Menlu AS: 8.000 Pasukan Korea Utara Sudah Dikerahkan ke Kursk, Siap Perangi Ukraina
Ilustrasi pasukan Korea Utara 
07:50
1 November 2024

Menlu AS: 8.000 Pasukan Korea Utara Sudah Dikerahkan ke Kursk, Siap Perangi Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa sebanyak 8.000 pasukan Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk.

Kursk adalah bagian dari Rusia yang dimasuki oleh tentara elit Ukraina untuk membalas invasi Rusia, kini Kremlin berusaha mengusir mereka dari wilayah perbatasan tersebut dengan memanfaatkan tentara dari Pyongyang tersebut.

Dalam pengarahan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis (31/10/2024), Blinken mengatakan, informasi tersebut berdasarkan data intelijennya.

"Kami belum melihat pasukan ini terlibat dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina, tetapi kami mengira itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang," kata Blinken dikutip dari Strana.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah memberi tahu badan intelijen Barat tentang keterlibatan Korea Utara dalam konflik Rusia-Ukraina.

Zelensky menyebut pelibatan pasukan Korea Utara tersebut akan membuat eskalasi peperangan semakin membesar.

Korea Selatan pun dibuat waswas karena negeri itu sedang bertikai dengan negara tetangganya di sebelah utara. 

Keberadaan pasukan Kim Jong Un di Rusia tadinya semat dibantah oleh Moskow. Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov menyatakan tidak ada tentara Korut di Rusia. Ia mengatakan bahwa kabar pengerahan pasukan dari Pyongyang tersebut adalah hoaks alias berita bohong.


Akan tetapi Barat semakin yakin setelah Vassily Nebenzia, Wakil Tetap Federasi Rusia di PBB, mempertanyakan mengapa sekutunya seperti Korea Utara tidak dapat membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina mengingat negara-negara Barat mengklaim memiliki hak untuk membantu Ukraina.

Ia menghadapi argumen tajam pada pertemuan Dewan Keamanan PBB dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Korea Selatan, Ukraina dan negara-negara lain, yang semuanya menuduh Rusia melanggar resolusi PBB dan Piagam pendirian PBB karena mengerahkan tentara Korea Utara (DPRK) untuk membantu Rusia.

"Interaksi militer Rusia dengan Korea Utara tidak melanggar hukum internasional," kata Vassily Nebenzia di hadapan Dewan Keamanan PBB, Rabu (30/10/2024).

Ia bertanya kepada hadirin, mengapa Rusia tidak boleh mendapat bantuan dari Korea Utara padahal Ukraina mendapat bantuan dari AS dan sekutu Baratnya.

Editor: Hendra Gunawan

Tag:  #menlu #8000 #pasukan #korea #utara #sudah #dikerahkan #kursk #siap #perangi #ukraina

KOMENTAR