Luhut: Perang Teknologi Chip Jadi Kunci Masa Depan
Ketua Dewan Ekonomi Luhut Panjaitan saat berkunjung ke markas Coretax, Selasa (14/1/2025).(Instagram Luhut Panjaitan)
21:20
18 Januari 2025

Luhut: Perang Teknologi Chip Jadi Kunci Masa Depan

– Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pentingnya teknologi chip sebagai penentu dominasi masa depan.

Ia menyebut, perang modern kini tak lagi soal senjata, tetapi teknologi chip yang menjadi inti berbagai industri canggih.

"Perang sekarang sudah berubah, bukan lagi perang tembak-tembakan, tapi perang chip," ujar Luhut, mengutip diskusinya dengan Ray Dalio, anggota Global Advisory Board, dalam unggahan di akun Instagram-nya, Sabtu (18/1/2025).

Dinamika Perang Teknologi

Pernyataan Luhut merujuk pada ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua negara dengan ekonomi terbesar dunia.

Pada Oktober 2023, AS memperketat aturan ekspor semikonduktor ke China untuk membatasi akses teknologi canggih.

Sementara itu, China mempercepat investasi dalam membangun industri teknologinya sendiri agar mengurangi ketergantungan pada negara lain.

Ray Dalio, dalam diskusinya dengan Luhut, menegaskan negara yang menguasai teknologi chip akan memimpin masa depan.

Chip menjadi fondasi bagi industri seperti kecerdasan buatan dan kendaraan listrik.

Indonesia Harus Bergerak Cepat

Luhut menekankan pentingnya Indonesia segera terlibat dalam persaingan teknologi global.

Menurutnya, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah bergerak agresif dengan menawarkan insentif besar untuk menarik investasi di sektor teknologi.

"Kita tidak bisa terus menjadi penonton, apalagi saat negara tetangga mulai memberikan insentif besar untuk menarik investasi teknologi," ujar Luhut.

Sebagai langkah awal, Luhut menyarankan pembangunan industri semikonduktor di dalam negeri dengan menjadikan kampus seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai zona ekonomi khusus untuk semikonduktor.

Tantangan dan Harapan

Meski potensinya besar, Luhut mengakui konsistensi regulasi menjadi tantangan utama.

Kepastian hukum dan regulasi yang stabil dinilai penting untuk menarik investasi strategis.

"Sebagai negara yang berdaulat, kita harus berani mengambil langkah besar untuk mengamankan masa depan kita. Tidak ada negara maju yang ingin negara berkembang setara dengan mereka," tegas Luhut.

 

Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi kebijakan.

Dengan langkah yang tepat, Luhut optimistis Indonesia dapat menjadi pemain utama di industri teknologi global.

Editor: Yohana Artha Uly

Tag:  #luhut #perang #teknologi #chip #jadi #kunci #masa #depan

KOMENTAR