Gencatan Senjata Gaza, Proses Pembebasan Sandera-Tahanan Berlanjut
Ayah (kanan) dari sandera Israel Romi Gonen (kedua dari kanan) dan anggota keluarga lainnya menyambutnya di pusat medis Sheba di Ramat Gan dekat Tel Aviv, Israel, pada 19 Januari 2025, setelah pembebasannya berkat gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera.(GPO/MAAYAN TOAF via AFP)
20:48
8 Februari 2025

Gencatan Senjata Gaza, Proses Pembebasan Sandera-Tahanan Berlanjut

Pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina kembali dilaksanakan pada Sabtu (8/2/2025) seiring dengan berlakunya gencatan senjata Gaza.

Konfirmasi mengenai pertukaran ini disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kepada AFP pada Jumat.

Ia menyatakan telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan setelah Hamas mengumumkan tiga nama tawanan yang bakal dibebaskan.

Ketiga pria yang akan dibebaskan hari ini adalah Eli Sharabi, Or Levy, dan Ohad Ben Ami, yang namanya telah dikonfirmasi oleh kantor Netanyahu.

Yarden Bibas, mantan sandera yang dibebaskan oleh Hamas minggu lalu, pada Jumat mengeluarkan seruan kepada Netanyahu untuk membantu membawa kembali istri dan dua anaknya dari wilayah Palestina.

"Perdana Menteri Netanyahu, saya sekarang berbicara kepada Anda dengan kata-kata saya sendiri, bawa kembali keluarga saya, bawa kembali teman-teman saya, bawa semua orang pulang," ungkap Bibas dalam pesan publik pertamanya setelah pembebasannya.

Sebelumnya, Hamas menyatakan istri Bibas, Shiri, dan kedua putranya, Ariel dan Kfir, yang merupakan sandera termuda, telah meninggal.

Namun, Israel belum memberikan konfirmasi mengenai kematian mereka.

Kantor perdana menteri menyebutkan, Netanyahu, yang saat ini berada di Washington, akan memantau proses pembebasan sandera ini dari pusat kendali delegasi di AS.

Sementara itu, Forum Sandera dan Keluarga Hilang mendesak pemerintah pada Jumat untuk tetap berpegang pada gencatan senjata Gaza, meskipun komentar dari mantan Presiden AS, Donald Trump, memicu kegemparan di Timur Tengah dan sekitarnya.

"Seluruh bangsa menuntut agar para sandera kembali ke rumah," tegas kelompok kampanye Israel dalam sebuah pernyataan.

"Sekaranglah saatnya untuk memastikan perjanjian tersebut diselesaikan hingga yang terakhir," tambah mereka.

Diketahui, Israel dan Hamas telah melaksanakan empat pertukaran dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

Sejauh ini, kelompok Palestina yang dipimpin oleh Hamas telah membebaskan 18 sandera dengan imbalan sekitar 600 tahanan Palestina yang sebagian besar berasal dari penjara Israel.

Gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, bertujuan untuk mengamankan pembebasan 33 sandera selama fase pertama perjanjian yang berlangsung selama 42 hari.

Negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata dijadwalkan dimulai pada Senin, namun belum ada rincian mengenai status pembicaraan tersebut.

Tahap kedua ini bertujuan untuk mengamankan pembebasan lebih banyak sandera dan membuka jalan bagi berakhirnya perang Israel-Hamas secara permanen.

Tag:  #gencatan #senjata #gaza #proses #pembebasan #sandera #tahanan #berlanjut

KOMENTAR