Menteri Israel Blak-blakan Dongkol kepada Biden, Akui Pilih Dukung Trump
Menteri Diaspora Israel Amichai Chikli. 
17:20
24 April 2024

Menteri Israel Blak-blakan Dongkol kepada Biden, Akui Pilih Dukung Trump

– Menteri Diaspora Israel Amichai Chikli mengungkapkan kejengkelannya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Chikli mengaku akan memilih pentolan Partai Republik, Donald Trump, dalam Pilpres AS 2024 seandainya memiliki hak pilih.

Dalam wawancaranya di radio, Chikli menyebut kebijakan AS di bawah Biden justru berbahaya bagi Israel.

Kata Chikli, Biden sebenarnya adalah kawan Israel, tetapi politikus gaek itu telah menyerah karena tekanan sehingga membuat kerusakan nyata dalam hubungan bilateral Israel-AS.

“Anda hanya perlu melihat strategi pemerintahan [Biden]. Biden mengatakan ‘tidak’ kepada Hizbullah dan Iran, dan lihatlah hasilnya,” ujar Chikli dikutip dari Yedioth Ahronoth.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Biden sudah menegaskan kembali dukungan kuat AS kepada Israel.

Sebagai contoh, Biden memperingatkan Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel. Namun, serangan tetap terjadi.

“Kami sebagai Kementerian Diaspora tidak bisa mengabaikan unjuk rasa di kampus-kampus,” kata menteri dari Partai Likud itu.

Ucapan Chikli itu merujuk kepada meningkatnya jumlah unjuk rasa di kampus-kampus AS guna mengecam perang di Jalur Gaza.

“Ada banyak uang Qatar yang sudah diberikan kepada universitas-universitas selama beberapa dekade terakhir,” ujarnya.

Dia mengklaim hal itu adalah bagian dari “ekosistem ideologi kesadaran” yang membagi dunia ini menjadi pihak penindas dan pihak tertindas.

“Israel dan warga kulit putih adalah penindasnya, sedangkan warga Palestina adalah pihak tertindas.”

AS dilaporkan akan jatuhkan sanksi

Sementara itu, AS dikabarkan bakal menjatuhkan sanksi kepada satuan militer Israel karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Kabar tentang sanksi itu dikritik oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sejumlah menteri lainnya

“Sanksi tidak boleh dijatuhkan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF),” tulis Netanyahu di media sosial X hari Sabtu, (20/4/2024).

“Selama beberapa pekan terakhir saya berupaya melawan diberlakukannya sanksi terhadap warga Israel, termasuk dalam perbincangan saya dengan pejabat senior Amerika.

Netanyahu menyebut rencana menjatuhkan sanksi kepada satuan IDF adalah hal yang sangat absurd dan bermoral rendah.

“Pemerintah yang dipimpin oleh saya akan bertindak dengan segala cara untuk melawan langkah ini,” ujarnya.

Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (Kolase Tribunnews/AFP)

Dilansir dari CNN, laporan mengenai kemungkinan adanya sanksi itu muncul setelah Human Rights Watch (HRW) pada hari Rabu menyinggung kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Menurut HRW, kekerasan itu meningkat pada tahun 2023 hingga ke level tertinggi sejak tahun 2006.

Bahkan, kekerasan itu telah meningkat sebelum serangan Hamas ke Israel tanggal 7 Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tentara Israel atau pemukim Israel telah membunuh setidaknya 483 warga Palestina di Tepi Barat sejak tanggal tersebut.

Adapun beberapa hari lalu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dia mempertimbangkan apakah akan mengurangi bantuan kepada sejumlah satuan keamanan Israel karena adanya laporan pelanggaran HAM.

Satuan yang diduga melakukan tindak kekerasan itu adalah Netzah Yehuda.

Netzah Yehuda dibentuk pada thaun 1999 dan berisi para Yahudi religius dan ultraortodoks.

Benny Gantz, salah satu anggota kabinet perang Israel, menyebtu Netzah Yehuda tak bisa dipisahkan dari IDF.

“Batalion Netzah Yehuda adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Pasukan Pertahanan Israel. Batalion itu berada di bawah hukum militer dan bertanggung jawab atas operasi yang sepenuhnya mematuhi hukum internasional,” ujar Gantz di X hari Sabtu.

Gantz menyatakan Israel punya sistem yudisial independen yang memeriksa klaim tentang adanya pelanggaran kode etik IDF.

Kata dia, keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi kepada satuan IDF bisa menjadi contoh yang buruk dan berbahaya.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #menteri #israel #blak #blakan #dongkol #kepada #biden #akui #pilih #dukung #trump

KOMENTAR