Rusia Tolak Ikut Konferensi Perdamaian Swiss, Cium Ada Agenda Khusus Zelensky
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. 
11:20
14 Maret 2024

Rusia Tolak Ikut Konferensi Perdamaian Swiss, Cium Ada Agenda Khusus Zelensky

Rusia menyatakan tidak akan hadir dalam konferensi perdamaian mengenai konflik Ukraina yang diusulkan untuk diselenggarakan di Swiss.

Negara yang sedang berperang dengan Ukraina tersebut mendapat undangan resmi untuk hadir dalam konferensi tersebut.

Namun Moskow tetap tegas tak akan hadir. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan alasan negaranya bakalan mangkir dalam pertemuan tersebut.

Rusia mencium adanya agenda khusus Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam rencana konferensi tersebut.

Hal ini diungkap karena Ukraina telah mengindikasikan bahwa Rusia hanya dapat diundang jika negara tersebut menyetujui sejumlah prasyarat sebelumnya.

“Forum ini akan didedikasikan untuk mempromosikan ultimatum 'formula perdamaian Zelensky', meskipun penyelenggaranya di Swiss berpura-pura bahwa mereka mencari kesamaan dalam inisiatif perdamaian di berbagai negara,” kata Zakharova, menurut siaran pers yang dikeluarkan situs web kementerian, Rabu (13/3/2024).

Dia menjelaskan bahwa rencana Zelensky mencakup sejumlah ketentuan yang tidak realistis, termasuk penarikan pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina pada tahun 1991, meminta pertanggungjawaban Moskow dan membayar reparasi, serta ketentuan mengenai pangan, keselamatan nuklir, energi, ekologi, dan masalah kemanusiaan. Tuntutan dasar Kiev tetap sama, sementara kepentingan sah Rusia diabaikan, kata Zakharova.

“Jadi, konferensi mendatang merupakan kelanjutan dari pertemuan dalam format Kopenhagen yang awalnya mendiskreditkan diri sendiri, namun kini menemui jalan buntu,” kata Zakharova.

Sebelumnya China dan Swis berinisiatif untuk menggelar pertemuan puncak perdamaian pada musim panas nanti.

Meski demikian, belum disebutkan daftar peserta dan kapan pertemuan tersebut digelar.

Moskow yakin bahwa “Swiss tidak dapat berfungsi sebagai platform untuk berbagai upaya pemeliharaan perdamaian, karena hal ini memerlukan status netral, yang telah hilang dari Bern,” klaim juru bicara tersebut.

“Semua ini membuat partisipasi Rusia dalam 'konferensi perdamaian' yang disebutkan di atas tidak ada gunanya karena tidak peduli apakah itu akan diadakan dalam satu, dua atau lima tahap – inti ultimatumnya, yang dipromosikan oleh Kiev dan penguasanya, tidak berubah dari ini. Zakharova menyimpulkan.

Para pendukung Ukraina di Barat bersikeras bahwa penyelesaian damai hanya dapat dicapai jika Kiev menyetujuinya dan berjanji akan terus mengirimkan senjata “selama diperlukan.” Sementara itu, Rusia menekankan bahwa bantuan asing sebesar apa pun tidak akan mengubah arah konflik.

Tanggapan Jerman

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan tawaran perundingan perdamaian oleh Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dianggap serius selama ia melanjutkan “perang agresi” terhadap Ukraina.

“Saya merasa sulit untuk menganggap serius kata-kata presiden Rusia saat ini karena dia terus melakukan perang agresi terhadap Ukraina dengan tembakan roket besar-besaran dan sejenisnya tanpa henti,” kata juru bicara Kanselir Olaf Scholz Steffen Hebestreit kepada perwakilan media di Berlin.

“Presiden Rusia dapat segera mengakhiri perang ini kapan saja dengan membatalkan kampanye (militer), menarik pasukannya (dari Ukraina), dan pergi ke meja perundingan,” tambahnya.

Sebelumnya pada hari yang sama, pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali pendirian Moskow bahwa mereka tidak pernah menolak pembicaraan dengan Kiev.

Mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina menyetujui rancangan kesepakatan di Istanbul pada tahap awal konflik yang telah berlangsung selama dua tahun, Putin mengatakan mereka siap untuk melakukan negosiasi berdasarkan kenyataan di lapangan.

Rusia telah dijanjikan banyak hal di masa lalu, namun janji saja “tidaklah cukup,” katanya.

“Berunding hanya karena mereka (Ukraina) kehabisan amunisi adalah hal yang konyol bagi kami. Namun, kami siap untuk melakukan pembicaraan serius, dan kami ingin menyelesaikan semua konflik, terutama konflik ini, melalui cara damai.

“Tetapi kita harus memahami dengan jelas bahwa ini bukanlah sebuah jeda bagi musuh untuk mempersenjatai kembali, namun sebuah pembicaraan serius yang melibatkan jaminan keamanan bagi Federasi Rusia,” kata Putin.

Jerman telah berulang kali mengatakan bahwa terserah pada Ukraina kapan dan bagaimana memulai perundingan damai dengan Rusia.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #rusia #tolak #ikut #konferensi #perdamaian #swiss #cium #agenda #khusus #zelensky

KOMENTAR