Ansarallah Houthi: Kedaulatan Dilanggar, Yaman Deklarasikan Perang Terbuka Lawan AS dan Inggris
Jet tempur AS lepas landas saat akan menggempur Yaman untuk menyasar fasilitas militer kelompok Houthi yang memblokade Laut Merah. 
23:20
27 Februari 2024

Ansarallah Houthi: Kedaulatan Dilanggar, Yaman Deklarasikan Perang Terbuka Lawan AS dan Inggris

Anggota Biro Politik Ansarullah (Houthi) Yaman, mengatakan, negaranya sudah terlibat perang terbuka dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris saat kedua negara Barat melakukan agresi di wilayah kedaulatan Yaman.

Ali Al Qahoum, dalam wawancara dengan TV Al Mayadeen Selasa (27/2/2024), menuturkan, AS dan Inggris sudah melanggar kedaulatan Yaman, hal yang tidak bisa ditolerir pihak Sanaa.

"Kedaulatan dan independensi adalah garis merah, dan kami tidak bisa menolerir agresi apa pun," katanya.

Atas serangan udara AS dan Inggris, menurut dia, Yaman, sedang terlibat dalam perang terbuka dengan AS dan Inggris.

Hal itu lantaran, Yaman dalam segala bentuknya Republik Yaman, kedaulatan dan rakyatnya, diserang.

Anggota Biro Politik Ansarullah tersebut menegaskan kalau agresi militer ke Yaman, bukanlah masalah yang sederhana.

"Yaman tidak akan pernah berhenti mendukung perlawanan rakyat Palestina, di Jalur Gaza, dan perkembangan yang terjadi di Palestina, akan mempersatukan rakyat Yaman, dan menyebabkan mereka turun ke jalan menggelar unjuk rasa jutaan orang," imbuh Ali Al Qahoum.

AS dan Inggris, melancarkan serangan militer ke wilayah Yaman, dengan maksud untuk menghentikan blokade Laut Merah kapal-kapal Israel.

Aksi Houthi ini dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina, di Gaza melawan agresi militer Israel.

Sejauh ini sejumlah banyak kapal Israel, atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, diserang oleh pasukan Yaman, di Laut Merah dan Selat Bab Al Mandab.

Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Houthi Yaman mengibarkan bendera Palestina selama unjuk rasa melawan AS, Inggris dan Israel, yang diadakan di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas di Gaza. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Houthi Yaman mengibarkan bendera Palestina selama unjuk rasa melawan AS, Inggris dan Israel, yang diadakan di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas di Gaza. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Ansarallah: AS Bakal Menyesal Labeli Houthi Sebagai Teroris

Wakil Menteri Luar Negeri di pemerintahan Yaman yang dipimpin Ansarallah di Sanaa, Hussein al-Ezzi, mengatakan pada 16 Februari bahwa AS telah memilih eskalasi dan akan segera menyesalinya.

Amerika Serikat kata Hussein al-Ezzi akan segera menyesali memasukkan Ansarallah Sebagai Organisasi Teroris.

Keputusan AS untuk menetapkan Ansarallah sebagai kelompok teror mulai berlaku pada hari Jumat, satu hari setelah serangan baru Yaman terhadap kapal Inggris.

“Amerika telah memilih jalur eskalasi dan akan segera merasakan besarnya kesulitan yang dihadapinya,” kata Ezzi melalui akunnya di X.

"Amerika telah memilih jalur eskalasi dan akan segera merasakan besarnya kesulitan yang ada. Selamat merayakan hari Jumat yang penuh berkah dengan kemenangan besar Yaman" tulisnya di akun X.

Komentarnya muncul hanya beberapa jam setelah keputusan AS baru-baru ini yang menetapkan gerakan perlawanan Ansarallah sebagai organisasi teroris mulai berlaku.

Pada 17 Januari, Washington mengumumkan rencana untuk menetapkan kembali Ansarallah sebagai kelompok teroris, efektif 30 hari setelah pengumuman tersebut.

Postingan Ezzi juga muncul sehari setelah Angkatan Bersenjata Yaman, yang secara militer bersekutu dengan Ansarallah, mengumumkan serangan baru terhadap kapal Inggris di Teluk Aden.

“Angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer yang menargetkan kapal Inggris, ‘LYCAVITOS’, ketika kapal itu sedang berlayar di Teluk Aden. Penargetan dilakukan dengan rudal angkatan laut yang langsung menghantam kapal, Alhamdulillah,” kata juru bicara militer Yaman Yahya al-Saree pada 15 Januari.

Setelah perang di Gaza dimulai, tentara Yaman memulai operasi militer yang menargetkan kapal-kapal milik Israel atau yang terkait di Laut Merah, serta kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel.

Tindakan ini diambil untuk mendukung Palestina dan perlawanan di Gaza.

Sanaa telah berjanji untuk melanjutkan operasi ini sampai perang dan pengepungan di Gaza berakhir dan sampai bantuan yang cukup sampai ke Palestina.

AS dan Inggris melancarkan kampanye kekerasan terhadap Yaman bulan lalu sebagai tanggapan terhadap blokade Ansarallah dan tentara Yaman, yang mendorong Yaman untuk merespons dengan menyerang kapal-kapal AS dan Inggris.

Menteri Penerangan Yaman Dhaifallah al-Shami mengumumkan pada hari Rabu bahwa AS dan Inggris telah melakukan ratusan serangan di Yaman sejak bulan lalu.

Sanaa telah berulang kali mengatakan bahwa serangan AS dan Inggris tidak akan menghalangi Yaman untuk mengambil tindakan militer untuk mendukung Palestina.

Pada tanggal 8 Februari, Mohammad Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, bersumpah bahwa semua kapal militer asing akan segera diusir dari wilayah tersebut.

(oln/pt/almydn/tc/*)

Tag:  #ansarallah #houthi #kedaulatan #dilanggar #yaman #deklarasikan #perang #terbuka #lawan #inggris

KOMENTAR