Manfaat Daging Merah di Balik Pengorbanan Idul Adha
ILUSTRASI: Daging Merah. (Sumber Foto: CNET)
20:30
5 Juni 2025

Manfaat Daging Merah di Balik Pengorbanan Idul Adha

 

- Setiap tahun, Idul Adha mengajarkan kita tentang pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial.

 Di tengah gema takbir dan semangat berbagi daging kurban, kita kadang lupa bahwa daging yang dibagikan itu bukan hanya simbol solidaritas, tetapi juga anugerah kesehatan.

 Daging merah, baik dari sapi maupun kambing, bukan sekadar bahan rendang atau sate, tapi juga superfood alami yang luar biasa untuk proses penyembuhan dan pemulihan tubuh.

Di masa kini, banyak narasi negatif beredar tentang daging merah, dari risiko kolesterol hingga isu lingkungan.

 Tapi menurut Dr. Eric Berg DC, seorang ahli kesehatan alami dan nutrisi, daging merah justru merupakan makanan terbaik untuk mendukung proses penyembuhan, terutama setelah olahraga, stres, trauma, atau operasi.

Dalam salah satu video edukatifnya di kanal YouTube, Dr. Berg menekankan bahwa tanpa asupan protein hewani, terutama daging merah, tubuh kita akan kesulitan memperbaiki jaringan dan mengisi ulang energi secara optimal. Simak rangkuman penjelasannya berikut:

Kenapa Daging Merah? Ini Alasannya

Menurut Dr. Berg, jika dibandingkan dengan sumber protein lainnya seperti telur atau ikan, daging merah (khususnya dari sapi atau kambing yang diberi pakan alami seperti rumput) jauh lebih unggul dalam hal kepadatan nutrisi dan potensi penyembuhan.

Berikut beberapa alasannya:

  1. Kaya Protein Berkualitas Tinggi

Daging merah memiliki protein yang sangat lengkap dengan profil asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan dan membangun otot.

Bahkan, konsentrasi protein dalam daging merah dua kali lebih tinggi dibandingkan telur.

  1. Melimpah Zat Besi dan Mineral Penting

Jika dibandingkan dengan telur:

  • Zat besi: 1,5 kali lebih banyak
  • Magnesium: 2,2 kali lebih banyak
  • Zinc (seng): 3,7 kali lebih banyak
  • Vitamin B3 (niasin): 50 kali lebih banyak
  • Vitamin B6: 4 kali lebih banyak
  • Vitamin B12: 2 kali lebih banyak
  • Vitamin K: 4 kali lebih banyak
  • Omega-3: 5 kali lebih banyak

Ini menjadikan daging merah sangat ideal untuk pemulihan tubuh dan mengatasi anemia, terutama bagi perempuan yang sedang dalam masa haid.

  1. Karnitin: Transportasi Energi untuk Sel

Karnitin adalah senyawa yang membantu mengangkut lemak ke dalam mitokondria, tempat energi diproduksi dalam sel. Dalam 100 gram daging merah terdapat sekitar 150 mg karnitin, dibandingkan hanya 7 mg dalam jumlah telur yang sama.

  1. Kreatin: Bahan Bakar untuk Gerakan Intens

Kreatin berperan penting dalam memberi energi cepat saat tubuh butuh ledakan kekuatan, seperti saat olahraga berat. Inilah alasan kreatin populer sebagai suplemen atlet, dan daging merah adalah sumber alaminya yang paling tinggi.

  1. Karnosin: Penetral Asam dan Antioksidan

Karnosin membantu menetralkan asam laktat dalam otot saat berolahraga, menjaga pH otot tetap stabil, dan mempercepat pemulihan.

 Ia juga menurunkan Advanced Glycation End Products (AGEs), senyawa yang merusak sel akibat kelebihan gula, sehingga daging merah juga mendukung efek anti-aging.

  1. Koenzim Q10: Dukungan untuk Jantung dan Mitokondria

Nutrisi penting ini membantu proses produksi energi di tingkat sel dan sangat penting untuk kesehatan jantung. Meski paling banyak ditemukan di organ seperti hati sapi, daging merah tetap menjadi sumber baik untuk CoQ10.

Daging Merah Bukan Musuh, Asal Pilih yang Benar

Dr. Eric Berg menekankan bahwa yang dimaksud di sini bukanlah daging olahan pabrik atau hasil peternakan massal yang diberi pakan buatan, melainkan daging dari hewan yang diberi makan alami (grass-fed).

Jika memungkinkan, pilih daging dari pasar lokal, peternak organik, atau sumber terpercaya.

Bagaimana Jika Sulit Mencerna Daging Merah?

Beberapa orang, terutama yang berusia lanjut, mungkin merasa tidak nyaman setelah makan daging merah. Ini biasanya karena kurangnya asam lambung, bukan karena dagingnya berbahaya.

Solusinya sederhana: Dr. Berg menyarankan penggunaan hydrochloric acid (HCl) suplementasi selama sebulan untuk meningkatkan kemampuan lambung mencerna daging.

Kapan Daging Merah Tidak Dianjurkan?

Ada kondisi genetik langka seperti hemochromatosis, di mana tubuh sulit membuang kelebihan zat besi. Dalam kasus ini, konsumsi daging merah memang sebaiknya dibatasi.

Namun untuk mayoritas orang, daging merah adalah solusi alami dan aman untuk pemulihan tubuh.

Karunia Kurban untuk Tubuh dan Jiwa

Di tengah semangat Idul Adha, daging kurban hadir bukan hanya sebagai sarana ibadah dan berbagi, tetapi juga karunia nyata bagi kesehatan kita.

Seperti dijelaskan oleh Dr. Eric Berg DC, daging merah adalah makanan penyembuh alami yang kaya nutrisi, mudah diserap tubuh, dan sangat efektif untuk memperbaiki jaringan, mengatasi kelelahan, serta mengembalikan vitalitas.

Dengan memahami manfaat ini, semoga kita bisa lebih mensyukuri nikmat Allah yang diturunkan lewat ibadah kurban, bukan hanya untuk rohani, tapi juga untuk jasmani.

“Dan Kami jadikan hewan-hewan itu untukmu sebagai bagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan darinya.”
(QS. Al-Hajj: 36)

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #manfaat #daging #merah #balik #pengorbanan #idul #adha

KOMENTAR