PBB Sayangkan Pembajakan di Laut Merah, Sebut Rugikan Perdagangan Internasional
–Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah menyebabkan anjloknya volume perdagangan Terusan Suez sebesar 42 persen sejak November, kata seorang pejabat perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dilansir dari Washington Post pada Jumat (26/1), serangan itu kian menambah tekanan pada jalur pengiriman di beberapa rute utama lain seperti di Laut Hitam dan di Terusan Panama.
”Sehingga, mengancam kenaikan harga konsumen,” kata Jan Hoffmann, Kepala bagian fasilitasi perdagangan konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan.
”Kami prihatin bahwa serangan terhadap pelayaran Laut Merah menambah ketegangan dalam konteks gangguan perdagangan global akibat geopolitik dan perubahan iklim,” ujar dia.
”Gangguan-gangguan ini menegaskan kerentanan dalam perdagangan global,” tambah dia.
Hoffman menjelaskan, perdagangan maritim membawa sekitar 80 persen barang dalam perdagangan dunia dan persentase yang lebih tinggi dicatat negara-negara berkembang yang telah mengalami kenaikan biaya pengiriman laut. Terutama dalam pengiriman via kapal kontainer dan tanker.
Kapal-kapal pengangkut gas, khususnya tidak berani melewati Laut Merah menuju Terusan Suez. Sebab, khawatir serangan Houthi dapat memicu ledakan di kapal.
Dilansir dari US News, krisis Laut Merah menyebabkan gangguan yang signifikan pada pengiriman biji-bijian dan komoditas penting lain dari Eropa, Rusia, dan Ukraina. Situasi tersebut menyebabkan peningkatan biaya bagi konsumen dan risiko serius bagi ketahanan pangan global terutama di wilayah-wilayah seperti Afrika Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur yang sangat bergantung pada impor gandum dari Eropa yang melewati Laut Merah.
Hoffman mengatakan, gangguan berkepanjangan pada rute perdagangan utama akan mengganggu rantai pasokan global yang memicu penundaan pengiriman barang, peningkatan biaya, dan potensi inflasi.
Tag: #sayangkan #pembajakan #laut #merah #sebut #rugikan #perdagangan #internasional