



Hati-hati, Polusi Udara Bisa Ganggu Pertumbuhan dan Otak Janin
Paparan polusi udara bisa membahayakan janin sejak masih di dalam kandungan.
Menurut Dokter Spesialis dari UKK Respirologi Ilmu Kesehatan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Cynthia Centauri Sp.A. Subsp. Resp. (K), polutan yang terhirup oleh ibu hamil bisa masuk ke aliran darah dan menembus plasenta.
“Polutan yang terhirup ibu hamil dapat masuk ke aliran darah, menembus plasenta, dan memicu stres oksidatif serta peradangan yang berdampak pada janin,” kata dr. Cynthia, dilansir dari Antara, Minggu (19/10/2025).
Bahaya polusi untuk janin
Polusi udara bisa ganggu tumbuh kembang janin dan otak anak. Simak penjelasan pakar berikut ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar partikulat halus seperti PM2,5 dan PM10 berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang anak.
Salah satu penelitian di Harvard menemukan bahwa anak dari ibu perokok memiliki tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak dari ibu bukan perokok.
Hasil penelitian lain dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) juga mengungkapkan bahwa peningkatan kadar PM2,5, jelaga, dan nitrogen dioksida (NO?) berkorelasi dengan penurunan berat badan bayi saat lahir.
“Berat badan bayi bisa turun hingga puluhan gram hanya karena peningkatan kecil polutan udara,” jelas dr. Cynthia.
Penurunan berat badan lahir bisa menjadi tanda awal gangguan perkembangan dan kesehatan jangka panjang pada anak.
Polusi bisa ganggu otak dan sistem saraf anak
Polusi udara bisa ganggu tumbuh kembang janin dan otak anak. Simak penjelasan pakar berikut ini.
Dampak polusi udara tidak hanya terlihat pada fisik, tetapi juga pada perkembangan otak anak.
Penelitian di Brasil dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa paparan polusi lalu lintas berkaitan dengan peningkatan risiko gangguan neurologis seperti autisme (ASD) dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
“Polusi udara merupakan ancaman serius bagi generasi masa depan karena dapat mengganggu pertumbuhan, fungsi kognitif, hingga perkembangan saraf anak,” tutur dr. Cynthia.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa kualitas udara bersih sangat penting, bukan hanya untuk kesehatan ibu hamil, tapi juga masa depan anak yang sedang dikandung.
Bagaimana mencegah dampak polusi bagi janin?
Polusi udara bisa ganggu tumbuh kembang janin dan otak anak. Simak penjelasan pakar berikut ini.
Meskipun sulit menghindari polusi udara sepenuhnya, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk melindungi kehamilan dan janin.
Selalu pakai masker N95 saat keluar rumah, terutama di daerah dengan tingkat polusi tinggi, lalu pantau kualitas udara (AQI) melalui aplikasi atau situs web resmi sebelum beraktivitas di luar.
Kamu juga bisa atasi aktivitas luar ruang saat indeks polusi meningkat, serta tanam tanaman hijau di sekitar rumah untuk membantu menyaring udara.
Selanjutnya, perbanyak konsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti buah dan sayur, untuk melawan efek stres oksidatif dari polutan.
Dr. Cynthia juga menekankan pentingnya kesadaran bersama.
“Mari kita semua saling menjaga karena polusi udara sebetulnya bisa dikurangi bila pelaku atau kita semua sadar bahwa ada lingkungan sekitar dan masa depan yang harus dijaga bersama,” ujarnya.
Tag: #hati #hati #polusi #udara #bisa #ganggu #pertumbuhan #otak #janin