Irak Protes ke PBB usai Wilayah Udaranya Dilanggar Israel saat Serang Iran
Perdana Menteri Irak, Muhammad Shia al-Sudani (kiri) bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan) di Teheran, Iran, pada 6 November 2023. 
18:10
28 Oktober 2024

Irak Protes ke PBB usai Wilayah Udaranya Dilanggar Israel saat Serang Iran

Irak mengirim surat kepada PBB untuk memprotes tindakan Israel karena melanggar wilayah udaranya saat melakukan serangan ke Iran pada Sabtu (26/10/2024) lalu.

Irak mengatakan Israel secara terang-terangan telah menggunakan wilayah udaranya tanpa izin untuk menyerang negara lain.

"Kami mengecam pelanggaran terang-terangan yang dilakukan oleh entitas Zionis (Israel) karena melanggar wilayah udara dan kedaulatan Irak, dan menggunakan wilayah udara Irak untuk melakukan serangan terhadap Iran pada 26 Oktober,” kata juru bicara pemerintah Irak, Bassem Al-Awadi, Senin (28/10/2024).

Selain itu, Bassem Al-Awadi menegaskan komitmen Irak untuk menjaga kedaulatan negaranya.

"Wilayah udara atau tanah Irak tidak boleh digunakan untuk menyerang negara lain, terutama negara-negara tetangga," lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Juru bicara itu juga menekankan posisi Irak untuk menjaga stabilitas di kawasan itu dan mendukung penyelesaian perselisihan melalui dialog.

Atas permintaan Perdana Menteri Irak Muhammad Shia al-Sudani, Kementerian Luar Negeri Irak juga akan berkomunikasi dengan sekutu dan pendonor militer utama Israel, Amerika Serikat (AS), atas pelanggaran ini.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, meminta Sekretaris Jenderal PBB dan Presiden Dewan Keamanan PBB untuk menggelar rapat yang membahas serangan Israel ke Iran.


"Dewan Keamanan PBB akan bersidang pada hari Senin (28/10/2024), menyusul serangan Israel terhadap Iran," lapor IRNA, Minggu (27/10/2024).

Melalui suratnya, Abbas Araghchi meminta PBB untuk mengutuk serangan Israel terhadap Iran.

Serangan Israel pada Sabtu lalu menargetkan beberapa lokasi di Khuzestan, Ilam, dan sekitar provinsi Teheran, menewaskan empat tentara dan satu warga sipil.

Timeline Memanasnya Hubungan Israel-Iran Sejak 7 Oktober 2023

  • 10 Oktober 2023 – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak terlibat dalam serangan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023 tetapi memujinya sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang tidak dapat diperbaiki.
  • 2 Desember 2023 – Dua anggota IRGC, yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah, tewas dalam serangan Israel.
  • 1 April 2024 – Israel meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Iran dan Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang menewaskan dua jenderal IRGC termasuk Mohammad Reza Zahedi dan lima penasihat militernya.
  • 13 April 2024 – Operasi "Janji Sejati", Iran meluncurkan sekitar 200 pesawat tanpa awak peledak dan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel di konsulat Iran di Damaskus.
  • 30 Juli 2024 – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh bertemu Ali Khamenei di Teheran dan menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
  • 31 Juli 2024 – Ismail Haniyeh dibunuh dalam sebuah ledakan di kamarnya di Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, sementara Ali Khamenei mengatakan Israel akan menerima hukuman keras karena membunuh tamu pentingnya di tanah Iran.
  • 27 September 2024 – Sekutu Hamas, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah dibunuh Israel melalui serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon. Israel dan sekutunya selama ini menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan di kawasan itu, termasuk Hizbullah dan Hamas.
  • 1 Oktober 2024 – Operasi "Janji Sejati 2", Iran menembakkan hampir 200 rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap warga di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin IRGC, Hamas, dan Hizbullah. 
  • 26 Oktober 2024 – Operasi "Hari-hari Pertobatan", Israel meluncurkan serangan udara ke Iran dengan mengerahkan lebih dari 100 pesawat, termasuk pesawat tempur siluman F-35 Lightning II, dan menggunakan amunisi berat. Sejumlah fasilitas militer Iran mengalami kerusakan kecil.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.847 jiwa dan 100.544 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (24/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #irak #protes #usai #wilayah #udaranya #dilanggar #israel #saat #serang #iran

KOMENTAR