Mengapa Pendukung Yoon Kibarkan Bendera AS dan Stop the Steal?
Para pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berkumpul saat anggota Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi dan pejabat polisi akan memasuki kediaman presiden di Seoul. 
20:20
5 Januari 2025

Mengapa Pendukung Yoon Kibarkan Bendera AS dan Stop the Steal?

Pada 3 Januari 2025, penyelidik Korea Selatan berupaya menangkap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol.

Ini merupakan buntut dari tindakan darurat militer yang ia keluarkan pada 3 Desember 2023.

Namun, upaya tersebut terhalang oleh pasukan keamanan dan para pendukungnya.

Di luar kediaman Yoon, suasana ramai dengan pendukung yang mengibarkan bendera Amerika Serikat dan Korea Selatan, serta membawa spanduk bertuliskan "Stop the Steal".

Apa yang sebenarnya terjadi di balik aksi ini?

Apa Arti Kombinasi Simbol Ini bagi Pendukung Yoon?

Dikutip dari The Guardian, bagi orang luar, kombinasi bendera AS dan Korea Selatan, serta slogan "Stop the Steal", mungkin tampak membingungkan.

Namun, bagi para pendukung Yoon, Amerika Serikat lebih dari sekadar sekutu.

Amerika mewakili sebuah cita-cita yang mereka percaya sedang terancam.

Seorang pendukung Yoon berusia 74 tahun, Pyeong Insu, menyatakan keyakinannya bahwa polisi seharusnya dihentikan oleh warga negara yang patriotik.

Ia berharap setelah pelantikan Donald Trump, presiden terpilih AS, dapat menggunakan pengaruhnya untuk membantu Korea Selatan kembali ke jalur yang benar.

"Mari kita maju bersama," katanya sambil melambaikan kedua bendera dalam bahasa Inggris dan Korea.

Apa Hubungan antara "Stop the Steal" dan Situasi di Korea Selatan?

Slogan "Stop the Steal" yang digunakan oleh pendukung Donald Trump saat pemilu AS 2020, kini diadopsi oleh pendukung Yoon.

Trump mengeklaim bahwa terdapat kecurangan dalam pemungutan suara setelah kalah dalam pemilu tersebut.

Hal ini mirip dengan pembelaan Yoon atas tindakannya dalam mengeluarkan darurat militer.

Walaupun Yoon tidak secara langsung menyebutkan masalah pemilu dalam deklarasi darurat militer, ia mengirim pasukan untuk menyerang Komisi Pemilihan Umum Nasional (NEC) dengan tuduhan bahwa Korea Utara telah meretas NEC, meskipun tanpa bukti yang jelas.

Apa yang Dikatakan NEC tentang Tuduhan Yoon?

NEC menanggapi dengan menegaskan bahwa munculnya tuduhan kecurangan pemilu justru merugikan kepercayaan publik terhadap sistem pemilu.

Mereka telah bekerja sama dengan badan intelijen untuk mengatasi masalah keamanan, dan menyatakan bahwa tidak ada indikasi peretasan yang membahayakan sistem pemilu.

Pemungutan suara tetap dilakukan dengan surat suara kertas, meski Yoon merasa tindakan darurat militernya dapat dibenarkan karena dugaan peretasan tersebut.

Apa Langkah Selanjutnya untuk Yoon Suk Yeol?

Menurut France24, Kantor Investigasi Korupsi (CIO) mungkin akan mencoba mengeksekusi surat perintah penangkapan untuk Yoon sebelum batas waktu 6 Januari.

Jika Yoon ditangkap sebelum tanggal tersebut, CIO memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan surat perintah baru atau Yoon harus dibebaskan.

Pengacara Yoon berulang kali menyatakan bahwa surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan itu melanggar hukum.

Ia berjanji untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut terhadap keputusan tersebut.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #mengapa #pendukung #yoon #kibarkan #bendera #stop #steal

KOMENTAR