Kantin Sehat di Sekolah Pengaruhi Status Kesehatan Anak
Dua orang siswa SMP Negeri 1 Kota Ternate, melintas di sejumlah lapak kantin sekolah yang nampak tidak berjualan, Kamis (9/1/2025)(KOMPAS.com/AGUS SUPRIANTO )
09:06
25 Januari 2025

Kantin Sehat di Sekolah Pengaruhi Status Kesehatan Anak

Kantin sehat, atau kantin yang memenuhi standar kebersihan dan menyediakan makanan yang bernutrisi, memengaruhi terjaminnya kesehatan siswa dan siswi. Oleh karena itu penyediaan kantin sehat di sekolah sangat penting.

Dosen di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Purnawati Hustina Rachman M.Gizi, menjelaskan ada empat pilar kantin sehat, yaitu komitmen dan manajemen, sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan mutu pangan.

“Penyebab permasalahan gizi pada anak usia sekolah sebenarnya cukup banyak bersumber dari jajanan yang tidak aman mutu pangannya. Oleh karena itu, penyediaan kantin sehat, dengan mutu pangan yang terjaga, serta tempat yang kebersihannya memadai, di lingkungan sekolah sangatlah penting,” ujar Hustina.

Anak usia sekolah membutuhkan menu makanan yang mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan energi untuk belajar serta bermain. Pilihan menu yang tersedia di kantin seharusnya tidak cuma enak di lidah dan mengenyangkan, tapi juga bergizi.

Pihak sekolah juga bisa menyediakan poster atau pun informasi singkat di kantin tentang manfaat makanan sehat. Selain itu perlu diperhatikan sanitasi agar kebersihan makanan terjaga.

Untuk memudahkan anak mengenali jenis-jenis makanan yang direkomendasikan, Hustina menyarankan pengelompokan berdasarkan warna.

"Bisa dikategorikan berdasarkan warna, yaitu hijau, jingga, dan merah. Hijau artinya makanan dan minuman yang dianjurkan untuk disediakan, jingga artinya makanan dan minuman yang perlu dibatasi, merah artinya makanan dan minuman yang tidak diperbolehkan," ujarnya.

Ditambahkan oleh Prof.Annis Catur Adi M.Si, pemahaman gizi, perilaku konsumsi, serta gaya hidup yang bersih dan sehat yang dimulai sejak usia dini dapat mencegah berbagai risiko penyakit kronis maupun degeneratif, tidak hanya pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak.

“Peningkatan kurva penderita penyakit degeneratif tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, termasuk diantaranya pola makan yang salah. Konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit tidak menular. Penyakit tersebut bisa dicegah sejak dini," kata Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga ini.

Ia mengatakan, untuk terhindar dari resiko penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi, dan serangan jantung di kemudian hari, penting bagi kita untuk bisa mengurangi asupan gula, garam, lemak, sebagaimana dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan.

Kampanye kantin sehat tersebut disampaikan dalam seminar edukasi terhadap lebih dari 300 guru sekolah dasar di tiga kota yaitu Karawang, Mojokerto dan Jakarta, dengan topik-topik materi seperti edukasi gizi yang tepat, penyediaan jajanan yang aman dan bergizi, serta bijak konsumsi garam.

Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, mengatakan seminar edukasi ini merupakan bagian dari kampanye penerapan pola hiudp sehat di masyarakat, khususnya pola makan sehat dengan membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak.

"Ajinomoto berinisiatif untuk melaksanakan rangkaian seminar edukasi yang ditujukan kepada guru-guru di sekolah dasar yang memiliki peran penting dalam membentuk pola hidup sehat, serta menjadi teladan bagi muridnya agar anak-anak bisa sedini mungkin terhindar dari berbagai potensi penyakit kronis," katanya.

Tag:  #kantin #sehat #sekolah #pengaruhi #status #kesehatan #anak

KOMENTAR