Isu Edukasi Budaya dalam Hadapi Krisis Iklim Dibahas di Paviliun Indonesia Forum COP29 Baku
Diskusi di Paviliun Indonesia pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC di Kota Baku, Azerbaijan. 
15:00
18 November 2024

Isu Edukasi Budaya dalam Hadapi Krisis Iklim Dibahas di Paviliun Indonesia Forum COP29 Baku

- Isu mengenai edukasi budaya dalam menghadapi krisis iklim dibahas di Paviliun Indonesia pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, COP29 UNFCCC di Kota Baku, Azerbaijan

Baku, ibu kota Azerbaijan yang terletak di tepi Laut Kaspia, menjadi panggung yang ideal dengan perpaduan unik antara sejarah dan modernitas. 

Kawasan kota tua Icherisheher yang tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO, dengan landmark seperti Maiden Tower dan Istana Shirvanshah, berpadu kontras dengan cakrawala modern, Flame Towers dan Heydar Aliyev Center.

"Krisis iklim adalah tantangan mendesak yang membutuhkan tindakan segera dari seluruh komunitas global. Di COP29, kami menunjukkan bahwa kolaborasi lintas generasi dan aksi nyata dapat membawa perubahan besar," ujar Direktur Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode, melalui keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

The Climate Reality Project Indonesia melakukan serangkaian inisiatif lintas generasi untuk mempercepat aksi iklim.
 
Hanna Astaranti dari Climate Reality Indonesia menjelaskan, di Paviliun Indonesia, Climate Reality Indonesia meluncurkan lima buku untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDC), yaitu Panduan Penyelenggaraan Mock COP atau Model United Nations untuk UNFCCC, Climate Cafe on NDC: Memahami Tantangan NDC Aksi Iklim Mendesak dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan. 

Lalu Dalam Dekapan Zaman. Memoar Pegiat Harmoni Bumi, Jejak Hijau: Langkah Menuju Gaya Hidup Rendah Karbon, dan Kolektif Mobilitas Bersih: Solusi Kolaboratif untuk Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan.
 
Amanda mengatakan pihaknya menyelenggarakan kegiatan serupa di beberapa kota seperti Solo dan Balikpapan, serta di Kawasan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. 

"Sehingga menawarkan kesempatan unik untuk menggabungkan edukasi budaya dengan kesadaran lingkungan," tuturnya. 
 
Di Paviliun Indonesia juga berlangsung sebuah talk show bertajuk Green World, Intergenerational Climate Action yang diadakan oleh Climate Reality Indonesia.

 Acara ini menjadi ruang untuk bertukar wawasan, berbagi praktik terbaik, dan mendiskusikan solusi inovatif dalam mengatasi krisis iklim dengan melibatkan berbagai kelompok usia dan pemangku kepentingan.

Diskusi dipandu oleh Ari Adipratomo, dari Climate Reality Indonesia, dengan narasumber terkemuka. 

Di antaranya Meg Bearor, dari The Climate Reality Project yang membahas kampanye global pengurangan emisi, serta Amanda Katili Niode, Direktur Climate Reality Indonesia, yang mengulas pentingnya keterlibatan komunitas pemuda.

Ikbal Alexander, pendiri Kertabumi Recycling Center, memaparkan tantangan bank sampah di Indonesia. 

Sedangkan Nithi Nesadurai dari Climate Action Network Southeast Asia  membahas transisi energi berkeadilan di Asia Tenggara. 

Febrina Intan, PT Taman Wisata Candi, memberikan wawasan tentang pengelolaan situs warisan budaya seperti Candi Prambanan dan Borobudur dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

 

Editor: Malvyandie Haryadi

Tag:  #edukasi #budaya #dalam #hadapi #krisis #iklim #dibahas #paviliun #indonesia #forum #cop29 #baku

KOMENTAR