Gula Berlebihan Musuh Tersembunyi dalam MPASI Anak, Ini Dia 7 Bahayanya Menurut Dokter Spesialis Anak!
MPASI penting diberikan untuk bayi berusia 6-23 bulan (freepik.com)
09:30
2 Februari 2024

Gula Berlebihan Musuh Tersembunyi dalam MPASI Anak, Ini Dia 7 Bahayanya Menurut Dokter Spesialis Anak!

– Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi usia 6 bulan ke atas sebagai tambahan ASI. MPASI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. 

MPASI juga berfungsi untuk melatih kemampuan bayi dalam mengunyah, menelan, dan mengenal berbagai rasa makanan. Namun, dalam memberikan MPASI, orang tua harus berhati-hati dalam memilih dan mengolah bahan makanan. 

Salah satu hal yang perlu dihindari adalah menambahkan gula berlebihan pada MPASI. Mengapa? Karena gula berlebihan dapat membahayakan kesehatan bayi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut adalah beberapa bahaya gula bagi MPASI Anak, seperti yang diungkapkan oleh dr. Harun Albar, Sp.A M.kes yang dilansir dalam unggahan thread di akun X beliau, Jumat (2/2).

7 Bahaya Gula bagi MPASI Anak Menurut Penjelasan Dokter Anak 

1. Kerusakan Gigi

Pemberian gula yang berlebihan pada menu MPASI dapat meningkatkan risiko gigi berlubang nantinya. Hal ini karena gula dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri yang hidup di mulut. 

Bakteri ini akan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi, lapisan terluar gigi yang melindungi dari kerusakan. Jika enamel gigi rusak, maka gigi akan mudah berlubang, sakit, dan infeksi.

2. Gangguan pada Organ Ginjal

Ginjal adalah organ yang berperan dalam menyaring darah dan mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh. Salah satu zat sisa yang harus dikeluarkan oleh ginjal adalah gula. Jika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, maka ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya. 

Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, seperti penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), proteinuria (kebocoran protein dalam urine), dan nefropati diabetik (kerusakan ginjal akibat diabetes).

3. Risiko Obesitas

Gula merupakan sumber kalori yang dapat menyumbang energi bagi tubuh. Namun, jika asupan gula melebihi kebutuhan energi, maka kelebihan gula akan disimpan dalam bentuk lemak. Lemak ini akan menumpuk di berbagai bagian tubuh, seperti perut, pinggul, paha, dan lengan. 

Akibatnya, berat badan bayi akan meningkat secara tidak sehat, yang dapat menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker.

4. Risiko Diabetes

Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah. 

Jika bayi terbiasa mengonsumsi gula berlebihan sejak dini, maka ia akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes di kemudian hari. Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan penglihatan, luka yang sulit sembuh, infeksi, dan kerusakan organ vital.

5. Daya Tahan Tubuh Menurun

Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan tingginya kadar gula di dalam darah. Hasilnya, sistem kekebalan tubuh anak dapat menurun alias mudah sakit. Hal ini karena gula dapat menghambat aktivitas sel darah putih, yang merupakan bagian dari sistem imun tubuh. 

Sel darah putih berperan dalam melawan infeksi dan penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika sel darah putih tidak berfungsi dengan baik, maka bayi akan lebih rentan terhadap berbagai penyakit, seperti flu, batuk, pilek, diare, dan demam.

6. Gangguan Pencernaan

Gula dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi, seperti kembung, mual, muntah, dan diare. Hal ini karena gula dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan buruk di usus. Bakteri buruk akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan gas yang menyebabkan kembung. 

Selain itu, gula juga dapat menarik air dari usus, sehingga menyebabkan diare. Gangguan pencernaan ini dapat mengurangi penyerapan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.

7. Alergi dan Peradangan

Gula juga dapat menyebabkan alergi dan peradangan pada tubuh bayi. Hal ini karena gula dapat dianggap sebagai benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh kemudian akan bereaksi dengan cara memproduksi antibodi untuk melawan gula tersebut. 

Antibodi ini dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti diare, muntah, eksim, sesak napas, dan lain-lain. Selain itu, gula juga dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang merupakan hormon stres yang dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gula berlebihan dapat membahayakan kesehatan bayi yang sedang diberi MPASI. Oleh karena itu, orang tua harus menghindari atau membatasi pemberian gula pada MPASI. 

Sebagai gantinya, orang tua dapat memberikan MPASI yang sehat, bergizi, dan bervariasi, sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi. MPASI yang baik adalah yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat dalam jumlah yang seimbang.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam memberikan MPASI yang tepat untuk Si Kecil. Terima kasih telah membaca Artikel di atas.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #gula #berlebihan #musuh #tersembunyi #dalam #mpasi #anak #bahayanya #menurut #dokter #spesialis #anak

KOMENTAR