Israel Setujui Pengiriman Bantuan ke Gaza Lewat Laut, UEA Jadi Koordinator

Israel memberi lampu hijau untuk membuka jalur laut dalam memfasilitasi pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab (UEA) menawarkan untuk menjadi koordinator pengiriman bantuan tersebut, yang akan transit di Siprus untuk pemeriksaan sebelum dikirim ke Jalur Gaza.

“Israel memberkati peluncuran jalur laut dari Siprus ke Jalur Gaza," kata Lior Khayat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel pada Jumat (8/3/2024).

"Inisiatif Siprus akan memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, setelah dilakukan pemeriksaan keamanan sesuai standar Israel," lanjutnya.

Langkah ini juga sedang didiskusikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang ingin membangun koridor laut untuk mengirim bantuan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza.

“Israel akan terus memberikan bantuan ke Gaza demi kepentingan rakyat Gaza, sesuai dengan hukum perang dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan sekutu kami di seluruh dunia," kata Lior Khayat.

Di sisi lain, Lior Khayat menegaskan ambisi Israel untuk mengalahkan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.

"Kami juga akan terus melawan sampai Hamas dilenyapkan dan orang-orang yang diculik pulih," ungkapnya, dikutip dari SkyNews.

UEA, UE, AS Dukung Pembangunan Koridor Bantuan Lewat Laut

Hari ini, Jumat (8/3/2024), Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan dia memperkirakan koridor bantuan laut antara Siprus dan Gaza akan mulai beroperasi pada 16-17 Maret 2024.

"Bantuan makanan yang dikumpulkan oleh organisasi amal dengan dukungan UEA dapat meninggalkan Siprus dari pelabuhan Larnaca, pada hari Jumat, dalam uji coba," katanya, setelah mengunjungi fasilitas di Siprus.

“Kami meluncurkan koridor laut Siprus ini bersama-sama, Uni Eropa, UEA, dan Amerika Serikat,” lanjutnya.

Dia mengatakan mereka akan membuka koridor laut setelah menyelesaikan uji coba yang dimulai pada hari ini.

"Kami berharap itu akan dilakukan pada Sabtu atau Minggu depan. Saya sangat senang melihat peluncuran uji coba awal hari ini," lanjutnya.

AS dan Inggris Bangun Koridor Laut untuk Kirim Bantuan ke Jalur Gaza

AS dan Inggris bekerja sama membangun koridor laut untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza, di tengah pengepungan Israel.

"Bersama Amerika Serikat, Inggris dan mitranya mengumumkan pembukaan koridor laut untuk mengirimkan bantuan langsung ke Gaza," kata David Cameron, Menteri Luar Negeri Inggris, Jumat.

“Kami terus mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk memasuki Gaza karena ini adalah cara tercepat untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Upaya ini menyusul kelaparan yang semakin meningkat di Jalur Gaza, di tengah pengepungan dan pemboman Israel di Jalur Gaza.

Setidaknya, ada 20 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia karena kelaparan.

Kelaparan parah terjadi di wilayah utara, di mana warga Palestina mengalami malnutrisi di tengah agresi Israel yang masih berlanjut.

Hamas Palestina vs Israel

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.800 jiwa dan 72.198 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (7/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Tag:  #israel #setujui #pengiriman #bantuan #gaza #lewat #laut #jadi #koordinator