Perang Rusia-Ukraina Hari ke-748: Zelensky Hampir Jadi Sasaran Rudal di Odesa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi isyarat selama konferensi pers di Kyiv pada tanggal 23 November 2023. --- Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-478. 
09:20
12 Maret 2024

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-748: Zelensky Hampir Jadi Sasaran Rudal di Odesa

Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-748 pada Selasa (12/3/2024).

Hari ini pukul 00.43 waktu setempat, Ukraina mengumumkan peringatan serangan udara di Kyiv.

Sementara itu di Rusia pada pukul 01.39 waktu setempat, Gubernur Kursk, Roman Starovoit, mengumumkan pertahanan udara Rusia menembak satu drone.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengumumkan sebuah drone menjatuhkan empat alat peledak di wilayah Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina.

Dia menyalahkan Ukraina atas serangan itu dan menyatakan bahwa drone itu milik Ukraina.

Sementara di Orel, Rusia, sebuah depot minyak terbakar setelah terkena serangan drone, dikutip dari Suspilne.

Ukraina Klaim Rusia Alami Kemunduran

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim kondisi terbaik garis depan bagi Ukraina dalam tiga bulan terakhir.

"Ukraina telah meningkatkan posisi strategisnya meskipun kekurangan persenjataan, namun menyatakan bahwa situasi dapat berubah tanpa adanya pasokan baru," kata Zelensky dalam wawancara dengan BFM Prancis, Senin (11/3/2024) malam.

Dalam seminggu terakhir, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia tidak lagi maju dan pasukan Ukraina telah meningkatkan posisi mereka.

“Kami telah pulih dalam situasi kami di timur,” klaim Zelensky.

Ukraina Kekurangan Sistem Pertahanan

Di sisi lain, Presiden Zelensky mengakui Ukraina masih kekurangan sistem pertahanan dan senjata.

“Kami mengalami beberapa kesulitan karena kekurangan peluru artileri, blokade udara, senjata jarak jauh Rusia, dan tingginya intensitas serangan pesawat tak berawak Rusia,” kata Zelensky kepada BFM Prancis, Senin.

Zelensky: Rusia Membidik Saya di Odesa

Zelensky mengatakan dia yakin serangan rudal Rusia di Odesa saat dia dan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, berkunjung pekan lalu.

Menurutnya, ini menunjukkan Presiden Rusia, Vladimir Putin mungkin sengaja melakukannya.

"Apakah dia membidik saya? Bukan itu yang penting sekarang. Ketika Anda melancarkan serangan rudal jelajah beberapa ratus meter dari pemimpin Eropa, saya pikir Anda pasti benar-benar sakit,” kata Zelensky, Senin, dikutip dari Al Jazeera.

Inggris-Jerman Kerja Sama Pasok Rudal ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, terbuka terhadap kesepakatan dengan Inggris soal pasokan rudal ke Ukraina.

Inggris akan memasok tambahan rudal Storm Shadow ke Ukraina.

Sementara Jerman yang akan mengisi kembali stok rudal jarak jauh Inggris.

Sebelumnya, Jerman dikabarkan menghindari untuk mengirim rudal Taurus ke Ukraina dan mencari alternatif lain untuk memasok senjata ke sana.

Rusia Bantah Disebut Ganti Kepala Angkatan Laut

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak mengomentari laporan Kepala angkatan laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, telah diganti.

Surat kabar Rusia, Izvestia, mengatakan Alexander Moiseyev, yang sebelumnya menjadi komandan armada utara Rusia, dilaporkan telah ditunjuk sebagai penjabat kepala angkatan laut.

Kabar ini muncul setelah Rusia diduga memecat Laksamana Nikolai Yevmenov, setelah kehilangan serangkaian kapal perang akibat serangan Ukraina di Laut Hitam.

Kecewa dengan Paus Fransiskus, Ukraina Panggil Utusan Vatikan

Ukraina memanggil utusan Vatikan untuk Kyiv setelah Paus Fransiskus menyarankan agar Ukraina mempertimbangkan untuk mengibarkan “bendera putih” atau menyerah ke Rusia dan mulai berunding.

“Karena pernyataan Paus Fransiskus, Nuncio Apostolik diundang ke Kementerian Luar Negeri Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina, Senin.

Surat tersebut mengatakan Visvaldas Kulbodas telah diberitahu bahwa Ukraina kecewa dengan kata-kata Paus mengenai 'bendera putih'.

Ukraina Jatuhi Hukuman 12 Tahun Penjara ke 15 Tentara Rusia

Pengadilan Negeri Chernihiv, Ukraina, menjatuhi hukuman 12 tahun penjara kepada 15 tentara Rusia secara absentia.

Mereka dijatuhi hukuman karena secara ilegal menahan 368 warga sipil Ukraina di ruang bawah tanah sekolah di desa Yagidne pada Maret 2022 dan menggunakan orang sebagai “perisai manusia”.

Keputusan ini diumumkan oleh hakim Pengadilan Negeri Chernihiv, Svitlana Maiboroda, pada Senin.

Sebelumnya, kasus ini dipertimbangkan di pengadilan selama satu tahun.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #perang #rusia #ukraina #hari #zelensky #hampir #jadi #sasaran #rudal #odesa

KOMENTAR