Bandel dan Keras Kepala, Netanyahu Ngotot Akan Serang Rafah untuk 'Rampungkan Pekerjaan' di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. 
06:20
14 Maret 2024

Bandel dan Keras Kepala, Netanyahu Ngotot Akan Serang Rafah untuk 'Rampungkan Pekerjaan' di Gaza

– Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras akan melancarkan serangan Kota Rafah di Jalur Gaza.

Padahal, sudah ada banyak desakan dari masyarakat dunia agar Netanyahu mengurungkan niatnya lantaran sudah banyak warga sipil Palestina yang jadi korban tewas. 

Netanyahu juga kembali menegaskan bahwa desakan dari masyarakat dunia dan kritik yang diarahkan kepada Israel tak akan menghentikan negara Zionis itu.

Dia mengklaim keberlangsungan negara Israel sedang dipertaruhkan. Selain itu, menurutnya “kemenangan total” sudah dekat.

Adapun Rafah adalah kota besar di Gaza selatan dan berada di dekat perbatasan Gaza-Mesir.

Rafah saat ini menjadi tempat berlindung sekitar 1,5 juta warga Palestina yang kini mengungsi.

Kota tersebut penuh sesak oleh warga Palestina setelah Pasukan Pertahanan Israel meminta mereka untuk mengevakuasi diri dari Gaza utara.

Netanyahu berulang kali menolak desakan untuk melakukan gencatan senjata. Dia menyebut Israel harus menyingkirkan benteng terakhir Hamas.

“Demi memenangkan perang ini, kami harus menghancurkan batalion terakhir Hamas di Rafah,” ujar Netanyahu dalam pesan video kepada ogranisasi pro-Israel bernama AIPAC di Washington, AS, hari Selasa, (12/3/2024), dikutip dari Russia Today.

“Kami harus merampungkan pekerjaan di Rafah,” katanya.

Belum sampaikan rencana lindungi warga sipil

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan Israel belum menyampaikan rencana melindungi warga sipil di Rafah jika serangan ke kota itu benar-benar dilakukan.

“Mereka belum menyampaikannya,” kata Miller saat menjawab pertanyaan dari wartawan tentang rencana Israel.

“Saya tidak akan membicarakan percakapan yang kami lakukan dengan mereka (pemerintah Israel) tapi kami sudah menjelaskannya, baik dalam percakapan privat dan terbuka beberapa kali, bahwa ini penilaian kami, bahwa mereka tidak bisa atau seharusnya tidak masuk ke Rafah tanpa rencana bantuan kemanusiaan yang kredibel dan sungguh bisa mereka terapkan,” kata Miller.

Bulan lalu Israel memperingatkan akan memperluas serangan daratnya hingga ke Rafah jika pada awal Ramadan Hamas tidak membebaskan sandera yang masih tersisa di Gaza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kembali meminta adanya gencatan senjata saat Ramadan.

Dia juga mendesak agar segala hambatan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan disingkirkan.

Adapun AS, Mesir, dan Qatar selama berminggu-minggu sudah berupaya untuk menengahi perjanjian gencatan senjata selama enam pekan.

Korban tewas tembus 31.000

Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Selasa mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza kini mencapai 31.184.

Sementara itu, jumlah korban luka dilaporkan mencapai 72.889 orang sejak perang di Gaza meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Dikutip dari Xinhua, dalam 24 jam terakhir tentara Israel dikabarkan membunuh 72 warga Palestina dan melukai 129 lainnya.

Narasumber bidang kesehatan dan saksi mata melaporkan ada sembilan warga Palestina yang tewas dan beberapa lainnay terluka setelah tentara Israel menambaki warga Palestina yang menunggu bantuan di bundaran Kuwaiti, Kota Gaza bagian selatan.

Tentara Israel belum buka suara mengenai peristiwa penembakan.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #bandel #keras #kepala #netanyahu #ngotot #akan #serang #rafah #untuk #rampungkan #pekerjaan #gaza

KOMENTAR