Amerika Murka, Sanksi 500 Oknum Asal Rusia Buntut Kematian Oposisi Alexey Navalny
Dalam keterangan resmi yang dirilis Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan, menjelaskan sanksi disahkan sebagai bentuk hukuman bagi anak buah Putin atas kematian pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny di penjara terpencil di Arktik.
Navalny dinyatakan tewas di usia 47 tahun usai kolaps dan kehilangan kesadaran saat menjalani hukuman penjara atas tuduhan ekstrimisme dan terorisme.
Karena kematian Navalny tidak diungkap oleh pemerintah Rusia, hal itu sontak membuat kematian Navalny mengejutkan sejumlah pihak terutama dunia Barat.
Para pimpinan dunia mencurigai kematian Navalny ada sangkut pautnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini karena semasa hidup Navalny menjadi salah satu kritikus domestik paling terkemuka terhadap Presiden Vladimir Putin.
Sementara itu merespon tuduhan yang dilontarkan Barat, Rusia menjelaskan bahwa kematian Alexei Navalny disebabkan karena masalah kesehatan.
Meski Rusia telah menyangkal semua tuduhan tersebut, namun hal tersebut tak membuat AS dan negara sekutu sepenuhnya percaya.
“Kami akan mengumumkan paket sanksi besar pada hari Jumat minggu ini, untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas apa yang terjadi pada Navalny," ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby
"Dan sejujurnya atas semua tindakan selama perang kejam dan brutal yang kini telah berlangsung selama dua tahun," imbuh Kirby dikutip dari New York Times.
Apa Sanksi yang Diterima Rusia dari AS atas Kematian Navalny?Paket sanksi tersebut akan menjadi yang terbaru dari ribuan sanksi terhadap Moskow yang dijatuhkan AS dan sekutunya, setelah invasi Rusia ke Ukraina yang menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan kota.
Pemerintah AS tak mengungkap secara rinci terkait sanksi apa yang akan diberlakukan untuk 500 entitas Rusia, namun Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan sanksi baru ini akan menyasar berbagai hal, termasuk pertahanan dan basis industri Rusia, serta sumber pendapatan bagi perekonomian negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.
“Sanksi dan kontrol ekspor diarahkan untuk memperlambat laju Rusia, sehingga mempersulit mereka untuk melakukan perang mereka di Ukraina,” kata Adeyemo.
Sebagai informasi sanksi seperti ini bukan kali pertama yang dilayangkan Amerika, sejak 2022 AS dan sejumlah negara Barat telah berulang kali memberlakukan sanksi tegas bagi Rusia. Diantaranya membekukan aset bank sentral negara itu dan memutus beberapa banknya dari sistem pesan keuangan Swift.
Tak hanya itu Biden juga turut melakukan pembatasan harga minyak Rusia pada musim panas 2022, Adapun sanksi ini diterapkan untuk memukul pendapatan Rusia dari komoditas yang paling menguntungkan bagi Putin yakni sektor minyak dan gas.
Tag: #amerika #murka #sanksi #oknum #asal #rusia #buntut #kematian #oposisi #alexey #navalny