Kebiasaan Bergargle Berikan Dampak Positif Menjaga Kesehatan Rongga Mulut dan Kurangi Risiko ISPA
Kondisi ini memicu tingginya angka kejadian permasalahan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, yang menimpa 88 persen penduduk.
Di samping itu, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2021 terdapat kurang dari 3.000 kasus ISPA dilaporkan, tahun 2022 meningkat menjadi 50.000-70.000 kasus sedangkan tahun 2023 mencapai lebih dari 200.000 kasus.
Salah satu langkah preventif yang sederhana adalah ber-gargle, sebuah kebiasaan yang dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kesehatan rongga mulut dan mengurangi risiko ISPA.
"Ber-gargle 2x sehari setelah gosok gigi setelah sarapan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari efektif menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan," kata Dokter Ahli, dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. THTBKL, Subsp. Oto. (K) saat peluncurkan kampanye #AyoGargle yang bertujuan untuk memberikan edukasi akan pentingnya ber-gargle 2x sehari sehabis sikat gigi agar mulut segar di Jakarta belum lama ini.
Ber-gargle adalah berkumur hingga pangkal tenggorokan dengan cara menengadahkan kepala sebanyak 45 derajat.
Untuk itu gunakan larutan yang mengandung antibakteri dan tahan di tenggorokan kemudian keluarkan napas melalui mulut selama setidaknya 30 detik, dan buang cairan.
"Berbeda dengan berkumur yang hanya fokus di mulut, ber-gargle mencakup membersihkan dan melindungi rongga mulut dan tenggorokan," kata Rangga..
Kebiasaan Gargle, kata dia sangat direkomendasikan karena terbukti mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Contohnya pada masyarakat Jepang yang terbiasa melakukan aktivitas gargle setiap hari untuk mencegah influenza dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)[3] dan terbukti menurunkan insidensi ISPA 36%.
"Kebiasaan Gargle dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut secara maksimal. Kebiasaan ini juga dapat menurunkan gejala ISPA serta masalah mulut seperti bau mulut, plak dan karies pada gigi," katanya.
Lebih lanjut kebiasaan gargle juga dapat mencegah gigi berlubang dan mencegah sariawan, kesehatan rongga mulut berhubungan dengan penurunan risiko malnutrisi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
"Gargle bahkan mampu mencegah tingkat keparahan sariawan parah setelah pengobatan kemoterapi.
Rangga memaparkan, rekomendasi mouthwash yang baik harus mampu mengatasi kuman penyebab bau mulut dan gigi berlubang.
"Lebih optimal jika mengandung formula yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan gusi, gigi dan rongga mulut seperti propolis dan xylithol," katanya.
Mouthwash juga harus memiliki pH normal dan non alkohol agar tidak membuat mulut kering dan menyebabkan karies pada gigi, mouthwash yang memiliki pH yang lebih asam akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab masalah mulut.”
Vice President Medical Business Development Good Doctor, Lyvia Vanessia menyatakan, infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering dikonsultasikan oleh pasien pada aplikasi Good Doctor dan gejala yang paling umum dialami adalah batuk dan nyeri tenggorokan.
Di tahun 2023, kasus ISPA melonjak tajam hingga 200.000 kasus atau lebih dari 2x lipat dibanding tahun sebelumnya.
Fenomena ini menyoroti eskalasi yang mengkhawatirkan dalam persebaran dan dampak ISPA di kalangan masyarakat, mendorong kebutuhan akan tindakan preventif yang lebih efektif.
"Ber-gargle bisa menjadi salah satu tindakan pencegahan yang simple dan mudah dilakukan,” katanya.
Tag: #kebiasaan #bergargle #berikan #dampak #positif #menjaga #kesehatan #rongga #mulut #kurangi #risiko #ispa