Panasnya Hubungan Israel-Brasil Akibat Komentar Presiden Lula da Silva soal Genosida di Gaza
Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan, Israel telah melakukan Genosida di Gaza, Yang dilakukan Israel sama seperti yang pernah dilakukan Adolf Hitler di masa lalu. -- Akibat komentar Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva soal genosida yang dilakukan Israel di Gaza, membuat hubungan kedua negara memanas. 
16:40
20 Februari 2024

Panasnya Hubungan Israel-Brasil Akibat Komentar Presiden Lula da Silva soal Genosida di Gaza

Hubungan Israel dengan Brasil saat ini tengah memanas setelah Presiden Brasil Lula da Silva mengomentari operasi militer Israel di Gaza.

Lula da Silva menyamakan operasi militer Israel di Gaza sama dengan holocaust yang dilakukan Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

Komentar Lula da Silva ini muncul ketika dirinya menghadiri pertemuan puncak Uni Afrika pada Minggu (18/2/2024).

"Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, melainkan genosida," kata Lula, dikutip dari The Economic Times.

"Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap dengan perempuan dan anak-anak," lanjutnya.

Terkait komentarnya itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan Presiden Lula tidak diterima di negaranya sampai menarik kembali komentarnya.

"Kami tidak akan melupakan atau memaafkan. Ini adalah serangan anti-semit yang serius. Atas nama saya dan nama warga Israel – sampaikan kepada Presiden Lula bahwa dia adalah persona non grata di Israel sampai dia mengambilnya kembali," kata Katz, dikutip dari Al Jazeera.

Israel menuduh Lula meremehkan Holocaust dan menyinggung orang-orang Yahudi, dan Katz telah memanggil duta besar Brasil untuk meminta teguran atas pernyataan tersebut.

Setelah itu, Lula menarik duta besarnya untuk Israel untuk melakukan pembicaraan.

Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan, Duta Besar Israel, Daniel Zonshine dipanggil untuk memberikan teguran, beberapa jam setelah Duta Besar Frederico Meyer diseret ke Yerusalem untuk melakukan protes atas komentar Lula.

Dikutip dari The Times of Israel, menurut sumber diplomatik, Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dan Zonshine melakukan percakapan yang "kasar, namun pantas".

Dalam percakapan itu, Vieire "menunjukkan ketidakpuasan" terhadap perlakuan terhadap Meyer dan Lula di Yerusalem atas situasi tersebut.

Hal itu termasuk Meyer yang dipaksa mendengarkan pernyataan dalam bahasa Ibrani "tanpa penerjemah, tanpa mengetahui apa yang diucapkan," tambah sumber itu.

Tidak jelas berapa lama Meyer akan tinggal di Brazil, dan bagaimana tindakan tersebut akan berdampak pada hubungan diplomatik kedua negara.

Sumber yang mengetahui diskusi internal kemudian mengatakan Brasil tidak bermaksud menarik kembali pernyataan Lula.

Buat Netanyahu Marah

Komentar Presiden Lula ternyata membuat marah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Netanyahu mengecam Lula dengan menuduhnya antisemit dan meremehkan genosida Nazi terhadap orang-orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.

Bahkan, Netanyahu menganggap komentar Lula "memalukan" dan menyebut pemimpin Brasil itu telah "melewati garis merah".

Mengutip Arab News, kemarahan Netanyahu ini semakin memperburuk hubungan antar negara sejak Presiden Luiz Inacio Lula da Silva kembali menjabat tahun lalu.

Lula telah menggambarkan dirinya sebagai pemimpin "Global South", sebuah kelompok negara berkembang yang didefinisikan secara longgar.

Komentar-komentar seperti itu sangat mengejutkan Israel, sebuah negara yang didirikan sebagai surga bagi orang-orang Yahudi setelah Holocaust.

Israel menolak membandingkan tindakannya dalam perang di Gaza dengan Holocaust.

Lula sebelumnya mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza dan mendukung kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional PBB.

Pada bulan Januari, dalam pertemuan dengan duta besar Palestina, Lula mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.

Namun, Lula mengatakan tidak ada pembenaran atas pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan mendorong gencatan senjata.

Perang dimulai ketika para pejuang dari kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Sebagai pembalasan, Israel melancarkan serangan militer ke Gaza yang menurut otoritas kesehatan telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina dan ribuan mayat lainnya dikhawatirkan hilang di tengah reruntuhan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #panasnya #hubungan #israel #brasil #akibat #komentar #presiden #lula #silva #soal #genosida #gaza

KOMENTAR