Alasan Israel Gali Parit di Perbatasan Yordania setelah Netanyahu Kunjungi Lembah Yordan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel menggali parit di perbatasan dengan Yordania setelah kunjungan Netanyahu ke wilayah Palestina di Lembah Yordan. 
16:40
17 September 2024

Alasan Israel Gali Parit di Perbatasan Yordania setelah Netanyahu Kunjungi Lembah Yordan

Surat kabar Israel, Israel Today, mengatakan tentara Israel mulai menggali parit di perbatasan dengan Yordania.

Surat kabar tersebut menerbitkan gambar kendaraan besar tentara yang sedang melakukan pekerjaan penggalian.

“Menyusul kekhawatiran akan infiltrasi bersenjata di sepanjang perbatasan timur dengan Yordania, tentara segera melaksanakan rencana untuk menggali parit di wilayah utara dan selatan Wadi Araba," kata surat kabar itu, Minggu (15/9/2024).

“Parit ini seharusnya mencegah kemungkinan kendaraan memasuki Israel dari Yordania, seperti yang terjadi dari Jalur Gaza pada 7 Oktober (2023)," lanjutnya.

Menurut surat kabar tersebut, pekerjaan penggalian sedang dilakukan di kawasan gurun yang kompleks dan dapat dilintasi dengan berjalan kaki.

“Mengingat pemerintah belum mengalokasikan anggaran untuk membangun pagar di sepanjang perbatasan timur, dan mengingat infiltrasi militan pada 7 Oktober (2023), tentara memutuskan untuk mengambil langkah dengan sumber daya yang tersedia," katanya.

“Tentara mengakui bahwa langkah ini bukanlah solusi akhir, tetapi hal ini akan secara signifikan menunda infiltrasi militan… dan diharapkan akan segera selesai," tambahnya.

Surat kabar tersebut tidak memberikan komentar dari tentara Israel mengenai berita tersebut.

Sebelumnya, pada Rabu (11/9/2024), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memeriksa daerah perbatasan dengan Yordania, dengan didampingi oleh komandan tentara Israel.

Netanyahu mengumumkan niatnya untuk mendirikan tembok di perbatasan dengan Yordania untuk mencegah apa yang diklaim sebagai upaya penyelundupan senjata dan pejuang dari Yordania ke Tepi Barat dan Israel.

Ia mencoba untuk menghidupkan kembali proyek yang telah diusulkan sekitar 20 tahun lalu, seperti diberitakan ANews.

Keesokan harinya, Yordania mengutuk penyerbuan yang dilakukan Netanyahu terhadap wilayah Palestina di Lembah Yordan di perbatasannya.

Yordania mengecam apa yang digambarkannya sebagai “klaim palsu” yang bertujuan memperluas kendali Israel atas wilayah pendudukan Palestina.

Laporan penggalian parit itu muncul seminggu setelah tiga petugas keamanan Israel ditembak mati oleh seorang sopir truk Yordania, Maher Jazi, Minggu (8/9/2024) pagi di Jembatan Allenby (Al-Karameh) yang menjadi titik perlintasan perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.226 jiwa dan 95.413 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (16/9/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Palestinian News Networks.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengeklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #alasan #israel #gali #parit #perbatasan #yordania #setelah #netanyahu #kunjungi #lembah #yordan

KOMENTAR