Eks-Menhan Israel Yoav Gallant: Netanyahu Takut Hadapi Hizbullah Karena Yakin Tel Aviv Bakal Hancur
FRIKSI - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (depan) dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengadakan konferensi pers di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, 16 Desember 2023. Friksi keduanya seputar operasional perang Gaza membuat Netanyahu akhirnya memecat Gallant pada November 2024. 
22:40
6 Februari 2025

Eks-Menhan Israel Yoav Gallant: Netanyahu Takut Hadapi Hizbullah Karena Yakin Tel Aviv Bakal Hancur

- Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, Rabu (5/2/2025) kalau Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu takut menghadapi gerakan Hizbullah di Lebanon.

Netanyahu, kata Gallant, yakin kalau konfrontasi berkelanjutan dengan Hizbullah akan menyebabkan kehancuran Tel Aviv.

Dalam sebuah wawancara dengan media Israel, Channel 12, Galant menuturkan pengalamnnya saat dia bertemu Netanyahu setelah serangan Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023.

Saat itu, menurut Gallant, Netanyahu memberitahunya tentang kekhawatiran terbunuhnya ribuan tentara Israel (IDF) di Gaza jika dia memutuskan melakukan invasi militer darat IDF.

Netanyahu, dengan tekanan politik dari kelompok sayap kanan ekstremis di koalisi pemerintahannya, kemudian benar-benar memerintahkan agresi ke Gaza.

Setelah 15 bulan bombardemen buta ke Gaza, Israel tak juga mampu secara penuh memenuhi target perang mereka, memberangus Hamas dan memulangkan semua sandera yang berada di tangan milisi perlawanan Palestina.

Dalam proses kegagalan pencapaian target itu, Netanyahu memecat Gallant pada 5 November  2024. Gallant kemudian digantikan Israel Katz.

Netanyahu dan Gallant memang kerap berfriksi, termasuk soal undang-undang wajib militer dan langkah konfrontasi dengan gerakan Hizbullah.

Pejuang Hizbullah saat berlatih simulasi operasi penangkapan. LATIHAN PERANG - Pejuang Hizbullah saat berlatih simulasi operasi penangkapan. Terungkap kalau PM Israel, Netanyahu rupanya takut menghadapi Hizbullah (Dok. Al Mayadeen)

Soal Hizbullah ini, Gallant menyatakan: 

"Perdana menteri menunjukkan gedung-gedung dari jendela dan berkata, 'Apakah Anda melihatnya? Semua ini akan hancur akibat kemampuan Hizbullah. Setelah kita menyerang mereka, mereka akan menghancurkan semua yang Anda lihat'," jelasnya.

Ia menambahkan kalau Netanyahu "berbicara tentang semua bangunan yang Anda lihat dari jendela kantornya di lantai dua atau tiga kantornya di Tel Aviv."

Pada tanggal 27 November 2024, perjanjian gencatan senjata mengakhiri baku tembak antara tentara pendudukan Israel dan Hizbullah yang dimulai pada tanggal 8 Oktober 2023, dan berubah menjadi perang skala penuh pada tanggal 23 September, di mana rudal Hizbullah mencapai pusat Tel Aviv.

Sebagai informasi, Hizbullah menyerang Israel sebagai bagian dari bentuk dukungan mereka terhadap milisi perlawanan Palestina melawan agresi Israel sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Hizbullah ini membuat ribuan pemukim Israel di bagian utara negara pendudukan itu mengungsi. 

SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), menunjukkan sandera Israel, Keith Siegel, melambaikan tangan kepada warga Palestina dengan didampingi anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Tiga sandera Israel; Ofer Calderon, Yarden Bibas, dan Keith Siegel, dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina. SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto ini diambil pada Selasa (4/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (1/2/2025), menunjukkan sandera Israel, Keith Siegel, melambaikan tangan kepada warga Palestina dengan didampingi anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Tiga sandera Israel; Ofer Calderon, Yarden Bibas, dan Keith Siegel, dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina. (Telegram Brigade Al-Qassam)

Netanyahu Cemas Hamas Manfaatkan Sandera Israel

Terkait keputusan untuk menginvasi Jalur Gaza, Galant mengatakan:

“Perdana menteri mengatakan kepada saya: Kita akan melihat ribuan orang tewas dalam manuver di Gaza (yang dimulai pada 27 Oktober 2023). Saya katakan kepadanya: 'Kita tidak akan melihat ribuan orang tewas. Lagipula, untuk apa kita memiliki tentara jika kita tidak mengaktifkannya setelah mereka membunuh seribu warga kita dan menculik puluhan orang?' Perjuangan untuk memasuki manuver itu tidak mudah.”

Ia menambahkan: "Pembenaran Netanyahu adalah kalau Hamas akan menggunakan mereka yang diculik sebagai perisai manusia, tetapi saya katakan kepadanya, 'Kami hanya memiliki satu kesamaan dengan Hamas, yaitu bahwa kami ingin melindungi mereka yang diculik'."

SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto tangkapan layar ini diambil pada Sabtu (1/2/2025) dari siaran langsung di channel YouTube AP News pada hari yang sama, menunjukkan sandera Israel, Keith Siegel, mengenakan topi dan berdiri dengan didampingi anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Tiga sandera Israel; Ofer Calderon, Yarden Bibas, dan Keith Siegel, dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina. Pada momen itu, komandan Hamas yang diklaim tewas, Haitham al-Hawajri, terlihat di acara tersebut. SANDERA ISRAEL DIBEBASKAN - Foto tangkapan layar ini diambil pada Sabtu (1/2/2025) dari siaran langsung di channel YouTube AP News pada hari yang sama, menunjukkan sandera Israel, Keith Siegel, mengenakan topi dan berdiri dengan didampingi anggota Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) selama pertukaran tahanan ke-4 pada Sabtu (1/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza. Tiga sandera Israel; Ofer Calderon, Yarden Bibas, dan Keith Siegel, dibebaskan dengan imbalan 183 tahanan Palestina. Pada momen itu, komandan Hamas yang diklaim tewas, Haitham al-Hawajri, terlihat di acara tersebut. (Tangkapan Layar Siaran YouTube AP News)

Gencatan Senjata

Pada tanggal 19 Januari 2025, kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku. 

Kesepakatan ini mencakup tiga tahap, yang masing-masing berlangsung selama 42 hari.

Selama tahap pertama, negosiasi akan diadakan untuk memulai tahap kedua dan ketiga, dengan mediasi Mesir dan Qatar serta dukungan Amerika Serikat.

Secara total, faksi milisi Palestina di Gaza membebaskan 13 tahanan Israel dalam empat gelombang sejak 19 Januari hingga Sabtu lalu, selain 5 warga Thailand di luar kesepakatan.

Faksi-faksi tersebut masih memiliki 20 tahanan Israel yang akan segera dibebaskan, sebagai bagian dari tahap pertama saat ini, sehingga jumlah total menurut kesepakatan menjadi 33 tahanan.

Sebagai imbalannya, Israel telah membebaskan 583 tahanan Palestina dalam 4 kelompok sejak perjanjian tersebut mulai berlaku, sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian.

Dengan dukungan Amerika, antara 7 Oktober 2023 dan 19 Januari 2025, Israel melakukan genosida di Gaza, menyebabkan lebih dari 159.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang hilang.

 

(oln/khbrn/*)

 
 

Tag:  #menhan #israel #yoav #gallant #netanyahu #takut #hadapi #hizbullah #karena #yakin #aviv #bakal #hancur

KOMENTAR