PBB: Israel Serang Tahanan Palestina dengan Anjing & Paksa Mereka Berperilaku seperti Hewan
Perlakuan buruk dialami para warga Palestina yang ditahan di Penjara Israel. Satu di antara tahanan yang dibebaskan Israel dan mengalami penderitaan fisik itu bernama Mohammed Nazzal, dari kota Qabatiya. Mohammed Nazzal terluka parah di kedua tangannya akibat pemukulan yang dilakukan tentara Israel di penjara Negev. 
10:30
6 Maret 2024

PBB: Israel Serang Tahanan Palestina dengan Anjing & Paksa Mereka Berperilaku seperti Hewan

– Badan PBB yang menangani para pengungsi Palestina, UNRWA, menyebutkan bahwa warga Palestina yang ditahan Israel mengalami tindak kekerasan oleh Israel.

Warga Palestina itu dipukuli, dilecehkan secara seksual, dan diserang dengan anjing.

Berbagai bentuk penyiksaan itu tercantum dalam laporan internal PBB yang dikompilasi oleh UNRWA.

Laporan tersebut kebanyakan didasarkan pada hasil wawancara dengan para tahanan Palestina yang telah dibebaskan di persimpangan Kerem Shalom sejak Desember 2023.

Dikutip dari The Guardian, dalam laporan itu disebutkan bahwa ada lebih dari 1.000 tahanan yang telah dibebaskan sejak penghujung tahun lalu.

Diperkirakan ada lebih dari 4.000 orang yang terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak di Gaza yang ditangkap sejak perang meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Di sisi lain, Israel membantah semua klaim kekerasan dalam laporan itu dan menyebutnya sebagai propaganda yang terinspirasi oleh Hamas.

Laporan UNRWA menyebutkan bahwa sejumlah stafnya juga ditahan Israel saat sedang membantu warga Palestina. Para staf itu juga menjadi sasaran tindak pelecehan oleh Israel.

Disebutkan bahwa Israel melakukan tindak kekerasan agar bisa mendapat informasi dari para tahanan.

UNRWA berujar dari 1.002 tahan yang dibebaskan sejak Desember 2023 di Kerem Shalom, terdapat 29 anak-anak, 80 wanita, dan 21 staf UNRWA.

“Para tahanan dilaporkan dibawa dengan truk ke ‘barak-barak militer’ sementara yang berukuran besar, masing-masing berisi 100 hingga 200 orang, di sana mereka ditahan, seringkali selama berminggu-minggu dalam satu waktu, di antara masa-masa interogasi di lokasi terdekat,” demikian pernyataan dalam laporan UNRWA.

UNRWA mengklaim pelecehan terparah terjadi di pusat penahanan dan interogasi sebelum para tahanan dibawa ke penjara Israel.

Adapun undang-undang yang disahkan oleh parlemen Israel sejak perang Israel-Hamas meletus memungkinkan dinas keamanan Israel menahan para tahanan selama 180 hari tanpa memberi mereka akses terhadap bantuan pengacara.

“Metode perlakuan kejam yang dilakukan meliputi pukulan fisik, pemaksaan [tubuh tahanan] dalam posisi stres dalam jangka lama, ancaman kekerasan terhadap tahanan dan keluarga mereka, serangan dengan anjing, dan pelecehan terhadap kehormatan pribadi dan penghinaan, misalnya diminta berperilaku seperti hewan, atau dikencingi, penggunaan musik keras dan kebisingan, kurang air, makanan, tidur, dan toilet,” kata UNRWA.

Di samping itu, para tahanan juga dilarang menggunakan hak mereka untuk beribadah.

“Pukulan-pukulan itu, termasuk pukulan benda tumpuk pada kepala, pundak, ginjal, leher, dan kaki dengan batang logam dan bagian belakang senjata api dan sepatu bot, dalam beberapa kasus menyebabkan tulang rusuk patah, bahu terpisah, dan cedera permanen,” kata laporan itu.

“Ketika berada di luar lokasi, beberapa orang dilaporkan dipaksa masuk ke dalam kandang dan diserang oleh anjing.”

Sejumlah orang, termasuk seorang anak, memperlihatkan luka gigitan anjing ketika mereka dibebaskan dari tahanan.

Dugaan penyiksaan itu belum bisa diverifikasi secara independen. Namun, dugaan itu sejalan dengan keterangan yang diberikan kepada The Guardian dan keterangan yang dikumpulkan oleh organisasi hak asasi manusia.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah semua dugaan penyiksaan itu.

“Perlakuan buruk terhadap para tahanan saat mereka ditahan atau saat diinterogasi melanggar nilai-nilai IDF dan bertentangan dengan perintah IDF sehingga dilarang sepenuhnya,” kata IDF dalam pernyataanya kepada The Guardian.

Kabar Gaza Terkini

Setidaknya 124 warga Palestina tewas dan 210 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir karena serangan Israel di Gaza.

“Israel melakukan 13 pembunuhan terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 124 orang mati syahid dan 210 lainnya terluka selama 24 jam,” kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Senin, (4/3/2024), dikutip dari Anadolu Agency.

“Banyak yang masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalanan karena tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka.”

Israel terus menggempur Gaza meski Mahkamah Internasional sudah mengeluarkan keputusan yang isinya meminta Israel untuk mencegah genosida di wilayah itu.

Kini sudah ada lebih dari 30.500 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel. Sebagian besar di antara mereka adalah wanita dan anak-anak.

Adapun korban luka dilaporkan mencapai 71.920 orang.

Perang di Gaza membuat 85 persen warga Gaza terpaksa menjadi pengungsi. Mereka mengalami kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.

Menurut PBB, sebanyak 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak atu dihancurkan.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #israel #serang #tahanan #palestina #dengan #anjing #paksa #mereka #berperilaku #seperti #hewan

KOMENTAR