Ancam Lebanon, Utusan AS: Belajarlah dari Gaza, Singkirkan Hizbullah dari Perbatasan Israel
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di desa Kfar Kila di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan Israel pada 9 Januari 2024, di tengah ketegangan lintas batas yang sedang berlangsung ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas di Gaza. 
20:50
16 Januari 2024

Ancam Lebanon, Utusan AS: Belajarlah dari Gaza, Singkirkan Hizbullah dari Perbatasan Israel

- Penasihat senior Gedung Putih Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein dilaporkan mengancam Lebanon dengan perang saat dia berkunjungan ke negara itu pekan lalu.

Kunjungan Amos ini sejatinya bertujuan untuk meredakan ketegangan dan memulihkan ketenangan di perbatasan selatan antara Lebanon dan Israel.

Amos melakukan tugasnya lewat cara menekan para pejabat Lebanon dengan ancaman perang seperti yang terjadi di Gaza.

Menurut laporan media Lebanon, Al-Akhbar, Selasa (16/1/2024), dalam pertemuan antara Hochstein, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati dan Menteri Luar Negeri, Abdullah Bou Habib, serta pejabat Lebanon dan pejabat lain AS, utusan Gedung Putih tersebut meminta pihak berwenang Lebanon untuk menyingkirkan pejuang Hizbullah tujuh kilometer di luar Garis Biru.

Pasukan HIzbullah itu diminta AS untuk digantikan oleh tentara Lebanon untuk memungkinkan warga Israel kembali ke permukiman di utara yang dievakuasi pada awal perang Gaza.

“Jika warga Israel kembali ke rumah mereka di utara dan membuka jendela di pagi hari, siapa yang akan mereka lihat di hadapan mereka? Hizbullah,” kata Hochstein kepada para pejabat Lebanon.

“Tidak perlu menarik Hizbullah ke utara Sungai Litani,” kata Hochstein, sebagaimana diatur dalam Resolusi PBB 1701.

Menurut laporan Al-Akhbar, Hochstein kemudian mengatakan dengan nada yang bukannya tanpa ancaman tersirat, bahwa “jika tidak, Israel akan melancarkan perang melawan Hizbullah, yang, bersama dengan Lebanon, harus belajar dari apa yang terjadi di Gaza.”

Pangkalan udara Meron Israel diserang 62 roket Hizbullah. Pangkalan udara Meron Israel diserang 62 roket Hizbullah. (tangkap layar)

Reaksi Pejabat Lebanon

Para pejabat Lebanon dilaporkan menanggapi Hochstein dengan menegaskan posisi Hizbullah – bahwa ketenangan tidak dapat dipulihkan di perbatasan selatan kecuali serangan Israel di Jalur Gaza berakhir.

Mereka juga menegaskan kesediaannya agar Lebanon secara resmi menerapkan Resolusi 1701, dengan syarat Israel juga setuju untuk menerapkan sepenuhnya perjanjian tersebut.

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1701 setelah perang tahun 2006 di Lebanon, yang melarang kehadiran militer di wilayah antara Sungai Litani dan perbatasan dengan Israel, kecuali tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian internasional UNIFIL.

Pada tahun 2022, Hizbullah telah membentuk batalion dan brigade yang menonjol di selatan Sungai Litani dan di perbatasan Israel, sebagai respons terhadap perambahan dan pelanggaran kedaulatan Israel yang terus menerus terhadap Lebanon, yang terjadi pada tahun-tahun setelah perang tahun 2006.

Laporan Al-Akhbar mengatakan telah terjadi 30.000 pelanggaran Israel baik di darat, udara, dan laut sejak tahun 2006.

Kantor berita harian tersebut menambahkan bahwa pembentukan zona demiliterisasi di perbatasan Lebanon juga harus bergantung pada implementasi penuh Resolusi 1701 yang dilakukan Tel Aviv.

Namun, ada juga 13 titik perbatasan yang disengketakan yang terletak di wilayah pendudukan Lebanon: titik B1-Naqoura, Peternakan Shebaa, perbukitan Kfar Shuba, dan kota Ghajar.

Pihak berwenang Israel memeriksa lokasi serangan Hizbullah di Kota Kiryat Shoma, Kamis (11/1/2024). Pihak berwenang Israel memeriksa lokasi serangan Hizbullah di Kota Kiryat Shoma, Kamis (11/1/2024). (AFP)

Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah menyerang situs militer Israel di perbatasan sebagai solidaritas terhadap Gaza dan perlawanannya.

Baku tembak di perbatasan Lebanon, yang dimulai pada awal perang, kini meningkat setelah serangan Israel di Beirut pada awal bulan ini, dan pembunuhan seorang komandan senior Hizbullah seminggu kemudian.

Perlawanan Lebanon merespons dengan serangan terhadap pusat komando strategis Israel, yang memicu peningkatan serangan udara Israel yang penuh kekerasan dan tanpa pandang bulu di Lebanon yang telah berlangsung sejak Oktober.

Meskipun Tel Aviv mengatakan pihaknya ingin mengakhiri pertempuran secara diplomatis, namun pihaknya tidak menunjukkan niat atau kesediaan untuk menerapkan Resolusi 1701 di wilayah perbatasannya.

(oln/TC/*)

Tag:  #ancam #lebanon #utusan #belajarlah #dari #gaza #singkirkan #hizbullah #dari #perbatasan #israel

KOMENTAR