatan Darat Iran di kawasan tersebut berada dalam kesiapan tempur penuh.

"Semua kepentingan Amerika di kawasan ini menjadi fokus kami dan kami memiliki kemampuan operasional."

Pangkalan Rudal Bawah Tanah

Sebelumnya, Televisi pemerintah Iran menyiarkan rekaman komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang sedang meninjau pangkalan rudal bawah tanah rahasia pada hari Jumat (10/1/2025).

Pangkalan rudal yang terletak di lokasi rahasia di pegunungan itu dilaporkan menyimpan puluhan jenis rudal yang berbeda, dikutip dari Al Mayadeen.

Menurut laporan, pangkalan ini memainkan peran penting dalam serangan langsung kedua Iran terhadap Israel pada Oktober lalu atas pelanggaran yang dilakukan Israel.

Saat itu, Israel telah membunuh sejumlah pemimpin militan yang berpihak pada Teheran dan seorang jenderal di Garda revolusi Iran, dikutip dari Al-Arabiya.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami terlihat memeriksa fasilitas tersebut.

Salami menegaskan kesiapan Iran untuk menghadapi ancaman regional. 

Peristiwa ini terjadi beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang selama masa jabatan pertamanya dikenal dengan kebijakan keras terhadap Iran, termasuk pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dan penerapan kembali sanksi ekonomi.

Kunjungan ini dilakukan hanya beberapa jam setelah pawai besar paramiliter Basij berlangsung di Teheran.

Parade Pangkalan Militer

Pada hari yang sama, ribuan relawan paramiliter Basij yang terafiliasi dengan Garda Revolusi berparade di jalan-jalan Teheran. 

Parade tersebut menampilkan kendaraan berat bersenjata, peluncur roket, unit artileri, hingga pasukan komando angkatan laut. 

Pejuang Basij dengan perlengkapan tempur lengkap juga terlihat membawa peluncur roket.

Sementara sejumlah wanita bersenjata ikut bergabung dalam aksi tersebut.

Beberapa peserta parade bahkan menyeret peti mati yang dihiasi bendera Israel.

Bendera Hizbullah juga tampak berkibar di antara spanduk Iran dan Palestina.

Demonstrasi ini bertujuan menunjukkan kesiapan Iran menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya.

Pidato Komandan Senior IRGC

Dalam kesempatan tersebut, salah satu komandan senior Garda Revolusi, Jenderal Mohammadreza Naghdi menyampaikan pidato.

Pidato tersebut mengecam keras Amerika Serikat dan Israel.

Ia mengatakan AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas berbagai krisis di dunia Muslim.

“Amerika Serikat berada di balik semua kemalangan di dunia Muslim,” ujar Naghdi.

Kemudian ia menegaskan prioritas utama Iran saat ini adalah menghancurkan rezim Zionis dan mengusir pangkalan militer AS dari wilayah Iran.

"Jika kita mampu menghancurkan rezim Zionis dan menarik pangkalan Amerika di kawasan tersebut, salah satu masalah besar kita akan terselesaikan,” katanya.

Senada dengan Naghdi, komandan Garda Revolusi Teheran, Jenderal Hassan Hassanzadeh, mengungkapkan dukungan penuh Iran terhadap perjuangan Palestina. 

“Kami bertujuan untuk mendukung masyarakat Gaza dan Palestina. Basij siap menghadapi semua ancaman dari musuh-musuh revolusi Islam,” tegas Hassanzadeh.

Sejak Revolusi Islam 1979, dukungan terhadap perjuangan Palestina telah menjadi landasan kebijakan luar negeri Iran

Pernyataan Hassanzadeh memperkuat komitmen Iran dalam menghadapi ancaman dari rezim Zionis dan pengaruh Amerika Serikat di kawasan.

 

(oln/khbrn/MNA/IRNA/*)


 

Tag:  #ancaman #iran #amerika #jangan #pikir #kami #lemah #semua #kepentingan #timur #tengah #jadi #target

KOMENTAR