Geng Kriminal di Haiti Rusuh, 12 Mayat Ditemukan di Pinggir Kota
Pemandangan dari bangkai kendaraan yang terbakar di depan kantor polisi di Carrefour de Aeroport, di Port-au-Prince, Haiti, 5 Maret 2024 setelah individu bersenjata yang dikendalikan oleh pemimpin geng Jimmy ''Barbecue'' membakar tempat itu. - Akademi kepolisian Haiti diserang oleh geng bersenjata pada tanggal 5 Maret, ketika negara kecil di Karibia itu semakin terisolasi setelah terjadi penyerangan di bandara dan pembobolan penjara yang mematikan. Pemimpin geng seperti Jimmy Cherisier, yang dik
13:50
19 Maret 2024

Geng Kriminal di Haiti Rusuh, 12 Mayat Ditemukan di Pinggir Kota

Geng bersenjata di Haiti kembali berulah.

Mereka telah menyerang dua lingkungan kelas atas di pinggiran ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Rumah-rumah di daerah pegunungan Laboule dan Thomassin dijarah, penduduk juga dipaksa melarikan diri pada Senin (18/3/2024).

Kedua lingkungan tersebut sebelumnya masih dalam kondisi aman meskipun terjadi peningkatan serangan geng di Port-au-Prince yang dimulai pada 29 Februari.

Kekerasan geng kriminal yang memuncak ini menyebabkan banyak korban jiwa.

Di jalanan sekitar Petion-Ville, ditemukan 12 mayat pria tergeletak, dikutip dari The Guardian.

Beberapa ada yang terbaring telungkup di jalan dikelilingi oleh setumpuk kartu yang tersebar.

Sementara lainnya ditemukan tertelungkup di dalam truk pick-up yang dikenal sebagai 'tap-tap' yang beroperasi sebagai taksi.

Menurut laporan AP News, ambulans tiba tak lama kemudian dan melewati Pétionville, membawa para korban.

Ditemukannya mayat-mayat yang tergeletak di pinggir jalan dibenarkan oleh Douce Titi.

“Kami bangun pagi ini dan menemukan mayat di jalan di komunitas kami di Pétionville,” kata Douce Titi, yang bekerja di kantor wali kota.

Serangan ini menambah kekhawatiran warga Haiti.

Kekerasan geng kriminal terus terjadi meskipun perdana menteri, Ariel Henry, telah mengundurkan diri pekan lalu.

Henry mengundurkan diri atas permintaan geng-geng kriminal Haiti.

Mereka mengatakan bahwa Henry tidak pernah dipilih oleh rakyat karena mereka menyalahkan dia karena memperparah kemiskinan.

Tidak hanya itu, selama Henry menjabat, pemilihan umum di Haiti tidak lagi diadakan selama 8 tahun.

Setelah mengundurkan diri, keberadaan Henry selama sebulan ini berada di Puerto Rico.

Ia berada di Puerto Rico setelah ditolak masuk ke Republik Dominika.

Haiti telah mengalami kerusuhan selama bertahun-tahun yang berubah menjadi yang terburuk setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021, dikutip dari Al Jazeera.

Namun, kerusuhan semakin parah tahun ini.

Geng-geng ini melancarkan serangan terhadap polisi, penjara dan lembaga negara lainnya.

Bandara utama di ibu kota juga telah ditutup akibat kekerasan yang semakin meningkat.

Baru-baru ini, penjara nasional di ibu kota Haiti, Port-au Prince terbakar.

Juru bicara kepolisian nasional Haiti mengatakan insiden kebakaran ini terjadi pada Kamis (14/3/2024).

Dalam video yang beredar, asap hitam tebal terlihat mengepul dari dalam penjara yang hampir kosong tersebut.

Tidak jelas apakah kebakaran tersebut ada hubungannya dengan kerusuhan sipil yang sedang berlangsung, dikutip dari Independent.co.uk.

Namun sebelumnya, geng bersenjata telah menyerbu penjara ini pada awal bulan.

Mereka juga membebaskan ribuan narapidana yang berada di penjara tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Haiti

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #geng #kriminal #haiti #rusuh #mayat #ditemukan #pinggir #kota

KOMENTAR