Lebih dari 1.000 Dokter dan Perawat Tewas pada Serangan Israel di Gaza
Tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza utara, menghancurkan rumah-rumah dan tempat penampungan, kata Pertahanan Sipil Gaza, Minggu (20/10). (Anadolu/Antara)
12:57
25 November 2024

Lebih dari 1.000 Dokter dan Perawat Tewas pada Serangan Israel di Gaza

–Lebih dari 1.000 dokter dan perawat tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak tahun lalu, menurut otoritas lokal pada Minggu (24/11).

”Lebih dari 310 tenaga medis lainnya ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di penjara,” kata kantor media pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Antara.

Tentara Israel juga disebutkan telah mencegah masuknya pasokan medis, delegasi kesehatan, dan ratusan ahli bedah ke Gaza. Kantor media tersebut menuduh tentara Israel secara sistematis menargetkan rumah sakit sebagai bagian dari rencana untuk melemahkan sistem perawatan kesehatan di Gaza.

”Rumah sakit telah menjadi target yang diumumkan tentara Israel, yang mengebom, mengepung, dan menyerbu fasilitas tersebut, membunuh dokter dan perawat, serta melukai lainnya melalui serangan langsung,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Hussam Abu Safiya terluka dalam serangan udara Israel terhadap fasilitas tersebut dan area sekitarnya di Gaza utara pada Sabtu (23/11). Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza setelah serangan Hamas tahun lalu, menewaskan lebih dari 44.200 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 104.500 lainnya.

Tahun kedua terjadinya genosida di Gaza telah memicu kecaman internasional yang semakin meluas, dengan berbagai tokoh dan lembaga menyebut serangan tersebut dan pemblokiran bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan populasi di sana.

Pada Kamis (21/11), Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap kepala otoritas pemerintahan Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang brutalnya di Gaza.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di daerah Basta di Beirut meningkat menjadi 29 orang dan 67 warga sipil terluka, kata pusat operasi darurat Kementerian Kesehatan Lebanon pada Minggu (24/11).

Sebelumnya pada Sabtu (23/11), Israel telah melancarkan serangan terhadap sebuah bangunan perumahan di kawasan padat penduduk di pusat kota Beirut, ibu kota Lebanon. Sejumlah media sudah melaporkan bahwa ada sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka.

”Berdasar informasi terkini, jumlah korban serangan Israel di Basta di Beirut mencapai 29 orang, 67 warga luka-luka," demikian bunyi pernyataan dari pusat operasi darurat Kemenkes Lebanon.

Data tersebut belum final dan operasi pencarian terus berlanjut termasuk menyingkirkan puing-puing bangunan akibat pemboman Israel, menurut pernyataan pusat darurat tersebut.

Beirut yang merupakan ibu kota Lebanon, memiliki populasi sekitar 2,5 juta orang, atau hampir separuh penduduk negara tersebut. Kota yang merupakan terbesar keempat di kawasan Levant (Mediterania timur) itu telah dihuni selama lebih dari 5.000 tahun, membuatnya menjadi salah satu kota tertua di dunia.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #lebih #dari #1000 #dokter #perawat #tewas #pada #serangan #israel #gaza

KOMENTAR