Digempur Israel Berbulan-bulan, 80 Persen Terowongan Hamas Disebut Masih Utuh
Terowongan bawah tanah, yang menurut pasukan Israel mereka temukan selama serangan di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 21 Januari 2024. -- Pejabat AS dan Israel akui 80 persen terowongan Hamas masih utuh. 
15:30
28 Januari 2024

Digempur Israel Berbulan-bulan, 80 Persen Terowongan Hamas Disebut Masih Utuh

Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Israel memperkirakan 80 persen terowongan besar Hamas di Jalur Gaza masih utuh.

Terowongan Hamas masih utuh setelah Israel berupaya menghancurkannya selama berminggu-minggu.

Kedua pejabat itu mengatakan, banyaknya terowongan Hamas menghambat tujuan utama perang Israel untuk memusnahkan kelompok itu.

"Menggagalkan kemampuan Hamas untuk menggunakan terowongan adalah kunci bagi upaya Israel untuk menangkap para pemimpin tinggi Hamas dan menyelamatkan sandera Israel yang tersisa," kata para pejabat Israel kepada Wall Street Journal, Minggu (28/1/2024).

"Israel telah melakukan serangan terhadap rumah sakit dan infrastruktur penting lainnya dalam usahanya mencapai terowongan tersebut," lanjutnya.

Fungsi Terowongan Hamas

Terowongan Hamas menjadi target penting karena berperan besar dalam memfasilitasi pergerakan Hamas.

"Menonaktifkan terowongan, yang membentang sepanjang lebih dari 300 mil akan membuat Hamas tidak memiliki tempat penyimpanan senjata dan amunisi yang relatif aman," kata pejabat Israel.

Terowongan itu juga berfungsi sebagai tempat persembunyian, pusat komando, kendali untuk senjata/amunisi, dan kemampuan untuk bermanuver di sekitar wilayah yang tidak terkena tembakan Israel.

Mick Mulroy, mantan wakil asisten menteri pertahanan dan perwira di Korps Marinir dan Badan Intelijen Pusat, memberikan pendapatnya tentang terowongan Hamas.

“Strategi Hamas berkisar pada terowongan—itu adalah pusat gravitasi mereka. Mereka membutuhkan terowongan untuk menyamakan medan perang dengan IDF,” kata Mick Mulroy kepada Wall Street Journal.

Ia menilai, terowongan tersebut adalah tempat yang direncanakan Hamas (sebelum 7 Oktober) untuk menunggu kemauan politik Israel ketika Israel menghadapi tekanan untuk melakukan gencatan senjata.

Cara Israel Hancurkan Terowongan Hamas

Israel telah menggunakan berbagai metode untuk membersihkan terowongan, termasuk memasang pompa untuk membanjiri terowongan dengan air dari Mediterania, yang ternyata tidak seefektif yang diharapkan.

Mereka juga telah menghancurkan terowongan dengan serangan udara dan bahan peledak cair, menggeledah terowongan dengan anjing dan robot, menghancurkan pintu masuk terowongan, dan menyerang terowongan tersebut dengan tentara yang sangat terlatih.

Namun, di balik itu semua AS dan Israel belum dapat menilai tingkat kerusakan terowongan Hamas secara akurat.

Sebagian besar karena mereka tidak dapat mengatakan dengan pasti berapa panjang terowongan yang ada, dikutip dari The Times of Israel.

Pejabat AS dan Israel memperkirakan antara 20-40 persen terowongan Hamas telah rusak atau tidak dapat dioperasikan.

Sebagian besar terowongan Hamas di antaranya berada di Gaza utara.

"Israel secara menyeluruh dan bertahap membongkar jaringan terowongan tersebut,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Sementara itu, Gedung Putih dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak berkomentar.

lihat fotoDalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, tentara mengunjungi terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023. Dalam gambar yang diambil selama tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 15 Desember 2023, tentara mengunjungi terowongan yang dilaporkan digunakan Hamas untuk menyerang Israel melalui penyeberangan perbatasan Erez pada 7 Oktober 2023.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 26.083 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Sabtu (27/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 369 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (22/1/2023).

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #digempur #israel #berbulan #bulan #persen #terowongan #hamas #disebut #masih #utuh

KOMENTAR