Kenali Gejala Mpox yang Tengah Berstatus Darurat Global
Ilustrasi kondisi orang dengan cacar monyet atau Mpox. WHO masih menetapkan Mpox sebagai darurat global. Di tengah kasusnya yang masih bermunculan di sejumlah negara, penting untuk mengenali gejalanya.()
13:06
11 Juni 2025

Kenali Gejala Mpox yang Tengah Berstatus Darurat Global

Cacar monyet atau monkey pox (Mpox) masih menyandang status darurat global yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 14 Agustus 2024.

Pada Selasa (9/6/2025), WHO mempublikasikan hasil dari pertemuan keempat Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional pada 5 Juni 2025, yang isinya memperpanjang status darurat global Mpox hingga 20 Agustus 2025.

Status darurat Mpox mempertimbangkan beberapa negara yang mengalami penularan komunitas berkelanjutan dan kasus sporadis Mpox kalde Ib terkait perjalanan.

Mengutip catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) selama periode 1 Januari 2024 sampai 2 Juni 2025, negara-negara yang telah melaporkan kasus Mpox klade I terkait perjalanan, meliputi Angola, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Irlandia, Oman, Pakistan, Qatar, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.

Sementara itu, kasus Mpox klade II semakin luas penyebarannya secara global.

Dalam periode yang sama, Mpox klade II telah menyebabkan lebih dari 100.000 kasus di 122 negara, termasuk 115 negara di mana penularan Mpox sebelumnya tidak ada.

Wabah tersebut disebabkan oleh penularan subklade IIb yang sporadis.

Dengan demikian, sangat penting untuk mengenali gejala Mpox dan langkah-langkah pencegahannya.

Gejala Mpox

Mengutip penjelasan di laman WHO, Mpox biasanya menyebabkan gejala yang dimulai setelah seminggu setelah terpapar.

Namun, bisa juga gejalanya muncul lebih cepat atau lambat, sekitar 1-21 hari, setelah terinfeksi.

Sementara, gejala penyakit menular ini biasanya berlangsung 2-4 minggu, tetapi dapat berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Lalu, gejala Mpox yang umum muncul meliputi:
  • Ruam
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Energi rendah, sehingga lemah dan lesu
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Dalam kebanyakan kasus, gejala Mpox yang pertama muncul adalah ruam.

Sementara di beberapa kasus lainnya, gejala yang muncul adalah demam, nyeri otot, atau sakit tenggorokan.

Ruam Mpox

Awalnya, ruam Mpox akan muncul seperti luka datar, yang kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang mungkin terasa gatal atau nyeri.

Ruam Mpox biasanya muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh hingga ke telapak tangan dan kaki.

Ruam juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti alat kelamin.

Saat ruam sembuh, lesi akan mengering, mengeras, dan mengelupas.

Penderita Mpox bisa memiliki satu, beberapa, atau ratusan lesi yang menyebar di seluruh tubuh mana pun, termasuk dubur.

Beberapa penderita Mpox juga akan mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada rektum (proktitis), atau nyeri dan kesulitan saat buang air kecil (disuria) atau saat menelan.

Orang yang terkena Mpox dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain hingga semua luka sembuh dan lapisan kulit baru terbentuk.

Namun, beberapa orang dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Hal itu justru bisa lebih membahayakan diri sendiri maupun orang lain, karena lebih sulit dideteksi dan diwaspadai penularannya.

Penderita Mpox tanpa gejala telah dilaporkan tetap bisa menularkan penyakit ke orang lain.

Diagnosa Mpox

Mengidentifikasi Mpox bisa jadi sulit karena tampak mirip dengan kondisi lain, seperti cacar air, campak, infeksi bakteri pada kulit, kudis, herpes, sifilis, infeksi menular seksual lainnya, dan alergi terkait obat.

Seseorang yang terkena Mpox mungkin juga mengalami infeksi menular seksual lainnya pada saat yang sama, seperti sifilis atau herpes.

Selain itu, anak yang diduga terkena Mpox mungkin juga menderita cacar air.

Mengutip Cleveland Clinic, untuk mendiagnosis Mpox, penyedia layanan kesehatan akan mengambil sampel dari dua hingga tiga lesi.

Petugas kesehatan akan mengirim sampel ke laboratorium untuk pengujian reaksi berantai polimerase (PCR).

Petugas kesehatan mungkin juga akan melakukan tes darah.

Jika mengetahui telah terpapar cacar monyet, penting untuk memberi tahu dokter atau petugas medis.

Cara mencegah Mpox

Cara terbaik untuk mengurangi risiko terkena Mpox adalah dengan mendapatkan vaksinasi jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit ini.

Penting untuk mendapatkan vaksinasi sebelum atau sesegera mungkin setelah terkena penyakit ini.

Selain vaksin, menurut Kemenkes, cara lain untuk membantu mencegah Mpox meliputi:

  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, sebelum dan sesudah menyentuh barang atau beraktivitas;
  • Selalu bersihkan barang-barang yang sering disentuh banyak orang dengan disinfektan;
  • Gunakan masker, jika berada di luar ruangan atau ruang publik;
  • Masak daging hingga matang untuk mencegah kontaminasi virus;
  • Hindari kontak langsung dengan hewan yang sedang sakit atau mendadak mati, serta orang yang mengalami gejala-gejala Mpox;
  • Hindari perilaku seksual yang berisiko, seperti berganti-ganti pasangan atau tanpa menggunakan pengaman (kondom);
  • Gunakan alat pelindung diri (PPE/Personal Protective Equipment) saat merawat penderita Mpox.

Dengan tertib menerapkan perilaku waspada tersebut diharapkan penularan Mpox dapat ditekan di tengah status darurat yang masih diberlakukan WHO.

 

Tag:  #kenali #gejala #mpox #yang #tengah #berstatus #darurat #global

KOMENTAR