Hamas Konfirmasi Kematian Komandan Militernya, Diduga akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan
ISRAEL SERANG LEBANON - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English yang memberitakan sebuah pesawat nirawak Israel telah menargetkan sebuah mobil di kota Sidon di Lebanon selatan, Senin (17/2/2025). Militer Israel mengklaim telah menewaskan Mohammad Shaheen, kepala departemen operasi Hamas di Lebanon. 
21:30
17 Februari 2025

Hamas Konfirmasi Kematian Komandan Militernya, Diduga akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan

- Serangan pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan diklaim menewaskan kepala operasi militer Hamas di negara itu, Senin (17/2/2025).

Serangan itu terjadi menjelang batas waktu penarikan penuh Israel dari Lebanon selatan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri perang 14 bulan antara Israel dan Hizbullah.

Militer Israel mengklaim telah menewaskan Mohammad Shaheen, kepala departemen operasi Hamas di Lebanon.

Militer menuduh Shaheen "baru-baru ini merencanakan serangan teror, yang diarahkan dan didanai oleh Iran, dari wilayah Lebanon terhadap warga negara Israel."

Saat ini, Hamas telah mengonfirmasi kematian Shaheen.

Namun, Hamas menggambarkan Shaheen sebagai seorang komandan militer.

Dikutip dari AP News, rekaman menunjukkan sebuah mobil dilalap api setelah serangan di dekat pos pemeriksaan tentara Lebanon dan stadion olahraga kota Sidon.

Dua sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters sebelumnya, serangan Israel terhadap sebuah mobil di kota pelabuhan selatan Lebanon, Sidon, menargetkan seorang pejabat dalam kelompok militan Palestina.

Kantor berita negara Lebanon mengatakan tim penyelamat telah mengeluarkan satu jenazah dari mobil tersebut, tetapi tidak mengidentifikasi korban.

Militer Israel telah melakukan serangan terhadap anggota Hamas, kelompok bersenjata Lebanon yang bersekutu, Hizbullah, dan faksi-faksi lain di Lebanon, bersamaan dengan perang Gaza.

Kelompok-kelompok bersenjata tersebut telah meluncurkan roket, pesawat nirawak, dan serangan artileri melintasi perbatasan ke Israel utara.

Diberitakan Al Arabiya, berdasarkan gencatan senjata yang ditengahi oleh Washington pada November 2024, pasukan Israel diberi waktu 60 hari untuk mundur dari Lebanon selatan tempat mereka melancarkan serangan darat terhadap para pejuang dari Hizbullah yang didukung Iran sejak awal Oktober 2023.

Batas waktu tersebut kemudian diperpanjang hingga 18 Februari 2025, tetapi militer Israel meminta agar tetap menempatkan pasukan di lima pos di Lebanon selatan, sumber mengatakan kepada Reuters minggu lalu.

Batas waktu penarikan pasukan semula adalah akhir Januari, tetapi karena tekanan dari Israel, Lebanon setuju untuk memperpanjangnya hingga 18 Februari.

Masih belum jelas apakah pasukan Israel akan menyelesaikan penarikan pasukan mereka pada Selasa (18/2/2025).

Sejak gencatan senjata, Israel terus melancarkan serangan udara di Lebanon selatan dan timur, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan lokasi militer yang berisi rudal dan peralatan tempur.

Israel dan Lebanon saling menuduh telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Sebuah komite yang melibatkan Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, Israel, dan pasukan penjaga perdamaian PBB bertugas memastikan setiap pelanggaran gencatan senjata diidentifikasi dan ditangani.

Pada Minggu (16/2/2025), Kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan, adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan tentara Israel mundur sepenuhnya pada batas waktu hari Selasa.

Minggu lalu, juru bicara parlemen Lebanon Nabih Berri, sekutu Hezbollah, mengatakan Washington telah memberitahunya, meskipun Israel akan menarik pasukannya pada tanggal 18 Februari, "pasukannya akan tetap berada di lima lokasi."

Lebanon pun menolak tuntutan tersebut.

Pada Minggu, Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan di Lebanon yang menargetkan lokasi militer Hizbullah, sementara media resmi melaporkan tiga serangan di timur negara itu.

Kantor Berita Nasional resmi juga mengatakan tembakan Israel menewaskan seorang wanita di kota perbatasan Hula pada hari Minggu ketika orang-orang mencoba pulang.

Pada Sabtu (15/2/2025), Israel mengatakan pihaknya menargetkan seorang militan senior dari unit udara Hizbullah, sementara media resmi Lebanon melaporkan dua orang tewas dalam serangan Israel di selatan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #hamas #konfirmasi #kematian #komandan #militernya #diduga #akibat #serangan #israel #lebanon #selatan

KOMENTAR